6

61 4 0
                                    

Lanjut Bae! 😆

Setelah Asma selalu memberikan semangat kepada Hanifah, akhirnya Hanifah kembali fokus lagi untuk hafalannya. Benar - benar fokus untuk menyelesaikan sampai khatam.

Hanifah pun tidak murung lagi dan mengingat kejadian malam itu. Tapi, ketika Hanifah dan Zaidan kembali berpapasan, Hanifah mau tak mau sempat kembali berpikiran lagi soal perjodohan mereka. Tidak lama, karena Asma selalu ada di samping nya. Asma selalu mengalihkan perhatian Hanifah.

Seperti saat ini, Asma tidak lagi menyapa Zaidan seperti sebelumnya. Justru Asma lah yang menarik tangan Hanifah.

"Aduh Asma! Jangan kencang - kencang pegang tangan ku, sakit nih!" Keluh Hanifah.

"Eh iya maaf! Hehehe..." Jawab Asma.

"Kenapa sih buru - buru?" Tanya Hanifah yang ternyata tidak sadar kalau mereka abis berpapasan dengan Zaidan.

"Ayo Hanifah! Keburu telat pelajaran ustadzah Aisyah!" Ucap Asma.

"Iya, tapi biasanya kamu ga kayak gini kok! Tumben kayaknya semangat banget!" Ucap Hanifah heran.

"Aku lupa kerjain tugas hehehe..." Jawab Asma.

"Kebiasaan! Kalau tugas itu kerjain di pondok bukan di kelas!"

"Semalam aku udah ngantuk banget Hanifah! Kamu juga sih ga ingetin!"

"Aku kan udah selesai, lagi pula aku lagi fokus buat hafalan"

"Huh! Ga kerjain barengan! Iya deh yang sebentar lagi khatam!"

"Apa sih, kan udah aku ajak bikin tugas bareng kemarin, kamu nya aja yang bilang entaran aja!" Jawab Hanifah. Asma pun hanya diam saja.

***

Di kelas, ustadzah Aisyah belum datang, para santri juga masih banyak yang mengerjakan tugas. Padahal hari ini harus dikumpulkan. Asma pun langsung lari ke kerumunan untuk ikut serta mengerjakan tugas. Hanifah hanya menggeleng kan kepalanya.

Tidak berselang lama kemudian, akhirnya ustadzah Aisyah datang. Para santri pun langsung ke tempat duduknya masing-masing.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, silahkan kumpulkan tugas kemarin, yang belum selesai atau belum kerjain silahkan keluar kelas..." Ucap ustadzah Aisyah.

"Ketua kelas, silahkan dikumpulkan tugas teman - temannya..." Lanjut ustadzah Aisyah.

Sang ketua kelas, yang bernama Hanum langsung mengerjakan perintah dari sang ustadzah.

Tidak ketinggalan, Asma dan Hanifah pun akhirnya bisa mengumpulkan tugasnya. Asma bernafas lega karena telah menyelesaikan tugas nya sebelum sang ustadzah datang.

Pelajaran pun berlangsung.

***

'Assalamualaikum...Panggilan kepada santri yang bernama Hanifah Fajriah, di tunggu di kantor segera! Terima kasih!' Pengumuman itu datang dari kantor tata usaha.

"Hanifah! Dipanggil tuh ke kantor! Ada apaan ya?" Tanya Asma.

"Ga tau! Tolong anterin aku Ma!" Jawab Hanifah.

Mereka berdua pun segera ke kantor.

Di lain tempat, Zaidan mendapatkan telpon dari sang ayah untuk segera pulang.

"Assalamualaikum! Ada apa Bi?" Tanya Zaidan langsung ke Abinya yang sudah menunggu di teras rumah.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... Kamu siap - siap ya, ikut ummi sama abi ke rumah sakit!" Titah sang ayah.

"Siapa yang masuk rumah sakit Bi?" Tanya Zaidan lagi.

"Pak Yunus abis kecelakaan sewaktu pergi ke kantor tadi pagi!" Jawab Abi Zakaria.

"Innalilahi... Ya udah ayo Bi... Mi..."

Sementara Hanifah menerima telepon dari sang Umi.

"Assalamualaikum"

"Halo nak... Kamu siap - siap izin pulang dulu ya! Abi masuk ke rumah sakit, tadi pagi kecelakaan! Hiks..." Lanjut Bu Maryam sambil sesenggukan.

"Waalaikumussalam, Innalilahi... Iya Mi, di rumah sakit mana?"

"Rumah sakit sederhana bahagia, nanti Abang kamu yang jemput ya nak!"

"Iya udah Umi, Hanifah akan siap - siap, Assalamualaikum!"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!"

Hanifah tidak bisa menahan air matanya untuk menetes.

Asma yang melihat Hanifah menangis, langsung menghampiri dan bertanya.

"Hanifah! Kamu kenapa?" Tanya Asma.

"Abi... Abi masuk ke rumah sakit Asma! Aku mau jenguk Abi, aku mau siap - siap dulu!" Jawab Hanifah dan langsung berlari menuju ke pondok.

Asma pun mengikuti Hanifah ke pondok.

***

Setelah bersiap - siap dan izin ke pengurus pondok, Hanifah menunggu kedatangan abangnya. Tidak berapa lama kemudian, akhirnya sang Abang datang juga.

"Ayo dek! Udah izin kan ke pengurus?" Tanya Abang Aji.

"Iya, udah bang! Asma! Aku izin pulang dulu ya, aku mau tengok Abi dulu ke rumah sakit!" Pamit Hanifah kepada Asma, sahabatnya.

"Iya! Hati - hati ya! Salam buat Abi dan ummi, cepat sehat lagi Abi!" Jawab Asma.

"Iya nanti di salamin, Assalamualaikum!"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!"

Hanifah pun pergi meninggalkan pondok untuk pergi ke rumah sakit dengan abangnya.

***

Oke! Apakah Hanifah dan Zaidan akan bertemu di rumah sakit? 🤭 Kita lihat aja di part selanjutnya 🤗. Thanks yang udah voment. Yang belum komen ayo komen ya, kritik dan sarannya di tunggu 😉 maaf telat yaa...

Atas kasur yang empuk, 16 Agustus 2020
Nida




ZAIDAN & HANIFAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang