Prolog: Tahun Baru 2021

129 12 3
                                    

"Yo, what's up!" Itu adalah kalimat pertama yang Mark ucapkan ketika sampai di ambang pintu rumahnya.

"Yo, Bang Mark! Karena lo disini, cepat bantuin Papa bersihin rumput di halaman belakang. Jangan nyuruh balik, gue lagi asah kemampuan dan jiwa chef yang ada di dalam diri gue dulu," jawab Haechan sambil menyandar di ambang pintu dapur disertai celemek dan spatula digenggamnya.

"Ck, baru juga datang. Gue bantu hirup oksigen aja," ucapnya sambil berjalan ke arah kamar tidurnya.

"Abang siapa, sih?" Haechan geleng-geleng kepala melihat perilaku Mark semenjak 'bebas' dari wabah yang beberapa bulan lalu meresahkan dunia.

Yup, Corona Virus. Di akhir tahun 2020 ini, tepatnya pada tanggal 25 Oktober, vaksin corona virus telah diresmikan! Hanya dalam jangka waktu paling lambat 7 hari, corona virus yang menyerang tubuh manusia akhirnya bisa disembuhkan.

Tapi, asal kalian tahu. Sebenarnya, perilaku Haechan lebih menyebalkan daripada Mark. Sungguh tidak bercermin sekali dirimu wahai Lee Donghyuck.

-

Malam ini adalah malam tahun baru, keluarga Lee berencana untuk mengadakan pesta kecil di halaman belakang rumahnya dan mengundang anggota keluarga mereka yang lain.

Karena anak-anak dari Bibi dan Paman mereka tidak bisa datang, anak remaja disini hanya Mark dan Haechan. Sisanya orang tua dan bayi yang baru beberapa bulan lalu lahir.

"Chan, mau main 'Game, Punch!' lagi, nggak? Gue bosen, daritadi cuman dengerin obrolan orang tua yang sangat sulit dipahami," ajak Mark sambil berpose seakan tersiksa oleh obrolan para orang tua.

"Ayo, sebenarnya gue nggak nyangka itu game bakal seseru itu. Gue jadi ketagihan, 'kan ..." Haechan baru mencoba video game itu 3 hari yang lalu, dan itu sangat seru!

Mereka berjalan beriringan menuju kamar Mark yang letaknya disamping gudang. Mark tadinya kesal mendapatkan kamar itu, tapi ternyata tidak terlalu buruk. Kamarnya dua kali lebih besar daripada milik Haechan, juga dua kali lebih berantakan.

Mereka terus bermain sampai tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Duk! Duk! Duk!

Sesaat setelah mereka mendengar suara itu dari arah konsol game milik Mark, tiba-tiba layar berhenti dan memunculkan sebuah cahaya putih yang amat sangat terang dan menghisap Mark kedalamnya.

Tak sampai 5 detik, cahaya putih beserta Mark seketika menghilang. Haechan benar-benar shock dan kalang kabut mengetahui apa yang terjadi pada Mark!

"Sialan! Kenapa jadi gini?!" Haechan terus berusaha menyalakan kembali konsol game itu dan tak henti mengumpat dalam hatinya.

"Haechan, lagi ngapain?" Haechan tersentak kaget ketika Bibi-nya membuka pintu kamar tempat Mark dan Haechan tadi bermain.

"E-eh, a-anu i-tu ng," Haechan benar-benar kalang kabut menghadapi keadaannya saat ini. Dia takut Bibi dan juga yang lainnya menanyakan keberadaan Mark.

"Kenapa, sih? By the way, sekarang kamar ini milik siapa? Berantakan banget. Bibi kira kamu tidur di kamar sebelah," ucap Bibi-nya sambil duduk disamping Haechan yang gemetar tidak karuan.

Haechan semakin bingung, bagaimana Bibi bisa lupa kalau sekarang kamar ini milik Mark? Padahal, Bibi-nya sudah beberapa kali berkunjung kesini.

"Lah? I-ini sekarang kamar Kak Mark, 'kan?" Haechan berbicara dengan hati-hati dan memelankan suaranya di akhir perkataannya.

"Ha? Apa? Mark? Siapa?" Raut wajah Bibi-nya benar-benar kebingungan, hal ini juga membuat Haechan semakin kebingungan.

"Kak Mark, Mark! Mark Lee! Bibi-" sebelum Haechan menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ia mendengar suara, "Mark Lee telah menjadi anggota 'Game, Punch!', kami juga telah menghapus semua ingatan orang-orang yang mengenalnya tentang apapun yang berhubungan dengan Mark Lee, kecuali Anda. Lebih jelasnya, hanya Anda yang bisa menyelamatkan Mark Lee dari game ini. 48 jam dari sekarang, atau dia tidak akan kembali selamanya. Mulai!"

Ketika suara itu menghilang, di kamar ini sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Hanya dirinya dan layar TV yang sekarang menyala dan menampilkan adegan awal dari video game 'Game, Punch!' milik Mark.

"G-gue harus keluarin Bang Mark dari sana."

Game, Punch! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang