1. 1st DAY
"Punya mulut bawel amat kayak cewek. Tukeran mulut sini sama saya. Biar kalo ngomong keliatan berpendidikan dikit." - Shina Keevakia.
•••
Pagi ini cuaca sangat cerah. Matahari yang muncul malu malu seakan menunjukkan senyum lebarnya yang perlahan mulai terlihat. Awan biru yang menghiasi langit tanpak membuat langit menjadi semakin cantik dan indah.
Tapi tidak dengan Shina, kehidupannya yang berantakan serasa menjadi beban setiap harinya. Seolah-olah dirinya hidup hanya untuk menunggu suatu keajaiban yang bisa merubah hidupnya menjadi lebih baik. Oke hal tersebut memang sedikit tidak mungkin terjadi.
"Shina, Kevin udah nunggu dibawah." Panggilan Reva -Mamanya, membuat Shina tersadar setelah melamun di depan cermin.
Shina merapihkan penampilannya sekali lagi. Baju putih abu abu yang melekat ditubuhnya terlihat sangat pas dengan rambut lurus yang dibiarkan menjuntai bebas kebawah, Shina tidak suka rambutnya diikat atau di catok. Dirasa sudah rapih, ia mengambil tas baby blue nya lalu keluar kamar dan melangkah menuruni anak tangga. Disana memang terlihat Kevin yang sedang mengobrol dengan Reva di ruang tamu.
"Udah siap?" Tanya Kevin saat menyadari Shina yang sedang menuruni anak tangga.
Reva menoleh saat mendapati langkah kaki yang sedikit malas. Shina belum berubah, masih sama sejak dulu.
"Sarapan dulu, sayang. Rotinya udah Mama siapin di meja makan." Ucap Reva.
Shina melangkah menuju meja makan. Ia tidak bisa melewati sarapan sedetikpun. Karna dari dulu Shina tidak pernah absen sarapan. Anggap saja memang sudah terbiasa. Ia tidak mau mengulang kejadian saat SMP, sok sok an tidak sarapan lalu saat upacara ia malah pingsan dan itu sangat memalukan baginya.
"Tante, Shina ngewarnain rambut lagi?" Tanya Kevin sepelan mungkin.
"Aku kira dia udah rubah warnanya jadi hitam." Lanjutnya.
Reva mengangguk sambil terkekeh kecil. Semalam saat dirinya mengantar susu untuk Shina, ia melihat Shina sedang mewarnai rambutnya. Reva tahu anaknya tidak akan mewarnai rambut dengan warna terang dan warna macam macam. Karna setaunya, Shina tidak suka menjadi pusat perhatian. Dan ternyata Shina mewarnai rambutnya dengan warna ungu gelap.
"Tante gak larang. Karna Tante tau dia gak akan warnain rambutnya dengan warna yang macam macam." Ujar Reva sambil memperhatikan Shina yang sedang sarapan di meja makan dengan duduk membelakangi Reva dan Kevin.
Shina bangkit dari duduknya sambil meminum susu yang dibuatkan oleh Reva. Lalu melangkah menuju ke ruang tamu dan bersalaman dengan Reva.
"Nanti habis pulang sekolah jangan kemana-mana. Langsung pulang ya soalnya mau ada tamu." Ucap Reva sambil tersenyum.
Shina mengangguk lalu meninggalkan Kevin yang masih sempat-sempatnya bertanya soal tamu.
•••
"Shin, kira kira kita dapet kelas apa?" Tanya Kevin yang memecah keheningan.
Hari ini Shina dan Kevin resmi menjadi siswa kelas 10 di SMA Seuli. Kevin berharap di sekolah barunya, Shina mendapat teman yang bisa membuat Shina keluar dari kehidupannya yang sekarang. Seenggaknya membuat Shina sedikit lebih terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Teen Fiction10 tahun memendam rasa rindu yang mendalam, terbayar oleh kebersamaan yang tidak dapat berlangsung lama. Shina, perempuan introvert dan selalu merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling menyedihkan di dunia karna memiliki masalalu yang cukup bur...