[Boruto, N. Next Gen]
(On Hold)
Tatapannya selalu kosong, tak pernah terpancar emosi di dalamnya.
Mukanya yang datar nan dingin, selalu menyendiri, jauh dari keramaian.
Tanpa orang tahu, bahwa pundaknya memikul sekarung beban, yang membuatnya terjat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨┊Untaian Hitam. ೄྀ࿐
"Apa ini?"
Jari-jemari pucatnya mengambil berkas berserakan yang ia dapat dari lemari bajunya, lembaran usang juga kekuningan yang menandakan telah tercetak lama.
Manik goldnya bersinar di bawah cahaya redup, membaca deretan aksara yang menyiratkan makna, hingga menumbuhkan pertanyaan-pertanyaan di benaknya.
Tulisan dengan tinta hitam yang terlihat kabur-mungkin akan hilang sebentar lagi-terasa asing untuknya. Biodata seseorang yang bahkan tak ia kenali.
Orochimaru.
Siapa? Siapa dia? Mendengar bahkan tak pernah, kenapa nama itu bisa tertulis di sana?
Tatapannya menajam meneruskan bacaannya, berusaha meneliti lebih dalam. Hingga tersadar bahwa ini adalah ... berkas perceraian.
Tertulis dalam kumpulan huruf-huruf yang membentuk beratus-ratus kata, nama sesosok wanita yang sangat dikenalnya, malaikat tanpa sayap yang sudah lama meninggalkan bujang itu, pemilik hati yang selalu mencintai lelaki bulan ini, biasa ia sebut 'Kaa-san'.
Nama kedua insan itu bersanding, nama sang ibunda tercinta dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal, Orochimaru.
Siapa dia sebenarnya?
Bersurai hitam panjang layaknya seorang gadis, memiliki kedua manik gelap bagaikan ular yang siap memburu mangsa, juga kulit putih pucat bak mayat yang dingin.
Ia meraba wajahnya yang dilapisi kulit sepucat bedak bayi, menatap pantulan dirinya sendiri pada cermin berwarna bening tanpa dosa di hadapannya.
Mitsuki dan dia memang tidak begitu mirip, tapi ... lihatlah lebih jeli. Kulit putih yang sungguh pucat dengan manik kuning yang memiliki aura tajam.
Benda di dalam kepalanya mulai berputar, memikirkan fakta-fakta yang ada hingga menimbulkan dugaan liar.
"Apakah dia ... Otou-san?"
Matanya melebar, bagai disuntikan emosi dalam sekejap, membuat tatapan kosongnya terganti. Dibukanya lembar kedua, berharap ada informasi yang bisa ia gali lebih dalam.
Lelaki itu membaca deretan huruf dengan tinta yang akan memudar- sama dengan sebelumnya-menatap serius, menelitinya perlahan, berusaha menghindari kesalah pahaman.
Ada banyak pernyataan yang telah menjawab pertanyaannya. Tertulis di dalam lembaran-lembaran berserakan dengan sejuta kata-kata dengan tulisan pudar, Orochimaru adalah ayah sah dari Mitsuki, hanya saja mereka terpisah dan tak pernah lagi bertemu.
