Shingeki no Gesrek

Daun kering

"Ren!" Eren tersedak es cincaunya ketika mendapat tepukan (baca: pukulan) dari seseorang dibelakangnya.

"Apasih pak Hannes? Ngagetin aja, ih!"

"Bantuin awak dong, nyapu lapangan depan rumah temenmu," pinta pak Hannes.

"Yaudah, ayok! Eren ijin dulu sama bunda" setelah itu, Eren masuk kedalam rumahnya dan meminta ijin pada mama Carla.

"Gass!! Pak Hannesuu!!" Eren dan Hannes pun bergegas menuju lokasi.

Sesampainya disana, Eren dan Hannes dikejutnkan dengan adanya dua sosok makhluk. Yang satunya quda, satunya lagi biksu.

"Jean?! Connie?!" Pekik Eren.

"Yo, Eren! Ngapain?" Tanya Connie. Pak Hannes ijin pergi mengambil sapu lidi sebanyak-banyaknya.

"Mencari seenggok emas dari sebuah lubang berharga" jawab Eren asal sambil membuang upilnya sembarangan.

"Ewh... nggak lepel!!" Jean berkata dengan nada al4y.

"Diam kau, muka kuda!" Sahut Eren tak terima.

"Hello, eperiwann!! Reiner keker kambekk!!" Reiner datang bersama Bertholt yang bercakap-cakap dengan Armin dibelakangnya.

"Yo! Mumpung rame, nih bagi-bagi. Yang bersih ya, awak mau BAB. Babayy" pak Hannes datang menyerahkan sapu lidi dan pergi begitu saja.

"Eh?! Kok siruh bersih-bersih, sih. Gw kan mau kerumahnya Annie, streaming SnK gw belom selesai dari Januari kemaren." Keluh Reiner.

"Elu baru marathon SnK sekarang? Ketinggalan berapa jaman lu?" Remeh Connie.

"Emang lu udah, con?" TanyaJean.

"Udah, dong. Dari bulan Maret sampe Juni kemaren" ujar Connie cengengesan.

*itu es batu ╥﹏╥. Ya amvun, baru nnton anime SnK tahun 2020. Salahkan saya yang kudet ini*

"Udah, udah. Ayok nyapu." Ajak Eren diangguki Armin dan Bertholt.

Mereka pun menyapu daun-daun kering. Namun, pada dasarnya mereka adalah rakyat rebahan yang legal (?), mereka memutuskan istirahat setelah lapangan hanya bersih setengah.

Connie yang sudah bangun dari teparnya, merasa gabut. Semuanya pada liatin (melototin) HP masing-masing karna WiFi Annie yang bisa nyampe sini.

Connie pun berlari kearah kumpulan daun-daun kering yang akan dibuang.

Srekk

Wuushh

Connie yang kuker menebar-nebarkan daun-daun itu seperti menebar bunga. Dan berteriak pada yang lainnya.

"Woe!! Musim gugur, woy!!" Eren dkk memerhatikan Connie terlihat enjoy bagai musim gugur asli.

Eren yang pada dasarnya volos bin naif berlari setelah menaruh HPnya di kantung.

"IKOODDD!!!!" Teriak Eren dengan semangat 45.

Yang lainnya hanya bisa melongo.

"Ner?" Yang dipanggil menganggukkan kepalanya.

"IKUZOOOOO!!!!!!!" Teriak Reiner berlari kearah Connie dan Eren diikuti Jean yang juga berteriak.

"ORAORAORAORAORA!!!"

Bertholt dan Armin? Mereka pamit mau ke perpustakaan kota.

Srekk

Burrr

Wushh

Daun-daun kering kembali berantakan di lapangan depan rumah Annie. Annie menatap datar mereka dari jendela kamar lantai 2.

"Pengen ikut," lirihnya tapi tatapannya tetap datar.

Kembali ke Eren dkk. Saking asyiknya mereka menebar daun, sampai tak menyadari kakak adik Ackerman menatap datar mereka.

"Bang? Apa waktunya beraksi?" Gadis bersurai hitam sebahu dengan warna biru menyala di ujung rambutnya (OC-nya Aisu) bertanya pada seseorang bertinggi 160 cm.

"Bentar, nih belanjaan kita nitip di teras rumahnya Annie dulu." Sahut orang yang dipanggil Abang.

"Yokai." Mereka berdua berjalan menuju rumah Annie.

"Mbak Annie!!! Nitip bentar!!!" Teriak si gadis.

Si abang menaruh belanjaannya.

"Yok!! GASSSS!!!" Teriak si Abang berlari ala shinobi diikuti si gadis dibelakangnya.

"OMAERAAAA!!!!!!!" Teriak mereka berdua. Sontak Eren dkk menoleh dengan gerakan patah-patah.

"E-eh? Ada Levi sama Aisu. Hai, hehe" sapa Jean.

"Omae wa mou, shindeiru." Aura gelap muncul dari duo Ackerman pendek. Ups.

Berakhirlah mereka semua menyapu dengan keadaan miris.

"Padahal habis ini mau lanjut rebahan. Oh kasurku.... " ratap para kaum rebahan.

Hy:)
Paketan saya sekarat, huhuhu╥﹏╥

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 75 Tahun!!! Yeayy🎉😁

Moga Virus Corona cepet pulang kampung. Amin☺.

See you💤