Two

9 3 0
                                    

           𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘨𝘪𝘭𝘢?
𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘶,𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘰𝘯𝘴𝘦𝘱 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘶

                                     ❀❀❀

Dddrrrttt..
Dddrrttt...

                      3 Messange From Ryandra

𝗥𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 : Dinar?
𝗥𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 : lo udah sehatan?
𝗥𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 : sekolah atau engga? kalo sekolah nanti gue jemput.

𝗗𝗶𝗻𝗮𝗿 : Iya ryan, gue sekolah aja deh

𝗥𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 : tapi lo udah mendingan emang?

𝗗𝗶𝗻𝗮𝗿 : udah kok, tenang aja

𝗥𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗮 : yaudah siap siap, bentar lagi gue otw

𝗗𝗶𝗻𝗮𝗿 : Okey:)

Dinar beranjak dari tempat tidur dan langsung memasuki kamar mandi, sejujurnya pening dikepala nya masih sangat terasa. Tapi melihat Ryandra mungkin akan menjadi obat paling ampuh untuk Dinar. Sudah 30 menit ia bersiap ia pun menunggu di Ryan di ruang tamu sebisa mungkin ia menutupi wajah pucat nya agar Ryandra tidak mengetahui bahwa Dinar masih merasakan sakit hari ini dan memaksakanya untuk sekolah

𝙏𝙞𝙣𝙜 𝙏𝙤𝙣𝙜..
𝙏𝙞𝙣𝙜 𝙏𝙤𝙣𝙜..

"Iyaa sebentarrrr" teriak Dinar yang sedang berdiri di depan kaca merapihkan penampilanya hari ini sebelum menemui seseorang, siapa lagi jika bukan Ryandra Bramasta

Dinar membukakan pintu dan terdapat jelas Ryan yang berdiri di depan pintu dengan penampilan selalu Cool dan memikat wanita mana pun jika melihat dia, tatapan Ryan pada Dinar sekarang berbeda ia memperhatikan Dinar dari atas sampai bawah dengan tatapan yang sulit untuk di tebak, sampai akhirnya Dinar mengagetkan Ryan yang terdiam

"Hmm woiii yan?! udah kan? Yuk"

"eh, hmm bentar mama dimana?"

"Ohh, mama lagi ke bandung nemuin tante gue, mungkin sore pulang nya" jelas Dinar

"ohh gitu iyaudah yuk berangkat"

Mereka meninggalkan pekarangan rumah Dinar, dan perjalanan kali ini tidak diwarnai aksi Ryan kebut kebutan karena ia tau Dinar sedang sakit, jadi tidak mungkin orang sakit ia bawa kebut kebutan bukan?
Sesampainya dikelas Dinar memberikan kotak bekal yang dibawanya dari rumah untuk Ryan

"Nih"

"Widih apaan nih?" Membuka kotak makan tersebut

"jreng jreng jreng widih nasi goreng, siapa yang buat? Mama?"

"gue lah, kan mama gaada dirumah"

"emang lo bisa masak?"

"lo tuh ya selalu meragukan gue deh tentang apapun, makan dulu baru berkomentar."

"Oke oke hari ini gue jadi Chef Arnold"

"Kenapa kamu pilih nasi goreng?

"Karna cocok untuk menu sarapan dong"

Ryan mulai mencicipi nasi goreng itu dan mulai berkomentar seperti seorang Chef Arnold

"hmm rasanya enak, kaya nasi goreng, cukup terasa bumbu nya"

"Ish gaya banget lo yan hahahaha"

"Tapi sumpah ini enak, nih cobain aaaaaaa" mengintruksikan Dinar agar membuka mulutnya untuk menyuapi nasi goreng buatanya

DinaryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang