"Kau pulang ke rumah bersamaku malam ini..."
"Aku tahu kamu akan mengatakan sesuatu hal seperti itu..." Baekhyun tersenyum miring.
"Hah?" Chanyeol mendongakkan kepala dari ponselnya, sebuah ekspresi kebingungan hinggap di wajahnya. "Aku tidak mengatakan apapun..."
"A-apa maksudmu? Bukankah barusan kau mengatakan padaku akan membawaku ke rumahmu malam ini?"
"Eww... what the fuck..?! aku tidak pernah mengatakan itu!"
Pipi Baekhyun berubah merah padam sembari menundukkan kepalanya dalam perasaan malu. "M-maaf... aku pasti hilang kesadaran. Bagaimana bisa aku menjadi sangat bodoh? Tentu saja kau tidak pernah mengatakannya.."
"Yah.. kau bertanya padaku jika aku berpikir bahwa kau tidak cukup baik dan aku menjawabnya, tetapi ketika aku menanyakan sesuatu padamu, kau tidak menjawabnya. Kau hanya menatapku seperti tengah menerawang ke dalam diriku dan itu sangatlah aneh. Jangan lakukan itu lagi, oke?"
"Oh... apa yang kau tanyakan padaku, Yeol?"
"Jangan panggil aku seperti itu, slut."
"Aku minta maaf daddy-"
"Bloody hell," Chanyeol membelalakan matanya. "Itu bahkan lebih buruk! Itu sangat menjijikan!"
"Apa kau itu harus sekali menambahkan kata fuck di setiap kalimat yang kau ucapkan?"
"Persetan itu- maksudku, jangan khawatir tentang itu. Kau baru saja memanggilku," dia merendahkan suaranya. "Daddy."
"Aku tahu.. tidakkah kau menyukainya?" Baekhyun tersenyum miring dan menghenyakkan kepalanya di kedua tangannya, bersandar di atas meja.
Wajah Chanyeol mulai terbakar sesaat dirinya kesulitan untuk menjawab. "T-tidak.."
"Kau ragu!" yang lebih tua menunjuknya. "Kau menyukainya!"
"Diam!" Chanyeol mengerutkan kening.
"Okay.. maaf, daddy.."
Lelaki berambut merah itu memaki diantara helaan nafasnya sesaat dirinya merasakan area bawah dari bagian tubuhnya bereaksi pada kata-kata kotor yang lainnya.
Dia menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan kanannya dan mengeluarkan helaan frustasi.
"Kenapa kau seperti slut?"
"Kenapa kau sangat seksi, bahkan saat kau memanggilku dengan panggilan menyakitkan itu?"
"Aku menanyakanmu sebuah pertanyaan- sekarang, jawablah." perintahnya, menajamkan pandangannya pada lelaki yang lebih kecil itu.
Baekhyun merasakan merinding disekujur punggungnya sesaat dirinya mendengarkan suara berat Chanyeol dan melihat ekspresi terganggunya, hal itu bahkan makin membuatnya begitu menarik.
"Aku "slut" karena...well, kurasa- entahlah.. aku punya alasannya. Kau tidak perlu mengetahui kehidupan pribadiku. Jika aku menyukai sex, kau tidak bisa bertindak apapun tentang hal tersebut, selain menerimanya. Dengar," mula Baekhyun, bersandar lebih dekat.
"Semua orang kecanduan terhadap sesuatu, Chanyeol. Bagiku, sesuatunya itu adalah sex. Lagi pula, banyak orang yang kecanduan lebih dari satu hal. Sejujurnya, kupikir aku mungkin sedikit kecanduan padamu. Kau sangat sempurna. Dari suara rendah dan seksimu, hingga kuping indahmu.. bahkan tak ada hal yang salah darimu sekecil apapun. Serius Chanyeol, apa kau memiliki kekurangan?"
Raksasa itu menatap terkejut dalam beberapa saat, sebelum kembali kepada kenyataan. "Aku memiliki banyak kekurangan, Baekhyun. Mungkin awalnya terasa sulit untuk menemukannya. Aku tidak tahu jika kau sudah menyadarinya atau belum, tapi aku sering menyakiti perasaan orang... dan, aku menyukainya. Panggil aku sekeji yang kau mau, namun hal tersebut tidak bisa membuatku berhenti dari menyakiti seseorang secara emosional. Kurasa seperti yang kau bilang, itulah yang kucandukan..."
YOU ARE READING
F*CK BUDDY [INDO TRANS]
FanfictionByun Baekhyun pria berusia 19th, yang mana kecanduan sex. Dia pergi mengelilingi Seoul, mencari seseorang untuk menyetubuhinya, dan setelah mereka memberikan apa yang ia inginkan, ia meninggalkan mereka untuk mencari orang lain. Pada dasarnya, ia ti...