Noe membuka apartemennya dan disabut derai air mata Laras. Laras bukan wanita yang cengeng. Tapi Laras lagi baper. Noe suami yang perhatian. Noe khawatir lihat Laras nangis.
Noe : "Neng kenapa? Ko nangis."
Laras tetap menangis. Kemudian Noe memeluknya erat.
Noe : "Ayas istri aa. Kenapa nangis, sayang?"
Laras mengusap air matanya.
Laras : "Neng sebel a. Aku benci."
Noe : "Iya benci sama sebel ke siapa?"
Laras : "Pokonya aku benci, No."
Noe makin mengeratkan pelukannya.
Noe : "Sabar ya, sayang. Coba cerita. Apa yang bikin kamu sebel benci sampe nangis gini?"
Laras : "Aku sebel sama Tae Oh."
Noe berusaha mengingat ingat siapa itu Tae Oh.
Laras : "Si Tae Oh itu gak tau diri a. Dia selingkuhin istrinya. Aku ikut sakit hati."
Noe : "Tunggu, Neng. Aa gak ngerti."
Laras : "Aku lagi nonton drakor. Judulnya The World Of Married."
Noe mengelus dadanya. Noe tau Laras baperan. Habis ini pasti Laras akan semakin terbawa perasaan sama drakor yang barusan dia tonton.
Laras : "Aa gak selingkuh kan?"
Noe : "Sudah kuduga" gumam Noe dalam hati. Noe diam.
Laras : "Aa jawab. Ko diam."
Noe : "Aa udah punya istri yang super duper cantik. Gak bakalan aa ada hasrat buat selingkuh."
Laras tersipu mendengar pujian Noe.
Laras : "Ya udah aa mandi dulu sana. Aku mau pesenin gofood yaa. Kita makan sama sama."
Noe beranjak ke kamar mandi. Laras memesan gofood menggunakan hp Noe.
Tiba-tiba sebuah pesan Line masuk.
Deva : "Makasih ya, No. Kalau bukan karna Lu. Gue ga tau lagi harus gimana."
Seketika Laras merasakan darahnya mendidih samoe keubun ubun. Bagaimana tidak. Deva adalah mantan Noe. Mereka pacaran 7 tahun sebelum Noe mengenal Laras. Waktu itu Laras yang mati-matian mengejar Noe dan berusaha sekuat tenaga buat Noe melupakan mantannya itu. Sekarang tanpa Laras tahu mereka komunikasi lagi. Laras bete. Laras kesal. Laras ingin marah dan melampiaskan namun Laras hanya sendiri disini. Laras meletakan hp Noe. Kemudian masuk kamar. Menarik selimut dan menangis lagi. Laras mah gitu orangnya. Drama queen banget.Noe keluar kamar mandi. Matanya mencari cari Laras. Dicarinya Laras didapur, tidak ada. Dicari didalam mesin cuci juga tidak ada. Noe pikir Laras itu cucian kotor. Noe itu antara bodoh atau memang kurang kerjaan. Noe masuk kamar dan mendapati selimut yang menggembung dan bergerak gerak. Hampir saja Noe bawa teflon. Noe takut itu hantu yang nyamar jadi selimut. Tapi suara isak tangis Laras menyadarkan Noe kalau itu bukan hantu. Tapi istrinya yang sedang menangis.
Noe duduk di samping Laras. Dibuka selimut yang menutupi tubuh Laras. Laras memunggungi Noe.
Noe : "Neng kenapa nangis lagi?? Tae Oh selingkuh lagi? Atau Neng lagi PMS ya?" Noe menahan tawa.
Laras membalikan badan dan menatap tajam Noe. Noe mengkerut. Noe sadar ada yang tidak beres. Laras hanya akan menatapnya seperti itu. Jika Noe mencomot kulit ayam mekdi favorit Laras. Tapi mencomot kulit ayam darimana? Makan malam saja belum, gumam Noe dalam hati.
Noe : "Neng."
Laras menepis tangan Noe yang akan menyentuh pipinya. Kemudian memunggungi Noe kembali.Noe : "Neng kenapa?" Noe berusaha sabar
Laras : "Pikir aja sendiri." Karna Laras perempuan sejati maka jawaban itu yang terlontar dari mulutnya. Laras diam. Laras makin kesal. Laras ingin mencakar muka Noe yang seolah-olah tidak mengerti apa-apa. Laras bangkit dari kuburnya eh tidurnya. Membuka lemari pakaiannya. Kemudian memindahkan pakaiannya kedalam koper. Noe kaget. Noe terpana. Menatap nanar perbuatan Laras. Noe tidak tinggal diam. Sebagai suami siaga, Noe segera mencegah Laras.
Noe : "Neng, kenapa? Jangan gini atuh. Kita omongin baik-baik ya."
Laras kembali menangis. Lebih kencang. Untung Noe sayang kalau tidak ingin rasanya Noe sumpal mulut Laras pakai kaos kaki milik Noe. Laras mengusir Noe. Laras tidak ingin diganggu. Laras ingin sendiri. Laras lagi untouchable. Pintu kamar di kunci Laras dari dalam.
Noe keluar kamar dengan terpaksa. Noe lelah. Noe lapar. Kemudian Noe duduk di sofa dan memeriksa hp. Terlihat pesan Line dari Deva. Noe melotot. Terkejut Noe terheran heran. Noe segera menyadari. Inilah biang keladi kenapa Laras menjadi sedrama itu. Noe tersenyum. Noe senang. Noe segera menggedor eh nggak deng. Noe mengetuk pintu kamar dengan penuh cinta.
Noe : "Ayas, nengnya aa. Buka pintunya, Sayang. Aa bisa jelasin."
Pintu masih tertutup rapat.
Noe : "Kalau neng mau buka pintunya. Aa janji bakal kabulin semua permintaan kamu."
Pintu kamar terbuka. Terlihat muka Laras yang kusut dan berantakan. Matanya bengkak. Noe merangkul Laras. Membimbingnya duduk di tempat tidur.
Noe : "Neng salah paham nih." Noe mencubit hidung Laras gemas.
Laras : "Gak perlu sentuh sentuh. Cepet jelasin. Aku gak punya banyak waktu." Laras mode galak.
Noe : "Jadi ginu ceritanya, Neng. Deva sama pacaranya kena musibah. Mereka kecelakaan. Kebetulan mobil aa pas lewat TKP. Deva ngenalin mobil aa."
Laras : "Ciiee hapal banget siih." Laras jutek.
Noe : "Dengerin dulu dong. Terus Deva berentiin mobil aa dan minta tolong bawa kerumah sakit. Gitu ceritanya."
Laras : "Aa gak boong kan?"
Noe : "Aa mah suami paling jujur sedunia. Kamu kan tau itu."
Laras memeluk Noe. Noe mengusap rambut Laras. Noe gemas. Noe merenggangkan pelukannya dan mengangkat dagu Laras. Wajah mereka semakin dekat. Hp Noe berdering. Panggilan masuk dari abang gojek.
Noe : "Nanti kita lanjut abis makan ya."
Laras mengangguk malu malu.
![](https://img.wattpad.com/cover/236368892-288-k43469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF US [Noe Laras Story] - On Going
FanfictionSlice of life menceritakan kehidupan pasangan muda Noe dan Laras yang baru saja menikah. Cerita ini hanya fiktif belaka. Fanfiction dari Noe dan Laras. Boleh baper jangan caper. Terima Kasih.