"Wah gila, ini lo yang masak Yoon? Tumben tumbenan masak,"
Yoongi tak merespon Taehyung yang mengambil kotak bekal dari nya dan membukanya, bau masakannya yang harum menguar menarik perhatian keduanya. Taehyung mengendus bau itu penuh nikmat.
"Gila masakan calon istri emang paling nikmat,"
Taehyung melirik Yoongi yang hanya diam tanpa reaksi, padahal Yoongi paling tidak suka di goda. Taehyung menutup kembali bekal itu dan menaruhnya di atas meja.
"Kenapa ditutup lagi?" Tanya Yoongi.
"Lo kenapa?" Taehyung menatap intens Yoongi, hal semacam ini yang buat Yoongi semakin jatuh kedalam pesona mu Taehyung! Sadar!
"Ap—apasih! Makan aja bekalnya,"
Taehyung menurut, tak lagi berdebat dengan mengapa bibir pink itu sedikit melengkung kebawah.
Selesai makan Taehyung menutup kotak bekalnya, "biar gue yang bawa kotaknya, besok gue balikin."
"Gausah, yang ada malah nginep didalem tas lo,"
"Nggak bakal Yoon percaya sama gue, gue aja ya yang bawa."
"Bener?"
"Iyaaa,"
"Yaudah,"
Lalu keduanya meninggalkan kantin, karna kelas Yoongi melewati kelas Taehyung maka mereka berjalan bersama-sama.
Lalu mereka berhenti saat sampai di depan pintu kelasnya Taehyung, seperti sepasang kekasih yang sedang berpamitan. "Pulang sekolah gue disuruh mampir ke resto nya mama, lo mau ikut? Sekalian makan siang, "
"Okay,"
"Yaudah gih sana,"
"Ngusir?"
"Nggak tuh,"
"Cih alesan, bye gue duluan," Yoongi melambaikan tangan pergi ke kelasnya sendiri, Taehyung tersenyum simpul menatap punggung yang semakin mengecil.
"Hayoo liatin siapa sih sampai senyum-senyum gitu, hihi."
"Anjim! Ngagetin lo!" Taehyung menatap sinis Irene yang tiba-tiba berdiri disampingnya, lalu ia melengos masuk kedalam kelas meninggalkan Irene diambang pintu.
Irene mengepalkan tangannya, menatap Taehyung yang asyik berbincang dengan teman-temannya.
Beberapa jam sudah berlalu, hari pun sudah mulai sore, tapi dua anak adam itu masih asyik menikmati waktu bersama sambil menyeruput americano coffee.
"Gue liat cewek yang duduk disebelah lo tadi, namanya—siapa?" Akhirnya setelah memendam rasa penasaran Yoongi memberanikan diri untuk bertanya, pasalnya setahu Yoongi selama ini Taehyung tidak suka yang namanya sebangku dengan lawan jenis.
"Oh namanya Irene, anak pindahan, baru masuk hari ini,"
"Kenapa dia duduk di sebelah lo? Bukannya lo nggak suka?"
"Memang, tapi dia maksa katanya nggak pernah duduk sendirian, jadi ya.. gitu deh,"
Seketika air muka Yoongi berubah murung, dan itu disadari oleh Taehyung.
"Cabut yuk, keburu gelap." Taehyung berdiri menggendong tas nya, disusul Yoongi, tak lupa mereka berpamitan pada Taera, ibu nya Taehyung yang kebetulan ada di resto tersebut.
"Ini buat Yoongi, dimakan ya," kata Taera memberikan paperbag berlambangkan restonya.
"Eh makasih ma, Yoongi pamit pulang ya,"
"Pulang dulu ma,"
"Iya hati-hati, jangan ngebut,"
"Iyaa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date[Taegi]
FanfictionYoongi memiliki gangguan pada matanya yang tidak bisa di jelaskan oleh tenaga medis. Ketika dia merasa sedih, marah, atau depresi, maka matanya hanya bisa melihat warna abu-abu Taehyung sebagai sahabat Yoongi berusaha membantu Yoongi dengan masalahn...