🍦4. Dibawah Hujan

34 2 0
                                    

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~



"Ririn."

"Apa sayang?"

"Mau curhat dong. Dengerin ya?"
Sore ini selesai kelas mereka berdua sedang duduk dibangku dekat air mancur kampus. Yah hanya sekedar duduk biasa sambil menikmati es krim.

"Curhat apaan? Nyokap lo yang kakinya nyangkut di wc?" ujar Ririn asal menebak.

"Bukan lah anjir! Itu mah udah lama kelar. Ini beda lagi." diakhir kalimat Salsa jadi tersenyum sendiri. Padahal ia belum memulai curhatnya.

Ririn memandang Salsa heran, baru kali ini teman seperjuangannya itu mendadak aneh begini.

Salsa menghirup nafas dalam sebelum memulai cerita. "Jadi gini. Gue lagi deket sama cowok. Dan lo tau apa yang paling menarik?"

"Mukanya?"

"Yap! Betul sekali. Dia ganteng banget!" Salsa berseru girang. Dia bercerita sangat excited

Ririn mendengus malas melihat kelakuan Salsa yang menurutnya lebay. "Ya masa jelek sih, aneh lo."

"Dia tuh dari luar ganteng keren gitu. Tapi pas gue tau dalemnya ternyata bobrok. Jadi makin suka tau gak! Gue harus gimana Rin huhu!" Salsa tiba-tiba mengguncang guncangkan bahu Ririn yang mana membuat es krim yang Salsa pegang jatuh mengenai baju Ririn.

Keduanya mendadak berhenti. Menatap es krim malang itu. Lalu saling berpandangan.

"SALSAAA!!"

"APAAA?!"

"BAJU GUE KOTOR GARA GARA LO!!"

"YA MAAF GAK SENGAJA!!"

Ririn menatap Salsa kesal. Ia berdiri lalu membuang es krim itu ke tempat sampah. "Gimana ini? Tanggung jawab gak lo?!" Salsa yang dipandang tajam oleh Ririn mendadak kikuk.

"Salsa Melyndra?"

Dari arah samping suara laki laki menyita perhatian mereka. Entah bagaimana lelaki dengan wajah tampan dan rambut  hitam yang agak panjang itu bisa jadi menengahi perdebatan ini.

Ririn memperhatikan lelaki itu dari atas kebawah dengan tatapan bertanya tanya, lalu beralih pada Salsa. Lain hal dengan Ririn yang kebingungan. Salsa justru terlihat tersipu ditempatnya berdiri. Seperti sedang menahan diri untuk tidak tersenyum.

Ini aneh. Jangan jangan—

"Hendri?" ujar Salsa pelan setelah menguasai rasa tersipunya.

"Gue cariin dari tadi ternyata disini." lelaki yang bernama Hendri tersenyum.

Dalam benaknya Ririn hanya mengiyakan saja curhatan Salsa tadi. Dilihat lihat Hendri memang cukup tampan untuk ukurannya. Tapi kalau untuk soal bobrok sepertinya agak tidak mungkin. Image-nya tidak cocok.

Rasa Manis | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang