[ 4 ]

200 39 22
                                    

<| Hug |>_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<| Hug |>
_

"Aku hanya salah satu, dari beribu orang yang mencintai mu"




_

Kini, Ara tengah sibuk memainkan jemari nya, sembari berulang kali menghembuskan nafas.

Rasa nya, benar-benar seperti mimpi. Ara berada di mobil Hoshi. Saat ini, Hoshi berada tepat di sebelahnya.

"Ehem" Ara berdehem.
Berharap Hoshi akan membalas. Mengingat, tadi Hoshi lah yang lebih dulu menawarkan tumpangan.

Tapi, harapan, tinggal harapan. Jangan kan menjawab, Hoshi bahkan tidak mengalihkan pandangan nya dari jalan.

Ara menghembuskan nafas nya dalam. Hoshi kembali seperti biasanya.
Tapi, bukan Ara namanya, jika langsung menyerah hanya karena diacuhkan Hoshi.

"Tadi, aku lupa ngucapin" Ara menggantungkan kalimat nya.

Tangan nya mengulurkan sebuah kotak kecil yang telah terbungkus rapi kearah Hoshi.

"Selamat ulang tahun, Hoshi"
Lanjut Ara, sembari tersenyum manis, seperti biasanya.

Hoshi belum juga menjawab Ara. Ara mengerti, Hoshi pasti takkan menggubris nya. Jadi, ia meletakkan kado itu di depan kaca, dekat stir mobil Hoshi.

"Hem. Sebenernya, aku udah nyiapin kado itu dari lama. Tapi, aku ga tau kapan bisa ngasih ke kamu. Aku ga tau ter--"



"Makasih"






"Y-ya?" Ara terdiam sesaat. "A-apa?". Kemudian menatap Hoshi terkejut.
Apa barusan dia salah dengar, atau--Hoshi benar-benar mengucapkan terimakasih padanya.


"Makasih, kado nya" sambung Hoshi lagi.


Ara menganga mendengar ucapan Hoshi tersebut. Itu, tidak dapat di percaya.

Tangan nya tiba-tiba berayun menampar pipi kanan nya sendiri. Cukup kuat, hingga membuat Hoshi menginjak rem mendadak karena terkejut.

"Lo, gila?!" Ketus Hoshi.
Ah, ya. Hoshi tau, Ara itu lemot, bodoh, dan sangat tidak peka. Tapi, serius. Apa dia harus gila juga?.

Senyuman mengembang di bibir Ara, "ternyata bukan mimpi", gumam nya. Sembari mengelus pipi nya yang tampak memerah.

Hoshi menggeleng tak habis pikir.
Entah bagaimana jalan pikiran cewek ini, Hoshi sangat tidak mengerti.







<| Hug |>







"Lo, bersihin toilet cewek di dekat kelas 10 IPS 2"

"Gue sendirian?" Tanya Ara, pada Woozi--ketua Osis, sekaligus teman sekelas Ara itu.

"Cewek yang telat cuma lo doang. Lo mau bersihin toilet cewek, bareng anak cowok?" Jawab Woozi.

Hug | Kwon HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang