Prolog

0 0 0
                                    

Detik berjalan dengan cepat
Menit berganti menjadi jam
Jam terus dilaluinya
Hari terus berjalan
Hingga bulan silih digantikan oleh tahun
Musim musim yang telah dilewati
Kesukaan akan menatap senja
Ditatapnya keindahan itu
Oleh sepasang mata sendu
Merasa tenang orang itu
Di terpa oleh hembusan angin sore
.
.
.
.
.
.

Gadis itu berdiam diri di atas rooftop rumahnya. Memandang langit sore ditemani oleh pemandangan yang masih hijau, hamparan persawahan, para petani yang sedang beristirahat dan tak lupa secangkir vanila latte serta biskuit yang dia bawa dari dapur.

Melamun adalah kegiatannya entah pikirannya sedang melalang buana kemana hingga dia merasakan tepukan pada pundaknya.

" melamun saja dek " suara tegas dari abangnya
" abang tau saja " gadis itu menoleh sambil menampilkan cengirannya
" masuk ke dalam, sehabis itu mandi " kata abangnya
" bentar bang, masih enak disini " jawab gadis itu lalu kembali pada objek pemandangan yang ada di depannya

Bukannya masuk kembali sang abang ikut duduk di sebelah gadis itu sambil memakan biskuit yang dibawa oleh sang adik. Hingga suara adzan maghrib mengingatkan mereka untuk segara masuk ke dalam rumah tidak lupa gadis itu merapikan kembali bawaan yang dia bawa saat berada di atas rooftop rumahnya.
.


.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang