"Tak ada yang tau apa rencana tuhan"
Siang yang terik bagi ayara yang sudah hampir 1 jam menunggu jemputan sang adik. Tidak bisa menyetir kendaraan apapun selalu menjadi kendala baginya untuk bepergian.
(Kenapa ga pesen online aja si)
"Lama banget si kamu, dah hampir mateng ni akunya." Omel rara pada pada ardian sang adik.
"Assalamualaikum, Sibuk aku tuh mbak."
"Waalaikumsalam, Sibuk paan? Main futsal? Kamu tau ga mbak tu masih harus ngirim baju ke client. Kalo dibatalin gimana gara-gara ngaret"
"Maafin ardi ya mbak. Nanti ardi antar jemput mbak rara deh sampe pulang, Janji." Ujar ardian merasa bersalah dan membentuk jarinya seperti huruf v.
Lalu ayara pun segara masuk ke mobil dan ardian pun segara melajukan mobilnya.
Sesampainya di butik dengan nama ayara's fashion yang terdiri dari 3 lantai itu, mereka segera turun dan naik ke lantai paling atas, tepatnya ke ruangan pribadi ayara.
Sesampainya di ruangan ayara, ia di buat terkejut oleh kehadiran sang bunda yang sudah duduk manis di sofa, yang ditemani oleh fafa asisten pribadinya.
"Eh mbak rara sudah datang saya permisi dulu bu."
Senja sang ibunda ayara pun mengangguk.
"Assalamualaikum, bunda udah lama?" Ucap ayara setelah fafa pergi, lalu ia dan ardian pun menyalimi sang bunda lalu duduk di sebelah kanan dan ardian di sebelah kiri bunda.
"Baru aja. Gimana kerjaan kamu lancar?"
"Alhamdulillah bun. Si ardi aja yang ngeselin selalu aja ngaret kalo diminta buat jemput"
"Makanya nikah"
Ayara terdiam oleh penuturan bunda, bunda pun menyadari kesalahan ucapannya pun langsung mengalihkan pembicaraan.
"Ga boleh gitu donk sama adiknya, oh ya bunda kesini mau ngasih tau kamu sesuatu. Hari sabtu nanti bunda sama ayah mau ngajak kalian berdua ke acara pernikahan anaknya kolega bisnis ayah. Jadi kamu jangan pulang ke apartemen ya, pulang ke rumah aja." Ujar wanita paruh baya yang masih cantik itu sambil membenarkan letak hijabnya, lalu berdiri.
"Yaudah ra gitu aja. Sekarang bunda pulang dulu, bunda mau masak udah jam 4 soalnya."
"Jadi acaranya seminggu lagi ya bunda."
Bunda mengangguk
"Yaudah kalo gitu sekarang pulang ya. Ardi kamu jangan tinggalin mbak kamu ya, kamu nginep di apartemen mbak rara aja, Dan kalian jangan lupa makan ya. Assalamualaikum"
Rara dan ardi mengangguk
"Waalaikumsalam" Ucap ayara dan ardian sambil menyium tangan bunda.
------
Ditempat lain"Ravin kamu beneran ga mau balikan sama aku? Plis aku janji ke kamu aku ga akan selingkuh dari kamu lagi aku beneran ga bisa hidup tanpa kamu ravin aku udah berubah."
"Kamu ga bisa hidup tanpa saya? Atau uang saya? Silahkan keluar dari ruangan saya wenny. Saya tidak membutuhkan omong kosongmu" ucap ravindra dingin disertai senyum miring khas miliknya.
"Aku mohon ravin" wenny mendekat dengan linangan air mata di wajah cantiknya itu.
"Saya bilang keluar"
"Ravin aku moh.."
"Keluar"
Setelah mendengar teriakan dingin itu, model cantik nan seksi berambut panjang itupun keluar dengan sedikit berlari kecil dan punggung tangannya mengusap bekas air matanya.
Ravindra pun duduk di kursi keberasannya setelah pintu tertutup sempurna.
"Aku harus segera menikah untuk menghindari tikus itu" batin ravindra
Lalu terdengar suara decitan pintu terbuka
"Permisi pak"
"Masuklah saka, ada apa?"
"Maaf pak, tadi saat anda sedang meeting nyonya datang dan menitipkan pesan kepada saya untuk disampaikan kepada anda, karna beliau tidak dapat bertemu dengan anda pak."
"Pesan apa ka?"
"Beliau ingin mengingatkan kepada anda supaya anda mempersiapkan diri di pesta pernikahan kakak anda tuan"
"Ah iya aku hampir lupa. O ya saka batalkan semua pertemuan sampai pernikahan kakakku selesai."
"Tapi tuan pernikahannya masih hari sabtu dan itu masih seminggu lagi tuan"
"Jangan membantahku saka"
"Baik tuan"
"Ah iya tuan apa itu berlaku mulai senin besok?"
"Yes"
"Baiklah saya permisi tuan"
Ravindra mengangguk pelan
"Apa aku bisa menemukan jodohku di pernikahan kakak? Hahahaha.... halu terus otakku. Lebih baik aku mempersiapkan diri untuk mengerjai kakakku itu sebelum ia benar-benar menikah" batin ravin.
------
Mohon maaf bila banyak typo teman-teman
Mohon bantuan dan dukungannya ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravindra
ChickLitUsia 24 tahun bukanlah usia yang sedikit untuk ayara khusna. Ayara didesak untuk segera menikah oleh keluarganya. Bukan karna tak laku. Tapi, karna trauma oleh perjodohan yang gagal. Ayara seorang yang cantik, pekerja keras, dan sederhana. -------- ...