Satu

52 2 0
                                    

Pagi yang cerah di kediaman Keluarga Cho. Anak bungsu mereka yang bernama Cho Kyuhyun, terlihat tergesa-gesa sekali. Rambut coklat ikalnya nampak berantakan. Dasi sekolah tak terpasang rapi, mulut yang masih sibuk mengunyah sandwich, dan kemejanya pun tidak dikancingkan dengan rapi.

Penampilan Kyuhyun ini membuat Ibunya menggelengkan kepalanya lemah. Tidak ingin anaknya di cap sebagai anak berandalan nantinya, lantas Ibu Kyuhyun membantu memasangkan dasi Kyuhyun agar dirinya terlihat sedikit rapi dan enak dipandang.

"Haduh, anak lelaki eomma sudah SMA saja, ngga kerasa sekali ya. Sepertinya baru kemarin deh kamu nangis gara-gara Ryeowook dan Hyukjae diterima di sekolah yang sama, sedangkan kamu diterima di sekolah yang jauh dari mereka eh, tapi nampaknya kamu hari ini senang sekali."

"Eomma, jangan diingetin lagi deh. Waktu itu kan Kyuhyun, Wookie, sama Hyukjae hyung masih SD, wajar dong kalau kami menangis... sekarang kan berbeda, kami satu sekolahan eh akademi! lagi dan aku bukan anak kecil. Jadi, wajar saja hari ini aku senang sekali. Ja! terima kasih Eomma, berkat eomma Gyu tambah tampan saja~kalau begitu Kyuhyun berangkat dulu ya! Dadah~~ Gyu sayang eomma."

❛˓Rumor?!◞˂̵

Sesampainya di akademi, Kyuhyun langsung mencari dimana keberadaan Ryeowook. Sejenak, Kyuhyun mengagumi akademi barunya ini. SM Akademi ini begitu luas, 'Benar-benar seperti Istana saja!' batinnya. Kyuhyun berandai-andai jika dirinya telat, bukannya beralasan bangun kesiangan atau apapun alasannya, tetapi karena akademinya begitu luas hingga lupa dimana letak kelasnya nanti.

Karna terlalu asyik berandai, tiba-tiba bel tanda masuk telah berbunyi. Kyuhyun kaget karna belnya pun cukup keras suaranya. 'Jika belnya sekeras ini sudah pasti bisa membuat kuping sakit,' batinnya. Lima menit kemudian, koridor depan mulai sepi.

Kyuhyun mematung. Tadi, ia lupa bertanya pada seseorang dimana Lapangan B. Mata bulatnya mencari seseorang yang kemungkinan besar bisa ia tanyai, tiba-tiba saja Kyuhyun merasakan sebuah tepukan pelan di pundaknya, "HAAH," teriaknya lebay.

"Hei! Maaf kalau aku mengagetkanmu! Namaku Changmin, apa kau tau dimana Lapangan B?"

"Maaf saja Changmin-ssi, sebetulnya aku juga mencari dimana Lapangan B berada..."

"Kalau begitu kita cari sama-sama saja! Btw, nama kamu siapa? Sekilas kamu mirip anak kucing yang kehilangan induknya, sangat menggemaskan hahaha.."

"Well, terima kasih Changmin-ssi. Tapi aku lebih menyukai penguin daripada kucing. Namaku Kyuhyun. Panggil saja Kyu."

"Okaaay, Gyu. Ayo, sepertinya kita sudah sangat terlambat,"

Hampir duapuluh menit lamanya Kyuhyun dan Changmin mencari, akhirnya mereka pun menemukan dimana Lapangan B berada. 'Akademi edan,' batin Kyuhyun kesal.

Bagaimana tidak kesal, Lapangan B terletak dibelakang Akademi, akses kesitu pun harus melewati dua gedung yang luasnya tidak masuk di akal. Walau terkesan lebay, tapi Kyuhyun jamin banyak orang pasti akan setuju dengannya jika mereka berjalan-jalan di Akademi ini.

SM Akademi adalah Akademi Seni yang sangat bergengsi di Korea. Masuk disini itu susah, tapi kata Park Chanyeol sih mudah,

"Iya kan? Kita tinggal masuk saja ke dalam. Bukankah itu sama saja?"

Hanya orang yang memiliki bakat, uang, dan visual yang mendukung yang dapat diterima di akademi ini. Kalau dipikir, Kyuhyun mempunyai itu semua. Dia jenius, menyukai hitung-hitungan dan logika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMOR?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang