Chapter 3

6.4K 434 233
                                    

(Y/N) = Your Name

Hali pun menjawab pertanyaan (Y/N)

"Minta nomer HP" Jawab Hali
"Buat?" Tanya (Y/N)
"Tugas lah" Jawab Hali
"Kerkom?" Tanya (Y/N) lagi
"Iya" Jawab Hali lagi
"Nih" Ucap (Y/N)

(Y/N) pun memberikan nomer HP-nya supaya bisa berkomunikasi dengan Hali untuk kerkom. Tapi ternyata bukan itu saja, Hali bilang...

"Makasih" Ucap Hali
"Sama²" Sahut (Y/N)
"Oh iya" Sambung Hali
"Hm?" Tanya (Y/N)
"Pulang bareng gw" Jawab Hali
"Gak" Jawab (Y/N)
"Kenapa?" Tanya Hali
"Gw bisa pulang sendiri, makasih tawarannya"

(Y/N) pun pergi meninggalkan Hali setelah menjawab pertanyaannya, tapi Hali justru malah menarik tas punggung (Y/N) yang mengakibatkan (Y/N) tertarik ke belakang

"Ck, apasih!" Tegur (Y/N)
"Pulang bareng gw" Ucap Hali yang kedua kalinya
"Kan gw bilang gamau, yaudah gamau!" Omel (Y/N)
"Wajib bareng gw" Jawab Hali lagi dengan nada yang biasa saja
"Enggak ya tetep enggak!" Tegas (Y/N) lagi
"Ikut, nanti gw kasih tau alasannya" Jawab Hali
"Atau gw yang maksa elu dengan cara gw" Sambung Hali dengan menunjukkan smirknya (Hayo, Hali mau ngapain hayo...🌚)

(Y/N) pun berpikir sejenak sebelum memutuskan hal ini, dan dia sudah menemukan jawabannya

"Ok gw ikut" Jawab (Y/N)

Hali pun segera pergi menuju motornya dan (Y/N) mengikutinya dari belakang. Ketika mereka sudah naik motor, Hali memperingatkan untuk...

"Pegangan" Ucap Hali

(Y/N) Sudah tau hal ini pasti terjadi, maka ia melepas jaketnya untuk dijadikan pegangan.

Mungkin kalian bertanya-tanya, kok bisa ada jaket? Nah jawabannya adalah karena pas tadi pagi (Y/N) mau berangkat sekolah, itu ujan. Nah jadinya dia pake jaket deh, kenapa ga pake jas ujan? Ya karena dia ga suka pake jas ujan. Ok back to story

Saat ia ingin melingkarkan jaketnya di perut Hali, tiba² ada yang menelpon Hali. Maka tak sengaja ketika Hali ingin mengambil HP-nya, ia justru malah memegang tangan (Y/N). Mereka bertatapan. Dan juga seketika mereka membeku di tempat, tapi beberapa detik kemudian, (Y/N) menarik tangannya untuk lepas dari genggaman Hali. Hali pun tersadar dari lamunannya, tapi ketika ia ingin mengangkat telponnya panggilan itu pun sudah mati jadi ia tak sempat untuk mengangkatnya. Akhirnya ia pun memasukkan HP-nya kembali dan dia menatap (Y/N) sambil berkata

"Itu ga sengaja, maaf" Ucap Hali
"Ah, iya gapapa" (Y/N) menjawab dengan nada cool, tetapi sebenernya ia gugup setengah mati. Dia sama sekali tidak menatap Hali. Ia hanya melihat-lihat ke arah lain sambil terus menahan rasa gugupnya

(Y/N) akhirnya tidak jadi untuk mengikatkan jaketnya, ia jadi tidak berniat untuk berpegangan apa². Ya seandainya Hali ngebut pun, dia dengan terpaksa memeluk Hali

Dan tak disangka, ternyata ada orang yang memerhatikan mereka daritadi yang ternyata itu adalah BoEl

"Ok, rencana kita berhasil" Ucap Taufan dengan smirknya
"Wih mantap Fan..." Ucap Blaze yang bangga dengan Taufan
"Waiya jelas lah, Taufan gitu loh" Ucap Taufan yang langsung mendapatkan pukulan halus dari Gempa
"Ga muhrim lah" Sahut Gempa
"Ya siapa tau nanti jadi muhrim, dia cantik kok" Sahut Solar
"Lu suka ama dia?" Tanya Ice dengan santuynya :v
"Gak lah, dia bakal jadi punya Hali" Jawab Solar dengan nada iseng
"Hmm.... Iya juga sih" Ucap Taufan
"Emangnya kalian yakin dia bakal jadi punya Hali?" Tanya Gempa
"Iyalah, liat aja dari gerak-geriknya. Mereka udah mulai deket kok, trus nanti lama² jadi suka deh. Sifat mereka juga sama, sama² dingin" Sahut Blaze
"Hmm... Bisa jadi" Jawab Gempa

Kemana Thorn? Dia nyimak, karena ga ngerti juga pada ngomongin apaan :v

Back to Hali dan (Y/N)

Di perjalanan, Hali dan (Y/N) hanya saling diam. Hali berpikir kalau ia merasa aneh karena (Y/N) tidak mau memeluk dia :v. Bukannya Hali modus, tapi klo terjadi apa² sama (Y/N) kan dia juga yang kena

Dingin (Boboiboy Halilintar X You) | END ✓ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang