Dan gue pun langsung menaruh hp gue.
"Dadah Taammm." Teriak putri dari dalam mobil.
"Kayaknya enak ya punya pacar? Ah gue mikirin apasih, udah ah gue kan mau pulang, mau tidur" Gumam gue.
************
"Kita harus cepet-cepet nikah, sebelum hal buruk terjadi."
"Mimpi lagi-mimpi lagi. Makin lama mimpinya makin gak wajar, ini udah gak beres, bisa gila gue lama-lama." Ucap gue yang terbangun.
Gue pun mandi dan bersiap-siap. Seperti biasa, gue selalu pake outfit serba hitam, pantes aja Putri selalu bilang gue ngelayat. Sebenernya gue pergi keluar untuk menenangkan pikiran gue karena mimpi tadi. Lalu gue memanaskan mobil. Gue menuju ke starbucks, karena gue perlu ngopi, selain itu starbucks paling dekat dari rumah gue, ya sebenernya sih karena gue mageran aja haha.
*****
Sesampainya di starbucks, seperti biasa gue memesan caramel macchiato. Lalu gue pun memilih duduk di sudut ruangan. Starbucks sore ini cukup sepi, suasana seperti ini yang gue cari. Gue suka banget kalo udah me time gini, serasa mencintai diri gue sendiri banget gitu, jiakh sok anak senja banget gue.
*slurp*
Gue pun meminum minuman gue sambil melihat sekeliling gue...
Tiba-tiba mata gue tertuju pada satu pandangan.
Ya mata gue tertuju pada satu pandangan, pria berhoodie hitam itu mengingatkan gue pada..
"Astaga cowok itu...
Cowok itu kan kayak yang ada di mimpi gue.." Gumam gue.
Gue pun bergegas untuk menghampiri cowok itu.
"Eh!" Teriak gue ke cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamara's Dream by Sania Versari
Fanfiction"Kamu suka kan masakannya?" Mimpi itu... Lelaki itu... Mimpi itu selalu menghantui tamara. Lelaki di dalam mimpi tamara selalu menghantui tamara, sejak ia duduk di bangku menengah atasnya bahkan hingga saat ini dia sudah menjadi mahasiswi semester 4...
