Prolog

26 5 0
                                    

Coklat panas sudah siap, akhirnya aku dan Nia meminumnya dengan cepat karena takut keburu dingin. Tak disangka mama Nia, menjemputnya di rumahku dan menyuruhnya untuk pulang. Aku pun kembali lagi berdua bersama hujan. Rasa sesak di dadaku kembali berdebar saat kilat petir tepat menyambar jendela kamarku.

Jam 11 malam aku masih saja belum bisa tidur dan hujan malah semakin deras. Hingga dini hari sekitar pukul 2 pagi, aku baru bisa tidur ditemani boneka beruang putihku.

***

Seperti HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang