Chapter two

44 7 0
                                    

"Cathy! Ingin pulang bersama?" Saat pulang sekolah, Jean menghampiri ku di depan gerbang. "Ingin pulang denganku?" Tanya Jean

"...eh?" Ku lihat Yeosang berjalan menuju arah ku dan Jean. Dengan cepat Jean menghampiri Yeosang, "aku Jean, adik kelas kakak.. Masih ingat?"

"Oh ya.. Aku ingat" Yeosang menjawab seadanya.

"Aku dengar kakak cuti karena sakit.. Sekarang sudah sehat lagi?" Ingin rasanya aku menjadi Jean, bisa dengan luwesnya berbicara kepada orang baru.

Jean dan Yeosang masih melanjutkan pembicaraan mereka, "kaget deh, kenapa bisa bertemu disini.. Kakak sedang apa disini?"

"Jalan jalan saja, aku tinggal di sekitar sini"

Jean menjadi antusias, "oh ya? Dekat donk! Rumah ku juga dekat sini, kok.."

Setelah beberapa menit mereka berdua mengobrol, akhirnya Yeosang pergi. Aku dan Jean berjalan bersama untuk pulang.

"Benar benar kejutan, deh.. Apa kalian saling kenal?"

"Ya begitulah" Aku hanya menjawab seadanya saja, masih berkutat dengan pikiran ku. "Kalian pacaran, ya?" Aku menunduk, melihat trotoar. "Nggak.. Nggak kok, hanya teman biasa"

"Oh.. Begitu ya"

Tak sengaja ku lihat dengan ekor mata ku, Jean tersenyum. Apa yang ia senyumkan? Aku dan Yeosang hanyalah teman biasa?

"Senior ku tadi hebat loh.. Prestasinya selalu tertinggi, banyak yang suka sama dia. Aku.. Pernah satu kegiatan dengannya di festival olahraga 3 tahun yang lalu, makanya aku ingat dia"

Aku tidak tau.. Prestasinya hebat.. Olahraganya hebat.. Semuanya tidak tau..

Tapi Jean tidak mengetahui satu hal.. Tentang kebun bunga matahari milik Yeosang..

Yang tau tentang kebun itu hanya aku.. Hanya aku yang tau..

»»————-  ————-««

Esok harinya aku berjalan menuju kebun milik Yeosang. "Hari ini tidak ketemu, ya.. Kalau tidak bisa ketemu setidaknya aku ingin melihat bunga matahari itu"

Samar sama aku mendengar suara orang berbicara. Di bangku taman yang terletak tak jauh di depan ku, terlihat Yeosang dan Jean sedang duduk di kursi taman sembari mengobrol dengan asiknya.

"Kupikir hari ini juga sambil jalan jalan.. Pasti kakak mampir kesini. Eh benar, ternyata kakak ada disini"

"Kamu.. Selalu tampan ceria"

Jean menutup wajahnya dengan sebelah tangan, "aku memang selalu begini, tidak seperti Cathy"

"..."

Sejak dulu, sejak kecil.. Semuanya menyukai keceriaan milik Jean. Apa ada yang menyukai sifat pendiam ku ini? Apa ada? Satu orang saja!

Aku berlari ke rumah sambil bercucuran air mata, sepatu ku lempar ke sembarang arah dan naik ke kamar lalu mengunci pintu.

Di kamar hanya ada buku buku, beberapa mainan saat masih kecil dan seekor burung dalam sangkar.

Cit! Cit!

Aku mengambil burung yang ku namain Nao dan menggenggam pelan dengan kedua tangan ku. Saat genggaman ku melemah, Nao terbang menuju jendela.

"Tidak! Jendela nya.." Jendela kamar ku tertutup.

Brak!

Nao terjatuh, aku mengambil dan mengelus nya, "jangan pergi.. Kenapa kamu pergi? Sukalah.. Sukalah pada ku.. Suka saja.."

»»————-  ————-««

Ting! Tong!

Aku harus bicara yang menyenangkan.

"Ah, Cathy. Ayo masuk!"

Harus bicara, tentang hal menyenangkan.

"Teman ku berbicara mengenai patung kayu beruang itu lebih besar daripada beruang itu sendiri. Maksudnya ukuran besarnya, ya.."

Merasa kalau Yeosang sedikit bosan dengan pembicaraan ku, aku langsung mengubah topik.

"Apa kau tau kalau pameran seni di taman kota akan segera ditutup? Ah sayang sekali. Padahal aku belum mampir kesana"

Bicara yang menyenangkan..

Berikutnya.. Berikutnya.. Dan berikutnya..

"...apa? Apa yang kau bicarakan?"

Aku melihat Yeosang dengan tatapan intimidasi di matanya, apa aku salah bicara?

"Yang kau katakan tadi itu.. Apa menariknya? Katakan! Apa menariknya?"

Kenapa? Kenapa dia ngomong begitu? Padahal aku suka.. Hanya suka.. Kenapa?

Prang!

Tiba tiba Yeosang memecahkan cermin di depannya. Sontak aku menutup mulut ku dan air mata keluar dari mata ku.

"KATAKAN!! APA MENARIKNYA PEMBICARAAN MU TADI?!"

Tidak kuat dengan perlakuan yang ku terima, aku keluar dari apartemen Yeosang dan berlari menuju taman kota.

"Kau merusak semuanya, Cat.. Semuanya!"

»»————-  ————-««

Ga mampu bikin yang sad sad gini:(

With My Sunflower | Yeosang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang