Rate M for theme and hash word
Be wise as reader◇◇◇
Matanya mengerjap beberapa kali, untuk mengembalikan kesadaran yang terhempas. Beberapa saat yang lalu di dalam ruangan itu, masih mengalun Blue danube dan membuatnya seperti mengecap pesta dansa kerajaan dalam film kartun yang sering di tontonnya sewaktu kecil.
Entah harus bersyukur atau merasa kesal, simponi klasik tersebut berubah menjadi dentuman musik yang lebih keras dan dalam sekejap suasana ruangan tersebut berubah total. Sepasang kekasih yang tadinya berdansa dengan mesra kini, melebur dalam lautan manusia, dan menghentakkan badan mengikuti musik yang di kendalikan sang Dj.
[Y/n] mendengus, mungkin keadaan menjadi kacau, tapi setidaknya dia tidak terlihat mengenaskan sekarang.
"Menikmatinya nona?" mata [Y/n] mengerling ke arah pemuda jangkung tersebut.
"Ya, kurasa lebih baik daripada tadi," kata [Y/n].
"Aw, kau masih saja dingin dengan mantan pacarmu ini, [Y/n]. Jika saja sikap mu sedikit hangat, mungkin kita bisa kembali merajut kasih lagi," katanya dengan nada seduktif.
"Sejak kapan kau menjadi seorang perayu ulung, Lev?" tanyanya sarkas. "Ah mohon maaf,Tuan yang di hadapanku ini bukan orang sembarang, bukan?" kata [Y/n] sarkas.
Lev terkekeh mendengar penuturuan sang gadis. "Santai saja. Aku masih Lev yang dulu," kata Lev sembari mengedipkan sebelah matanya, untuk menggoda gadis itu lebih lanjut.
"Jangan terlalu merendah diri, Tuan . Aku tau kau yang membuat reuni yang mewah ini. Sekarang mengeluarkan uang dalam jumlah banyak terlihat mudah untukmu," kata [Y/n] sembari bersedekap.
"Biasanya, wanita lebih tertarik dengan pria yang mapan. Kau tau, hidup denganku akan terjamin."
Apa ini?! Lev menggodanya? "Perayu ulung, sudah berapa banyak wanita yang kau tiduri dan kau beri harta, hm?" tanya [Y/n].
Lev tertawa kecil, diambilnya segelas minuman yang di tawarkan pelayan. "Tidak sebanyak yang kau kira, tapi aku bukan perjaka lagi," kata Lev. Kemudian pria itu menyodorkan gelas yang baru di ambilnya dari pelayan ke arah [Y/n]. [Y/n] memandang ragu, tetapi pada akhirnya dia menerima gelas dari Lev.
"Ah, sepertinya pembicaraan kita terlalu berat untuk seorang perawan, ya?" kata Lev menggoda [Y/n]. Gadis itu merotasikan matanya bosan.
"Aku tidak sepolos yang kau kira, Lev," katanya.
"Oh, ya? Kalau begitu bagaimana dengan permainan kecil malam ini?" katanya seduktif.
"Maaf, aku tidak memakai bekas orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Khilaf ◇ Kuroo Tetsuro
Fanfictionke Khilaf-an yang membawa petaka untuk Kuroo. Surga dunia memang, tapi- Sama saja dengan memesan tiket vip menuju neraka. Rate M for theme and hash word. No lemon... Maybe? Be wise as reader darl. Haikyuu ⓒ Haruichi Furudate Khilaf © Filly 2020.