🐵RO(k)OK🐵

5 3 0
                                    

Bukan Manusia Aneh

🐵RO(k)OK🐵

              Selamat membacok
_______________________________

Mereka menghabiskan jam kosong dengan merokok di rooftop sama geng lainnya. Joy dan Iin masih belajar, kalau Dimas jangan ditanya, ia sudah menjadi guru dibidang rokok merokok.

Sesekali Joy terbatuk dengan asap rokok di tenggorokannya.

"Joy ortu lo pulang kagak?" Celetuk Iin memecah keheningan

"Gak tau" jawab Joy kaku, ia tak ingin membahas orang tuanya.

"Kalu belum w mau nginep di rumah lo" Ucap Iin.

"Iya boleh" Jawb Joy sembari mengangguk.

"Kok lu mau nginep di rumah Joy sih, gak biasanya?" Tanya Dimas ke Iin, dengan melepuskan asap rokok di mulutnya. Mencairkan suasana, ia tau Joy gak mau ngomongin ortunya.

"Abang w baru nikahan, udah mah sering ke-gep lagi mesra-mesraan di rumah, ortu w gak ada lagi keluar kota, w nginep aja di rumah Jo, ya!?" Jawab Iin lesu.

"Ke gep nya gimana?" Tanya Joy.

Mulai lagi nie anak.

"Pas w mau minum malem-malem, w ngedenger soara desahan kak ipar w anying di kamarnya, terus ciuman di dapur, di cumbu di ruang tv, kek gue dianggep tunggul di sana." Jawab Iin dengan kesal.

"Adegan ena-enanya gimana? Lu liat gak?" tanya Joy kembali.

Lumayan nambah pengalaman.

"Kagak lah KOCAK! Buat apa liatin mereka kalo di situs WEB juga ada!" Jawab Iin sambil membuang puntung rokok nya.

"Yaaahh~ padahal nambah pengalaman tuch! Yak hayu ngiep dirumah w, bawa motor lu sekalian, mayan kan tebengan" ujar Joy sambil berseri-seri melihat ke arah Iin.

"Pengalaman your head! Tapi lo ke rumah w dulu, mau ambil baju." Ucap Iin.

"Emang mau berapa hari lo di sana?" Tanaya Dimas sambil memantik api ke rokok ketiganya.

"Gak tau, kalo ortu w balik aja kali." jawab Iin menimbang.

"Awas aja lo! Pulang-pulang beranak nanti." Ujar Dimas.

"Enak aja!!! Mau nginep juga gak lu?" Tanya Iin sambil selonjoran di lantai.

"Gak lah~ kasian Gita, adik w gak ada temennya, kasaian~" Ucap Dimas santuy sambil duduk.

"W kangen Gita mau cubit pipinya" Ucap Joy gemes memikirkan pipi tembem milik adik Dimas.

"Main atuh sekali-kali mah ke rumah" Ucap Dimas memikirkan kedekatan Joy dengan adiknya Gita.

"Nanti-nanti aja lah" Jawab Joy menimbang.

...

Tak terasa jam sudah menunjukan waktu pulang. Tapi cebong belum pada pulang, mereka lebih menikmati hembusan angin di rooftop. Tapi tiba-tiba....

"Guna rokok buat apa sih?" celetuk Iin sambil melihat puntung rokok.

"Eh!?" Jawab Joy dan Dimas berbarengan.

"Udah jelas di bungkusnya rokok membunuhmu kan? Tapi kok kita gak mati?" Tanya Iin polos.

MAKSUD NIE ANAK APA SIH?

"Rokok itu kaya lagi nyiksa kita" ucap Joy berbarengan dengan lirikan bingung dua sahabatnya. Dan Geng lain yang menguping.

"Maksud lu?" tanya Dimas

"Rokok itu nyiksa kita secara perlahan jadi gak ketahuan, tiba-tiba aja kita koit, gara-gara rokok, kek nggerogotin tubuh kita gitu. Ditambah kalo kita sakit gegara rokok siapa yang kerepotan, keluarga kita juga kan. Padahal mereka gak ada sangkut pautnya. Gara-gara tingkah kita orang di sekitar kita bisa kerepotan bukan."
Joy menjelaskan panjang lebar.

Joy melihat ke dua sahabatnya, lah~ mereka malah cengo dengan apa yang di jelasinnya.

MEREKA NGERTI KAGA SIH!

Dimas melihat puntung rokok yang masih setengah terbakar di tangannya, ia berfikir bener juga yang dikatakan Joy. Iin malah langsung ngebuang rokok nya.

Geng lain yang tengah merokok juga, menguping pembicaraan Geng Cebong, mereka kompak membuang rokok yang masih mereka gunakan dan pergi dari rooftop. Mereka tertunduk malu saat melewati The Cebong.

"Pulang yuk!" Ucap Dimas dengan kakau.

"Lahh~ mang napa?" Tanya Joy heran, TADI W NGOMONG SALAH YA?

"Udah jam pulang ini!" Teriak Iin dan Dimas bersamaan.

OH!

🐵

Citt~

Joy dan Iin sudah sampai di depan rumah Joy. Tadi mereka mampir dulu ke rumah Iin mengambil beberapa baju dan buku.

Rencana menginap Iin mungkin samapi satu minggu saat ortu Iin pulang. Iin menginap karena tak ingin mengganggu kemesraan abang dengan istrinya dirumah.

Joy membuka pintu rumah yang sederhana ini, kamarnya hanya dua tapi terkesan moderen karena dibatasi kaca-kaca tebal. Catnya bernuansa putih abu-abu, memberi kesan moderin itu.

"Mau makan dulu ga?" Tanya Joy setelah membaringkan diri di sofa.

"Beli ayam geprek nyok!" tawar Iin. "Tapi nanti aja udah Isya" lanjutnya membaringkan diri di sofa mengikuti Joy.

"Iya ok." Jawab Joy dengan memejamkan matanya.

🐵

15:45

Azan sedang bekumandang di mesjid dekat rumah Joy.

"Hayu Shalat di mesjid." Ajak Joy ke Iin yang sedang menonton DVD Barbe nya. Masih ingat ajakan Iin saat di sekolah, ia membeli DVD baru yang ia beli? Ternyata itu film-film Barbe.

"Oh~ hyu." Jawab Iin bersemangat.
Setelah sampai di mushola Iin liat cewek tomboi lagi jajan cilok di depan rumah salah satu warga, ia mengenakan hoodie hitam.

"Perasaan w kenal sama ciwi tu" Iin nunjuk cewek yang beli cilok.

"Emang siapa?" Tanya Joy, tak menengok. PALING JUGA CANDA.
Iin mau nyamperin cewek itu tapi di cekal ama Joy.

"Mau kemana?" Tanya Joy mendesis.

"Mau nyamperin dia lah?!" Jawab Iin kaku.

"Shalat mau mulai, urusan ciwi nanati azzah." Joy menarik tangan Iin paksa.

Iin sudah naik ke mesjid, tapi Joy diam ditempat saat melihat cewek yang dibilang sama Iin tadi, ia membelalakan matanya yang kek mu copot. Ternyata cewek itu.

OMG DIA UDAH PULANG!

"Joy lagi ngapain?!" teriak Iin di dalam mesjid. Otomatis Joy kaget di tempat dan menyadari syaf di musola udah bediri rapih, cepat-cepat Joy masuk ke mesjid dan melupakan cewek yang kini melahap besar cilok di genggamannya.

Siapakah cewek itu???

🐵🐒🐵

Hi guys, dimana pun kalian berada.

Trims udah baca.

Kalo menemuka typo bertebaran, jangan sungkan koment, karena saya punya ayam yang pasti langsung dipatokkin.

Stay halthy, stay safe, stay Love me.

Pencet bintang yang di bawah, supaya impian kalian bisa tercapai. Beye beye.💋💋

JOYISHIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang