"ada perlu apa anda kemari?" tanya Taeyeon dingin
Wanita paruh baya didepannya hanya bisa tersenyum nanar melihat sikap dingin Taeyeon
"tidak bisakah kau membiarkan aku masuk terlebih dahulu nak?" tanya nya
Taeyeon sebenarnya merasa malas, tapi ia pun membiarkan wanita itu yang tak lain adalah nyonya Kim memasuki apartemennya
"kau ternyata hidup dengan baik nak" ujar Nyonya Kim lembut
"ya, sangat sangat baik karena tumbuh menjadi keluaga Choi" jawab Taeyeon sekenanya
Nyonya Kim kembali tersenyum miris, hatinya teras sangat sakit sekarang ini
Anak yang sudah ia lahirkan berperilaku dingin kepadanya
"ada apa sampai kau repot-repot datang kemari nyonya Kim?" tanya Taeyeon
" aku hanya ingin menjenguk anakku" jawab Nyonya Kim lembut
" anak? Sepertinya kau salah alamat. Disini tidak ada anakmu" jawab Taeyeon
" Taeyeon-ah, eomma tau kau kecewa atas sikap eomma dulu. Tapi bisakah kau memaafkan kita? Memaafkanku dan appa mu? " Nyonya Kim meminta dengan nada putus asa
" kau tau, saat pertama kali aku mendengar suara tangisan mu dan eonni mu hatiku terasa sangat penuh, aku bahagia sungguh. Tak ada sedikitpun rasa bahwa aku akan membeda-bedakanmu dengan saudaramu. Tapi kenyataan selanjutnya membuat aku gelap mata, anak pertamaku. Puteriku harus menderita bahkan saat ia baru melihat dunia ini, bukankah menyedihkan?" nyonya Kim bercerita, sedangkan Taeyeon hanya terdiam mendengarkan
" kami sangat terpukul Taeyeon-ah, yang ada dipikiran kami hanaya bagaimana bisaa mempertahankannya agar tetap hidup. Sampai kami melupakan fakta bahwa kami masih mempunyai anak yang harus kami sayangi, yang masih harus kami lindungi. Maafkan eomma Taeyeon-ah, eomma sangat sangat menyesal sudah memperlakukanmu seperti itu" Nyonya Kim sedikit terisak saat mecurahkan isi hatinya
Taeyeon menghela nafas lelah
"kau tau, saat aku dilahirkan pun aku sudah sangat bersyukur dilahirkan di keluarga Kim, mempunyai kedua orang tua lengkap dan seorang kakak yang bisa jadi panutanku,awalnya. Tapi lama kelamaan aku lelah, lelah harus selalu mengalah demi kebahagiaan oraang lain tanpa memperdulikan kebahagiaan ku, aku lelah harus terus tersenyum tapi sebenarnya hatiku sangat sangat terluka, apa kau tidak menyadari nya?" ucap taeyeon tetap dengan panddangan datarnya
Nyonya Kim makin terisak, ia sangat sangat menyadari kesalahannya dimasa lalu. Jika diberi kesempatan ia ingin menjalin hubungan yang baik dengan puteri bungsunya ini
"maafkan eomma nak, maafkan eomma" lirih Nyonya Kim
"tak ada yang perlu dimaafkan, aku sudah bahagia dengan keluarga ku yang sekarang. Aku mohon, jika kau ingin menebus dosa-dosamu di masa lalu, cukup biarkan aku hidup damai dengan kehidupanku sekarang" pinta Taeyeon
" Sayang! Aku datang!" dengan tiba-tiba Jiyong masuk kedalam apartemen Taeyeon
Ia membeku ditempat saat ia melihat ada sosok nyonya Kim dihadapannya
"ah, sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat" ujar Jiyong canggung
"tak apa, kami sudah selesai berbicara" jawab Taeyeon tanpa melihat Nyonya Kim
Nyonya Kim tersenyum maklum, ini memang harga yang harus ia bayar akibat sikap nya. Dan mau tak mau ia harus menerimanya dengan ikhlas
"ya, aku sudah selesai berbicara dengannya. Calon suami Taeyeon Benar? Tolong jaga ia dengan baik, jangan pernah meninggalkannya atu bahkan membiarkannya merasakan kesepian. Aku percayakan puteri bungsu ku padamu nak" ucap Nyonya Kim sebelum meninggalkan apartemen sang anak
KAMU SEDANG MEMBACA
hævn√
FanficHey mum, Hey dad, When did this end? Where did you lose your happiness? I'm here alone inside of this broken home. Who's right? Who's wrong? Who's really cares? The fault, the blame, the paint still here.