::04

335 37 11
                                    

Turunlah ia kebawah menuju dapur, mengeluarkan sepotong red velvet cake diatas piring dan membawanya kemeja makan.

Tepat di suapan ke tiga suara motor terdengar masuk ke halaman rumahnya, Yoongi segera berdiri menuju pintu, dan ternyata Taehyung datang dengan sekantong belanjaan.

Play Date

Taehyung turun dari motornya, membawa kantong belanja yang ia bawa, menghampiri Yoongi yang beridiri diambang pintu, memberikan kanton itu pada pemilik rumah.

"Repot-repot bawa camilan, mau nginep?" Tanya yang lebih kecil.

"Nggak, sengaja beli biar lo tambah gendut," alis Yoongi tertarik keatas, memegang pipi gembilnya. "Emang gue gendut?"

Yang ditanya malah ketawa, mengusak rambut yang lebih kecil lalu masuk kedalam, duduk manis di sofa ruang tamu.

Yoongi jalan ke dapur, mengambil minuman dari kulkas lalu menuangkan kedalam gelas, camilan tadi dibawa lagi keruang tamu sebagai suguhan. Duduk disamping Taehyung yang sibuk main ponsel.

Tak lama suara motor memenuhi halaman rumah Yoongi, si pemilik berdiri dibalik tirai jendela mengintip keluar, mata sipitnya membola, sekumpulan pemuda berdiri dihalaman rumahnya.

"Siapa mereka?"

Taehyung tersenyum beranjak dari duduknya membuka pintu, Yoongi mengamati dari tempatnya berdiri, dahinya berkerut ketika Taehyung tos ala laki-laki, lalu satu persatu mereka masuk kedalam rumah Yoongi, kini ia paham.

Taehyung yang mengundang mereka.

"Taehyung!" Ditatapnya pemuda tampan yang sedang basa-basi dengan temannya, menoleh ke Yoongi dan malah memperlihatkan box smile nya.

Yoongi geram, menarik tangan pemuda itu masuk kedalam dapur.

"Kenapa lo ajak mereka kesini?!"

"Hihi Ayah sama Bunda lagi dirumah, gue nggak berani bawa mereka, trus rumah lo kan kosong jadi ya..."

"Harusnya lo bilang sama gue!"

"Kalo gue bilang pasti lo ngelarang, daripada ijin mending minta maaf,"

Yoongi memijit pangkal hidungnya, pusing merasakan tingkah Taehyung, "kalo rumah gue berantakan gimana?!"

"Gue bantu beresin Yoon, please, mereka juga udah terlanjur dateng kan,"

"Argh! Sialan lo! Awas ya nanti lo kabur, gaakan gue maafin,"

"Hehe makasih ya," Taehyung mengacak-acak rambut Yoongi, lalu meninggalkan si manis di dapur.

Yoongi menghela nafas, mengeluarkan minuman kaleng, menaruhnya dinampan dan membawa menghadap pada tamu tak diundang.

Sepasang mata menatap Yoongi penuh awas, takut-takut kalau tangan ramping mulus itu tak bisa menahan beratnya kaleng-kaleng itu.

Dia bangkit menghampiri Yoongi, "kayaknya berat, mau gue bantu?"

Yoongi mengangkat kepala, tersenyum pada sosok yang baru saja menawarkan bantuan, "ah nggak perlu, nggak berat sama sekali kok, makasih ya,"

Taehyung yang hanyut dalam percakapan menoleh pada mereka yang asik berdiri disana, tak suka ketika Yoongi tersenyum manis pada yang satunya, ia bangkit menghampiri.

"Joon, dipanggil Seokjin tuh," bohong Taehyung.

"Oh okei, gue kesana dulu ya," pamitnya, Yoongi mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Play Date[Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang