DI KANTOR

1K 76 12
                                    

Virus The World Of Merried masih menempel didiri Laras. Sekarang tiap 5 menit sekali dia chat Noe. Awalnya Noe senang dan tidak keberatan. Namun lama kelamaan Noe jengah. Karena jika Noe telat membalas chat Laras. Maka Laras akan menelepon. Laras tidak peduli Noe sedang apa dan dimana. Laras hanya ingin memastikan Noe tidak selingkuh. Itu aja. Seperti sekarang, Noe sedang presentasi di ruang rapat bersama para direksi dan staf perusahaannya. Pesan Line dari Laras masuk.
Laras Line : "Aa sayang. Lagi apa?" Pertanyaan bodoh dari Laras.
Selang 1 menit.
Laras Line : "Aa gak lagi selingkuhkan?"
Tujuh detik kemudian.
Laras Line : "NOE ROW!!! JAWAB DONG!!! KAMU DIMANA SAMA SIAPA SEMALAM BERBUAT APA?!" Ini mah Laras kemasukan jin kangen band kayanya.
Selang dua detik.
Laras Line : "AA. KALAU AA GAK BALES. NENG KE KANTOR SEKARANG!!!."
Laras Line : "NOE ROW!!!"
Selang satu detik hape Noe bergetar tanda panggilan masuk dari Laras. Terus bergetar sampai menjejakan 30 panggilan tak terjawab.

Satu jam setelah rapat, Noe memeriksa hpnya. Noe hanya menggelengkan kepala. Istrinya kenapa jadi sebar bar ini. Kemudian Noe kembali keruangannya. Betapa kagetnya Noe, ketika membuka pintu. Laras tengah berdiri dengan muka super murka. Noe menciut. Noe tak menyangka Laras membuktikan ucapannya. Noe was was jatahnya nanti malam akan dipotong Laras. Duh mana sekarang malam jumat. Noe hanya mampu pasrah dan berdoa dalam hati. Semoga dia dilindungi dari amukan Laras.

Laras : "NOE ROW FIRZHA!!"
Laras berteriak. Noe menutup telinganya.
Laras : "Sini kamu!!" Perintah Laras.
Noe nurut. Noe suami suami takut istri. Laras duduk di sofa yang tersedia di ruang kerja Noe. Noe duduk disampingnya. Muka Noe ketakutan. Kaya anak SD yang ketahuan nyontek sama gurunya.

Laras : "Kenapa teleponku nggak dijawab?" Laras to the point dengan nada ketus dan muka juteknya.
Noe : "Aku lagi meeting, sayang." Noe berusaha sabar.
Laras : "Kamu harus dihukum. Karna udah cuekin istri kamu yang super mantap ini." Laras tersenyum jahat. Noe pasrah. Noe tidak berani melawan. Tiba tiba Laras naik kepangkuan Noe dan melonggarkan dasi Noe. Noe kaget. Noe belum siap.

Noe : "Neng mau ngapain, Sayang? Ini di kantor." Noe menolak halus namun dalam hati Noe senang bukan main. Jarang-jarang nih Laras agresif kaya gini. Peduli amat deh mereka sekarang ada dimana. Bagi Noe. Kesempatan tidak boleh dilewatkan. Laras melepaskan dasi Noe dan membuangnya sembarang lalu membuka satu kancing kemeja Noe. Laras menatap lekat mata Noe. Noe deg-degan. Noe menelan ludah. Tanpa aba-aba. Laras melumat bibir Noe. Noe gelagapan. Namun bisa mengimbangin permainan Laras kemudian. Laras semakin liar. Ciuman Laras berpindah keleher Noe. Kemudian naik ke pipi Noe balik lagi keleher Noe. Noe sudah merem melek dibuatnya. Ketika Noe akan melancarkan aksinya untuk mengambil alih permainan. Laras segera mencengkram tangan Noe dan menolak tangan itu untuk mendarat dibagian dadanya. Noe kaget. Laras turun dari pangkuan Noe. Laras tersenyum menang.

Laras : "Nanti kita lanjut dirumah aja ya, a." Kemudian Laras pergi meninggalkan Noe.
Noe : "Tapi.. Neng.." Noe memelas. Noe merasa frustasi. Noe merasa Laras jahat. Sudah membangunkan singa yang sedang tidur tapi tidak bertanggungjawab untuk menjinakkannya.
Noe merapihkan kembali dasi dan kemejanya. Tak lama sekretarisnya masuk. Sekretarisnya kaget. Hanya bisa menatap Noe dengan menahan senyum. Dina si sekretaris keluar ruangan Noe masih dengan senyum yang membuat Noe curiga. Noe heran. Tapi Noe tidak peduli.
Tak lama pintu diketuk. Ternyata Papanya Noe. Pemilik perusahaan tempat Noe bekerja sekarang. Papanya sudah lama pensiun. Sekarang Noe yang menggantikannya. Noe anak laki-laki satu-satunya dari keluarga Firzha. Pak Firzha menatap lekat Noe.

Noe : "Papa ngapain kesini?" Noe menyambut Papanya.
Pak Firzha : "Papa hanya ingin memeriksa pekerjaan Pak Direktur kita."
Noe : "Sampai saat ini lancar, Pa. Tidak ada kendala. Papa percaya deh sama aku. Perusahaan ini bakalan makin maju ditangan Noe Row." Noe menepuk dada.
Pak Firzha : "Pasti tadi Laras kesini."
Noe kaget. Darimana Papanya tahu.
Noe : "Kok Papa tau?"
Pak Firzha : "Karna hanya Laras yang berani memberikan tanda bibirnya dipipi dan leher kamu." Pak Firzha menepuk pundak Noe. Muka Noe memerah. Laras berhasil membuatnya malu dihadapan Papanya.
Pak Firzha : "Papa juga pernah muda. Pernah jadi pengantin baru. Lain kali, habis main. Dibersihkan ya, No." Ucap Pak Firzha sambil berlalu pergi meninggalkan Noe yang hanya mampi berdiri mematung.

PS : Jangan pada protes kenapa gua suka bikin nanggung adegan romantisnya.. jujur.. gua ga jago bikin part bakwan.. untuk kebakwanan kalian berimajinasi sendiri aja yak.. makasih udah setia mengikuti wp gua.. meski ceritanya agak kurang menarik.. tapi kalian masih mau baca.. sekali lagi tengkiyu.. sini ketjup satu satu.. 😘😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STORY OF US [Noe Laras Story] - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang