Univerity of Helsinki, Finlandia
" kembalikan buku ku! Yak Kwon Jiyong!" teriak gadis mungil kepada namja tampan di depannya itu
" ambil sendiri gadis mungil" "kau sungguh mengesalkan"
Yeoja mungil itu pun merenggut marah
" aigooo ternyata Uri Taeyeonie bisa marah juga ya, yang aku tau kau itu gadis galak "
'Plak' Taeyeon pun menggeplak kepada Jiyong
Sedangkan Jiyong hanya tertawa mendapatkan pukulan sayang dari yeoja mungil itu
"nanti malam kau akan ikut kan ke acara tunangannya Steve kan?" tanya Jiyong
"entah, aku belum minta izin " jawab Taeyeon sambil berlalu dan tentu saja diikuti oleh Jiyong
" oppa mu?" tebak Jiyong, Taeyeon hanya mengangguk menanggapi
" kau bukan anak kecil lagi Taeyeon-ah, mau sampai kapan kau diatur-atur oleh oppa mu yang terlalu overposesif itu" kesal Jiyong
"mau bagaimana pun dia oppa ku, sudahlah aku pulang duluan. Dia sudah ada di depan. Bye naga jelek" pamit Taeyeon "lihat saja besok Choi!" teriak Jiyong gemas
*****
"oppa, apa kau sudah menunggu lama?" tanya Taeyeon pada sang kakak yang terlihat sedikit merenggut dibalik kemudinya
"ya, sangat lama Nyonya muda Choi" jawab sang kakak melebih-lebihkan
"aigooya, kau terlalu melebihkan oppa. Mian tadi ada sedikit gangguan"
"bocah tengil kwon itu?" tanya sang kakak
"hehe, mau bagaimana pun dia teman 'dekat' ku oppa. Kau harus sedikit lembut padanya" ingat Taeyeon
"tak akan pernah, sampai kapan pun. Bocah tengil tak tau sopan santun seperti itu tak akan kubiarkan berkeliaran di sekitarku"
" kau keterlaluan, walau aku sedikit menyetujuinya sih" mereka pun tertawa bersama
Sang kakak, Choi Minho menatap wajah berseri Taeyeon dengan pandangan yang teduh, ia sangat bersyukur Taeyeon yang ia kenal sekarang sangat berbeda dengan Taeyeon yang ia temui beberapa tahun yang lalu
Flashback
Minho mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dibawah guyuran hujan yang cukup lebat itu. Sekarang sudah hampir tengah malam dan ia masih berkeliaran diluar disaat kondisi seperti ini? Salahkan sang appa yang dengaan seenak jidatnya menyuruh ia untuk membereskan beberapa berkas di kantor, ayolah ia masih berada di tingkat 2 SMA dengan otak pas-pasan pula tapi sudah dituntut menjadi penerus namja paruh baya itu.
Saat sedang sibuk menggerutu dipikirannya, ia melintasi sebuah halte yang cukup temaram. Pandangannya tak sengaja melihat sesosok gadis mungil yang tampak meringkuk tak memperdulikan tubuhnya yang sudah basah kuyup itu
Minho cukup bergidik membayangkan mungkin saja gadis itu sesosok makhluk halus, tapi ia segera menyingkirkan pikiran konyolnya dan lebih memilih menepikan mobilnya tepat didepan halte
Karena rasa iba, Minho pun memberanikan diri mendekati gadis itu
"chogiyo" sapa Minho ragu, gadis itu tetap bergeming dengan wajah yang tenggelam di atas lututnya
"chogiyo, apa kau tak apa?" tanya Minho lagi
Dengan perlahan sang gadis pun mengangkat wajah mungilnya, betapa terkejutnya Minho saat ia melihat wajah mungil itu tampak sangat pucat, tapi yang aneh sang gadis tampak tidak kedinginan sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
hævn√
FanfictionHey mum, Hey dad, When did this end? Where did you lose your happiness? I'm here alone inside of this broken home. Who's right? Who's wrong? Who's really cares? The fault, the blame, the paint still here.