Sudah tidak asing bila pagi-pagi ada taksi yang berhenti didepan gerbang rumah Yoongi,
Remaja tanggung itu masuk kedalam rumah Yoongi seakan itu rumahnya sendiri, sudah tidak heran bila ia masuk tanpa permisi, justru aneh jika Taehyung memencet bel dan menunggu diluar sampai yang ditunggu keluar. Seperti menunggu pacar saja.
Taehyung menaiki tangga menuju kamar Yoongi, ia bisa melihat dari cela pintu yang tidak tertutup sempurna Yoongi sedang berkutat dengan dasi. Taehyung membuka pintu dan bersender di gawang pintu sambil menatap Yoongi.
Yoongi melihat Taehyung cuma bersandar sambil melipat tangan berdecih tak suka.
"Dari pada cuma melototin gue mending bantuin," protesnya kemudian."Ogah, buruan gue tunggu dibawah,"
"Dih, bangke."
Yoongi mendengus, menarik dasi dari lehernya lalu melemparnya asal, menyambar tas punggung dan segera menemui Taehyung dibawah.
Taehyung mengalihkan pandangannya dari ponsel ketika mendengar derap langkah, dahi nya mengengerut, "kok gak dipake dasi nya?"
"Biarin, udahlah ayo berangkat, keburu telat."
"Tch udah kelas tiga masih aja gabisa pake dasi, ambil dasinya gue pakein,"
Yoongi mendengus, kembali kekamarnya untuk mengambil dasi lalu turun dan menyerahkannya ketangan Taehyung.
Taehyung menerima dasi itu, menarik tangan Yoongi supaya lebih dekat lalu memasangkan dasi pada leher Yoongi.
Darah Yoongi berdesir, wajah Taehyung terlalu dekat, jantungnya tidak kuat mendapat serangan mendadak seperti ini.
Taehyung membenarkan kerah Yoongi kemudian berdiri tegap memandangi si kecil, "dah ayo taksinya udah nungguin," Taehyung menyambar tasnya kemudian berjalan mendahului Yoongi, sedangkan Yoongi masih berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Sampai disekolah mereka berdua berpisah jalan karna kelas mereka berbeda. Taehyung 3B sedangkan Yoongi 2A. Bukan kelas unggulan atau biasa, hanya pembagian kelas secara merata.
Taehyung masuk ke kelasnya, ia mendengus melihat teman-temannya mengerubungi bangku Jimin, si raja gosip.
"Tae udah denger belum nanti ada murid baru yang masuk sini, beuh gila cantik parah. Lo kalo liat pasti naksir," celetuk Jimin, remaja itu memang paling jago menambah bumbu penyedap drama, Taehyung hanya menarik sudut bibirnya lalu duduk dibangku memainkan smartphone nya.
Tepat saat Taehyung membuka instagram bel masuk berbunyi dan konverensi meja kotak tak resmi yang dipimpin oleh Park Jimin itu bubar, lalu pak Lee datang membawa murid baru.
Perempuan cantik tinggi semampai dengan rambut lurus hitam kelam, semua anak laki-laki memuja kecantikannya, Taehyung tidak munafik, perempuan itu memang cantik.
"Cerah ya muka kalian liat yang cantik," celetus pak Lee menyindir anak laki-laki.
"Sewot dih bapak,"
"Udah diem, nah kamu silahkan memperkenalkan diri."
"Hai nama ku Bae Joo-hyun tapi kalian boleh panggil Irene, salam kenal."
"Wah gila nama sama muka sama-sama cakep."
"Auto pemes ni cewek."
"Salam kenal juga cantik,"
"Nah Irene boleh duduk dimana aja asal kosong,"
"Baik pak,"
"Yaudah kalau gitu bapak tinggal ya, jangan rame, Yongsun," pak Lee menurunkan kacamatanya mengawasi murid yang baru saja dipanggil namanya.
"Iya paak,"
Irene berjalan dengan anggun penuh karisma, menatap Taehyung dengan minat.
"Permisi, boleh aku duduk disini?" Taehyung melirik Irene, menoleh kebelakang sebentar lalu menatap Irene lagi.
"Bangku kosong masih banyak dibelakang,"
Irene menaikkan alisnya, tak menduga jawaban dari Taehyung, "Ah—ahaha itu, aku enggak biasa duduk sendiri, jadi... gapapa kan aku duduk sama kamu?"
Taehyung sebenarnya risih, tapi lebih risih lagi kalau diliatin anak satu kelas sambil bisik-bisik. Akhirnya dengan sangat terpaksa Taehyung menggeser duduknya.
***
Aku menatap jam didinding dengan penuh kesabaran, membayangkan ekspresi Taehyung ketika menerima bekal masakan ku sendiri, jarang-jarang aku mau bangun pagi cuma untuk masakin dia.
1
2
3
Yes! sorakku dalam hati, akhirnya istirhat, tanpa pikir panjang aku langsung keluar menuju kelas si Taehyung, aku yakin dia lapar juga.
Sampai di depan kelasnya aku langsung masuk kedalam, dan aku terkejut melihat Taehyung ku duduk bersama perempuan cantik.
Senyumku luntur bersamaan dengan warna cerah dimataku.
"Tae," panggil ku
"Eh Yoon, baru aja gue mau nyamperin lo,"
"Wah temennya Taehyung ya? Ih baik banget bawain bekal buat Taehyung,"
Air muka Yoongi semakin masam dan Teahyung memandang jijik pada perempuan itu.
"Apaan sih lo," Taehyung berdiri menggandeng tangan Yoongi pergi, Irene mengedik kan bahu nya mengabaikan tatapan inouncent jimin dkk.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date[Taegi]
FanfictionYoongi memiliki gangguan pada matanya yang tidak bisa di jelaskan oleh tenaga medis. Ketika dia merasa sedih, marah, atau depresi, maka matanya hanya bisa melihat warna abu-abu Taehyung sebagai sahabat Yoongi berusaha membantu Yoongi dengan masalahn...