"oi cessa mana?" lia masuk dengan dua kantong kresek yang ada di tangan nya. yang isi nya pasti jajanan, yang langsung direbut sama lin dan zara.
mereka lagi di markas. markas, bukan di tempat kerja mereka. ngelepas penat yang mereka lakuin selama seminggu ini.
"kamar, ngebo." jawab nina yang kemudian beranjak pergi ke dapur. sebenernya wajar wajar aja, karena selama seminggu jam tidur mereka cuman beberapa jam. malah cessa gak tidur, karena sibuk mantengin monitor.
"ini dah kelar kan?" tanya nana yg dijawab gelengan pelan oleh lia. cessa yang lagi nurunin tangga dengan muka bantal nya ikut ngeluh kemudian ngerebut snack yang lagi dimakan sama zara.
"gila gue anjir."
"besok kita ada tugas." saut wen ikut nyambung obrolan mereka. "kata siapa?"
"kata luna barusan." jawab nina yang baru balik dari dapur sambil meneguk habis air yang ia bawa.
"ngapain lagi?"
"ngurus berkas anggota baru, kasi tugas, seleksi, segala macem."
"anggota baru?" wen mengangguk sebagai jawaban. "yauda gue mau keluar, cari angin. sumpek banget."
—
"bosen banget anjing."
"lo kira gue kaga?"
"iya, lo kan nolep."
"bangsat nana."
setelah umpatan yang keluar dari mulut wen barusan, gadis itu langsung beranjak mengambil jaketnya. berniat keluar mencari keberadaan cessa yang belum balik sampe sekarang. sedangkan sisanya bantuin lia buat nyiapin makan malem.
—
"punya hati ga sih lo?!"
"elah ga sengaja, kelinci doang lagian."
"doang? gila lo."
"terus lo mau nya gue gimana?
"tanggung jawab."
"tanggung jawab gimana anjir?!"
"bantuin gue kubur ni kelinci."
wen masih di tempatnya, memperhatikan perdebatan antara cessa dan laki laki asing yang masih duduk di jok motornya nya itu. dari jarak yang ga terlalu dekat dengan mereka. pasti perkara kelinci yang tertabrak oleh motor cowo itu, pikirnya.
kalo dibilang aneh, ya emang aneh. secara cessa itu mafia, yang ngebunuh orang aja udah hal yang biasa mereka lakuin. tapi kalo perkara hewan beda lagi. mau yang sengaja atau engga. keserempet dikit sama orang aja, dan dia liat. pasti udah disuruh minta tanggung jawab buat bantu obatin.
"kebanyakan orang itu ngecewain, gue ga suka. iya emang hewan gabisa ngomong kayak manusia, tapi menurut gue dia bisa ngerasain keadaan kita, dan dia bisa ngehibur kita cuman lewat kelakuan nya." gitu katanya.
"yaudah iye, cepet dimana?"
"ya lo cari lah tempatnya."
"buset, untung cewek lu."
akhirnya wen nyamperin dua orang itu. dan menyambung obrolan mereka, "cewe cewe gini mati lo ntar."
"lo siape lagi bangsat."
"pacarnya."
"anjing, lesbi ternyata. padahal baru mau.."
"bodor ye. kaga lah, cepet cari dulu anjir."
setelah kesana kemari nyari tempat yang pas, cowo itu langsung manggil cessa dan wen buat nyamperin ke tempat yang dia dapet. dan mulai ngubur mayat kelinci tadi.
"udah lah anjir yuk balik." cessa langsung narik tangan wen buat balik ke markas mereka. dan ninggalin cowo itu sendirian.
"nama nya siapa ye anjir."
"tangan lo anjir." keluh wen yang kemudian melepas gandengan mereka.
"kenapa dah?"
"abis megang mayat kelinci kan bego."
"bisa cuci tangan ribet lu, udah jalan duluan sono." suruh nya mendorong punggung wen buat jalan duluan.
"TADI TANGAN SEKARANG JAKET GUE YANG KENA."
"sut berisik. bisa dicuci ntar."
—
"lama banget lo pada. abis darimana aja dah?" tanya zara yang baru menyelesaikan makan nya. begitu pun yang lainnya.
"kalian lama jadi kita makan duluan." seru lin sebelum wen ngomel ngomel ditinggal makan duluan.
"abis ngubur mayat." jawab cessa santai kemudian mencuci tangannya. sedangkan wen langsung menaruh jaketnya di mesin cuci, dan gantian mencuci bersih tangannya.
yang lainnya menatap mereka kaget, heran, dan penuh pertanyaan. yang terwakilkan oleh pertanyaan nina, "mayat siapa?"
"kelinci." jawab wen, kemudian mengambil jatah makan miliknya tanpa menghiraukan umpatan dari salah satu nya.
"anjing."
"kelinci na bukan anjing." cessa mengoreksi ucapannya.
"serah lo anjrit."
nana beranjak pergi ke kamarnya, begitupun zara yang sekamar dengan dirinya. mengistirahatkan diri mereka sebelum kegiatan besok dan seterusnya yang akan menguras tenaga dan emosi mereka. dan sisanya yang segera pergi ke kamar masing masing.
—
"ANJIR SAHA ETA?!"
—————
ffak gajelas bgt ni cerita. ni up sesuai mood sumpa. 😔

KAMU SEDANG MEMBACA
KM | 00's
Misteri / Thriller╱ 00 's au. ⤹ local lowercase non-baku 〔 © tergeulis 〕