Hujan yang dulu membasuh luka, kini kehilangan pekerjaan
Gemuruh yang dulu meredam suara, kini membisu
Harum tanah yang dulu menyejukan hati, kini berpaling membusuk
Karena terbasuh, bukan berarti sembuh
Karena redam, bukan berarti tak bersuara
Karena sejuk pun akhirnya luput membusuk
Lukaku menganga
Suaraku menjerit
Hatiku telah mati membusuk
Cahayaku redup
Direnggut oleh komedi para belia
Cahayaku redup
Buah tangan tersesatnya aku dalam kepercayaan
Cahayaku redup
Sekali lagi mati dilahap gelap