37.Unacceptable

1.3K 117 38
                                    

Percikkan api, detuman keras, teriakkan, ledakkan semua suara bising ada disini. Di markas besar Mafia Jeon alias Mafia Ischyos.

Jungkook sudah mendapat laporan bahwa para pria andalannya telah menuntaskan masalah di markas timur dan selatan, sekarang mereka sedang menyusul Jungkook, ke markas utama.

Masih belum diketahui dari mana para penyerang atau siapa bosnya. Sebab orang-orang yang menyerang, Mereka semua lebih memilih mati daripada memberitahu macam dicuci otak saja.

Begitu Jungkook sampai di markas sudah ada sekitar 5 mayat di depan pintu. Decak darah dimana-mana. Pintu gerbang sudah diterobos. Banyak goresan-goresan bekas peluru. Bau mesiu juga masih ada.

Dia segera masuk. Tujuan pertamanya, menemukan Namjoon dan menyelamatkan sang Hyung.
.
.
Setelah semua ini berahkir dia pasti akan memindahkan markas utama.

Rumah sakit...

Di luar rumah sakit 2 orang berpakaian tertutup sedang bersembunyi diantara pohon dan semak. Bergerak-gerik mencurigakan dibelakang sana.

"Bos dia sudah pergi"-salah satu dari mereka berbicara ke ponsel.

"Okay... tetap berjaga"-Pria dari ponsel.

"Siap bos!"-kata 2 orang itu bersamaan.

28 menit kemudian...

Ada 1 mobil hitam mewah memasuki area rumah sakit. Para warga biasa menjatuhkan rahang melihat mobil tersebut melaju keparkiran. Ada juga yang berdecak kagum melihat betapa mewah benda itu.

Tak seberapa lama terlihat seseorang dengan memakai baju serba putih keluar dari mobil super mewah tersebut. Lagi-lagi warga yang disana membulatkan mata melihat mewahnya pakaian, jas yang dipakai sang pria.

Benar-benar menarik perhatian.

Siapa lagi kalau bukan Jian, si maniak baju putih. Dia tercengir bangga sebab tatapan-tatapan kagum dari masyarakat sekitar. Meleparkan sebuah kedipan yang nyatanya berhasil membuat para wanita berteriak puas.

Tepat setelah mengirim 'wink' itu dia langsung masuk ke dalam rumah sakit tanpa ragu. Melewati resepsionis yang sedang sibuk menangani banyak orang. Tidak lupa mengusir 1-3 wanita yang berani mengikuti sampai di lorong VIP.

Sambil bersiul ria, dia mengecek tiap-tiap nomor di masing-masih pintu. Sebenarnya tak usah mengecekpun dia bisa tahu. Kamar Jimin pasti sudah dijaga oleh anak buah si Jungkookkan?

Sehingga tak sampai 2 menit, dia sukses menemukan pintu yang dicari.

"A..ha!"-Seru Jian, layaknya mendapat ide.

"Jimin, Jimin, Jimin aku datang cantikku~", bisiknya.

Sang pria menatap tajam kepada 2 pria di depan pintu sembari melonggarkan tiap-tiap sendi tempurnya kaki, tangan, atau jari-jari.

Begitu ia selesai, para bawahaan Jungkook juga menyadari keberadaan si Ahn Jian dan sudah mengambil posisi.

Jian mengambil ancang-ancang, kakinya bertumpu kuat pada lantai rumah sakit.

'Tep, tep, tep'

Sepatu kilatnya berdecit keras dengan lantai. Sangat dasyat dia berlari ke arah para penjaga, macam angin saja.

Begitu muncul dia di depan 2 penjaga, Mereka mengambil kesempatan dan langsung menonjok muka Jian. Sayangnya, tidak kena.

Sang pria baju putih berhasil mengelak. Bukan membalas pukulan, dia lebih tertarik membuka pintu ruangan. Dengan lincah dia menghidari kedua orang yang masih berusaha menghempasnya.

Loving You Forever (Kookmin/Jikook) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang