MALAM PERTAMA

1.4K 65 6
                                    

Noe dan Laras pasangan pengantin baru yang baru resmi menikah sekitar 37 jam yang lalu. Sebelum menikah Noe sudah menjanjikan sebuah rumah untuk Laras. Tapi sekarang, mereka ada disebuah apartemen. Bukan karna Noe tidak menepati janjinya atau bukan karna Noe tidak punya uang untuk membeli rumah. Namun rumah mereka sedang direnovasi, biar Laras lebih nyaman nanti tinggal disana kata Noe sih gitu. Apartemen yang mereka tinggali sekarang milik keluarga Noe. Sudah lama kosong dan berdebu kaya hati para jomblo yang baca kisah ini nih.
Pasangan pengantin baru yang sedang dimabuk asmara itu sedang sibuk membereskan apartemennya. Laras yang sedang mengelap meja terus saja dijahili Noe yang sudah ditugaskan untuk menyapu lantai

Noe menyapu lantai kedekat kaki Laras. Sengaja banget emang si Noe tuh. Caper abis.

Laras : "Noe, sayang. Kalau nyapu yang bener dong."
Laras masih berusaha sabar. Laras juga sayang Noe. Meski dalam hati Laras ingin sekali mengelap muka Noe yang menyebalkan itu.

Noe mengambil kemoceng. Dengan inisiatif tinggi ikut mengelap meja bersama Laras. Padahal lantai belum selesai disapu. Ini capernya kebangetan sih. Laras hanya diam. Laras tidak mau jadi istri durhaka kalau sekarang dia marah-marah. Laras takut masuk neraka.

Noe :"Yas..." tangannya sibuk menggerakan kemoceng namun entah apa yang Noe bersihkan. Matanya terus memandangi Laras.
Laras : "hhmm..."
Noe : "Yas, tau gak bedanya kayu sama kamu?"
Laras melotot. Hampir saja lap yang Laras gunakan mengelap meja mendarat di muka Noe yang tampan itu.

Laras : "Apa bedanya? Aku gak tau." Laras menjawab malas.
Noe :"Kalau kayu mahoni. Kalau kamu my honey."
Hilang sudah kesabaran Laras. Sekarang muka Noe sudah lebih kinclong di bandingkan meja yang sedang Laras lap.

Noe : "Neng, aa lapar?" Noe mengusap perutnya sambil berbaring di sofa.
Laras melihat jam dinding memang sudah waktunya makan siang. Laras sadar. Laras belum bisa memasak. Maka sebagai istri yang baik Laras gercep menekan tombol di hapenya. Laras mesen gofood. Lebih praktis, banyak pilihan makanan dan makanan disana tidak akan membuat Noe mati muda.

Setelah menunggu 30 menit pesanan mereka datang. Laras membangunkan Noe yang ternyata ketiduran di sofa.

Laras : "A, makanannya udah dateng nih. Makan yuk." Laras menggoyangkan tubuh Noe pelan. Tapi Noe masih memejamkan matanya.
Laras : "A, aa. Aa Noe sayangku." Laras lebih keras menggoyangkan tubuh Noe. Laras nyerah. Noe terlalu kebo untuk dibangunkan. Laras mau ke dapur aja. Tapi saat Laras hendak beranjak ke dapur. Noe menarik tangan Laras. Sekarang tubuh Laras berada diatas tubuh Noe.

Noe : "Mau kemana sih?" Noe bertanya sambil tetap memejamkan matanya.
Laras : "Aku mau siapin makanannya. Lepasin, No?"
Noe tidak mendengarkan Laras. Noe makin mengeratkan pelukannya. Laras menangkup kedua pipi Noe.
Laras : "Tadi katanya laper."
Noe : "Udah ilang lapernya. Kalah sama rasa kangen aku ke kamu." Noe masih memejamkan matanya. Laras tidak mau kalah. Laras harus buat Noe bangun. Noe merasakan hembusan nafas diwajahnya. Dalam hati Noe senang. Noe senang Laras peka. Noe makin mengeratkan pelukannya. Noe merasakan hembusan nafas Laras makin dekat kewajahnya. Namun, tiba-tiba mata Noe terbuka lebar. Noe merasakan cubitan dipingangnya. Cukup ampuh membuat Noe melepaskan pelukannya ke Laras.
Noe : "Kenapa dicubit?"
Laras : "Bandel sih." Tertawa puas.

***

Laras keluar dari kamar mandi dan melihat Noe tengah sibuk dengan laptopnya. Dengan rambut yang masih basah Laras duduk di sofa. Tepat dibelakang Noe yang masih saja tidak mengalihkan pandangannya dari laptop. Laras melingkarkan tangannya keleher Noe.
Laras :"Aa lagi apa?"
Noe mencium wangi sabun mandi dan wangi Laras tentunya. Jiwa lelakinya bergelora. Ditutup laptopnya kemudian membalikan badan menghadap Laras.
Noe : "Neng. Udah mandi? Udah keramas juga?"
Laras mengangguk. Noe bahagia. Akhirnya malam ini akan terjadi juga. Setelah tadi malam Noe menundanya karena Laras sedang kedatangan tamu bulanan.
Noe : "Ya udah atuh. Yuk ke kamar." Noe semangat. Noe merasa gagah malam ini.
Laras : "Tapikan aa belum mandi."
Noe : "Mandinya nanti aja ya. Selesai eksekusi." Noe tersenyum nakal.
Laras : "Nggak mau. Aa mandi dulu. Neng tunggu di kamar." Laras mendorong tubuh Noe ke kamar mandi. Noe keki. Tapi Noe nurut. Daripada Laras ngambek.

Noe : "Aa udah wangiiii!!!"
Noe keluar dari kamar mandi sambil merentangkan kedua tangannya. Wajah cerianya seketika sirna. Laras tertidur di sofa. Noe menggendong Laras. Dibaringkannya tubuh Laras ditempat tidur.

Noe : "Gagal lagi deh. Tapi ga apa apa. Aa sabar nunggu ko. Selamat tidur, Neng Ayas. Istri aa tercinta." Bisik Noe ditelinga Ayas. Noe mengecup kening Laras kemudian ikut berbaring disamping Laras.

STORY OF US [Noe Laras Story] - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang