Cinta tidak memandang gender bukan?
-- • • • --
Menemani jaehyun dirumah seru juga, tak ada berkas berkas dipenuhi untaian kata kecil yang membuatku pusing. Kini aku sedang bermain bersamanya dan kakak ipar ku, namanya jaemin. Senyumnya sangat indah, pantas saja a Jeno seperti budak jika sedang bersamanya. Tapi tak apa aku suka jika a Jeno menderita.
Yang membuat seorang adik senang bukankah kemalangan yang di alami kakaknya?
Atau hanya aku saja?
Mengetik di benda persegi panjang yang bergandengan. A Jeno tampak sangat serius, keinginan mengucapkan janji suci yang menjadi penyebabnya. Aku ingin memiliki pasangan seperti a Jeno, tapi aku rasa aku tak pantas. Orang baik seperti a Jeno akan mendapatkan orang baik lagi, a Jeno mendapatkan nya. Akankah aku?
"Kak,kamu cantik"
Sepertinya jaehyun mengamati diriku sejak tadi,aku tak menyadarinya.
"Kamu tampan"
Lihatlah telinganya memerah,lucu sekali. Aku sedikit terkekeh, namun aku berusaha menahannya agar ia merasa nyaman.
Memang ini pertama kalinya aku mengatakan dia tampan secara langsung, biasanya hanya tersimpan di relung hatiku. ㅋㅋㅋ
Berbicara tentang jaehyun aku akan mengenalkannya, dia Jung jaehyun lelaki yang sudah cukup dewasa jika dilihat dari fisiknya. Berbeda jauh ketika kita lebih dalam mengenalnya,dia sungguh rapuh. Masa masa yang seharusnya membuat dia bahagia,malah menjadi derita baginya.
Permata yang ditemukan retak dan hampir hancur perlahan kembali utuh.
"Taeyong,kau sudah pantas menemukan orang yang menjadikan mu sebagai tanggung jawabnya"
A jaemin tau soal orientasi seksual ku,aku memang seorang pecinta lelaki. Tak bisa dipungkiri bahwa aku tak dapat merasakan apapun jika ada wanita yang mendekati ku.
-- • • • --
"Aku tidak mau memiliki anak seperti dia,hama disini sudah banyak jangan tambah lagi"
"Tapi dia anak kita... walaupun tidak sengaja. Biarkan dia tinggal bersama kita selama 15 tahun saja,aku mohon"
"Terserah,kau urus sendiri aku tak ingin mengotori tanganku"
Langit sore ini agak gelap,mungkin dia sedang bersedih. Tak lama langit itu menangis tersedu sedu,kilatan cahaya terlihat menyeramkan dan memekakkan telinga.
Aku selalu suka harum hujan dan pepohonan.
"Aku ingin bekerja kak"
Tepat dibelakang ku,suara itu sungguh dalam. Bukannya tak mau dia bekerja namun,aku hanya takut.
"Sekarang kau sudah mengetahui apa itu dunia,jadi aku tak bisa menahanmu lagi"
Sepertinya dia menginginkan sesuatu yang baru,aku tak bisa terus menerus mengurungnya. Di dalam kegelapan, hanya disinari cahaya temaram dari sebatang lilin.
Bukan,bukan ngepet.
•
•Jung jaehyun (17)
Lee taeyong (19)TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN | jaeyong
Fanfiction[fluff] myb "Dia Jung jaehyun permataku" BxB // gay // homo