Eskul

33 7 1
                                    

Jangan sedih kalau kamu sendiri. Matahari juga sendiri tapi tetap bersinar

🍂🍂🍂

Hari yang sangat dinantikan oleh semua murid SMA Sanjaya telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang sangat dinantikan oleh semua murid SMA Sanjaya telah tiba. Hari ini semua murid MPLS akan resmi menjadi keluarga besar SMA Sanjaya. Kebahagiaan itu juga di rasakan semua murid salah satunya Hanum dan Feli.


"Duh, kok aku deg-deg an ya num. Aku takut gak sekelas sama kamu." lirih Feli.

Feli sangat takut tidak bisa sekelas dengan diriku, ia sudah nyaman berteman denganku. Ia bercerita padaku bahwa ia sudah banyak berdoa di dalam mobil saat menuju sekolah agar bisa sekelas dengan diriku.

Sebegitu berarti nya Hanum bagi Feli. Padahal mereka baru kenal selama tiga hari. Hal itu membuat Hanum begitu menyayangi sahabatnya itu.

"Feli, gak sekelas pun kita, kita masih bisa ketemu. Kan kita satu sekolah gak mungkin kita gak ketemu. Setiap istirahat kita ke kantin bareng nanti. Udah jangan sedih dong, semangat!" balasku menyemangatinya

Feli pun akhirnya mengangguk pelan. Sebenarnya aku juga sedih jika kami tidak sekelas tetapi aku tidak mau menambah ke sedihan Feli. Jika kami berdua sedih, siapa yang akan menyemangati satu sama lain. Harus ada yang kuat di antara lainnya.

Aku dan Feli pun akhirnya maju untuk melihat kelas kami akan dimana nantinya. Saat aku mencari namaku, ternyata aku di kelas X Ipa 2. Dan di bawah namaku juga ternyata ada nama Feli.

Betapa bahagianya Feli, karena doanya di jabah oleh Allah. Aku juga bersyukur, karena Allah mengizinkan ku berjuang bersama dengan Feli di kelas yang sama.

"HANUM KITA SEKELAS. YA ALLAH MAKASIH. ALHAMDULILLAH" teriak Feli sambil melompat-lompat memegang tanganku.

"Ya Allah iya Feli, udah ah di tengoin orang malu tau. Alhamdulillah kita sekelas dan ternyata Allah ngizinin" Feli mengangguk dengan antusias dari ucapanku.

🍂🍂🍂


"Kita duduk dimana ni num?" tanya Feli padaku.

Kami berdiri di depan kelas sambil mencari kursi yang akan kami tempati. Aku berfikir untuk duduk di barisan dua paling depan. Orang yang biasanya mengejar di belakang, tapi itu tidak berlaku untukku. Aku menyukai duduk paling depan karena bisa melihat guru menerangkan materi dengan jelas.

"Kita duduk di barisan dua paling depan mau Fel?" ucapku.

"Hmm.. boleh-boleh. Yuk sebelum di ambil orang." Feli pun menarikku tuk duduk di bangku yang kami inginkan.

"Akhirnya,dari tadi berdiri kek tiang listrik gak ad duduk-duduk nya" ngeluh Feli sambil menyandarkan kepalanya di kursi nya.

Aku hanya menganggukkan kepalaku. Lalu, aku mengeluarkan botol minumku karena aku merasa tenggorokanku kering. Saat aku meneguk air sekali tiba-tiba Feli menepuk pundak ku.

AKHTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang