Teratai Yang Tersembunyi [2]

160 42 8
                                    

••••
Happy Reading
••••


"Ini adalah kasus yang mudah, tapi mengapa atasan menyuruhkan dan si pucat untuk bergabung dengan timmu kak?"

Yeah, tak perlu waktu lama. Mereka berempat sudah memecahkan kasus itu, bahkan pelaku dari kasus pelecehan itu sudah ditetapkan. Begitu mudah, apalagi dikerjakan empat orang pintar sekaligus.

"Yoongi berbohong padamu," jawab Yerin sekiranya.

"Apa!" Mata Umji membulat, wajahnya tergambar sekali jika ia tak percaya. Heol, itu sangat-sangat tidak mungkin baginya.

Apa untungnya Yoongi berbohong seperti? Sialan, karenanya ia tak jadi mengambil cuti. Padahal sudah banyak list tempat yang ingin ia kunjungi.

"Dia itu tak rela kau cuti, takut rindu tak bisa melihat wajahmu. Tapi, caranya seperti itu, bodoh ya?"

Untung saja Yoongi tak mendengarnya, karena pria itu masih berada didalam bersama Taehyung. Sedangkan mereka berdua sudah didepan atau lebih tepatnya disamping mobil. Jika tidak, habis sudah riwayat Jung Yerin. Yoongi itu anti sekali dibilang bodoh.

"Maksudmu apa sih Kak? Aku tak paham, ya kecuali bagian bodohnya, aku paham sekali jika pria pucat itu bodoh."

Sekali lagi, untung saja tidak ada Yoongi. Atau mereka berdua akan habis ditangannya.

"Dia menyukaimu, oke."

Umji mengerjapkan matanya tak percaya, sudah dipastikan jika kakaknya bercanda. Mana mungkin Yoongi menyukainya? Itu sungguh mustahil. Ya jikalau itu memang benar, mungkin bisa dibicarakan baik-baik.

Walaupun menyebalkan, memangnya siapa yang tak mau dengan pria seperti Yoongi? Mapan dan pintar, kombinasi yang sungguh bagus. Umji juga akan berpikir dua kali untuk menolaknya.

"Mana mungkin? Jangan berbohong, itu tidak baik."

"Aku tidak berbohong, Yoongi memang menyukaimu!" teriak Yerin.

"Mulut siapa itu?"

Sang empu lantas terlonjak kaget, Yerin menutupi mulutnya dengan telapak tangan dan pura-pura tak mengetahui apa pun. Gawat sekali, itu Yoongi yang tadi bersuara.

"Kutanya lagi, mulut siapa itu!" Nada suara Yoongi meninggi.

"Kak Yerin," jawab Umji, tak merasa sedikit pun jika kakaknya sedang dalam bahaya. Huh, adik yang tidak bisa diajak bekerja sama.

Yerin meringis kecil, menampilkan deretan gigi putihnya. Ada rasa takut, tapi lebih banyak tidak takut. Toh, ia mengatakan hal benar, lagi pula ia tidak mendapatkan keuntungan apa pun setelah mengatakan hal itu, seharusnya Yoongi berterimakasih padanya.

"Terima kasih."

Tidak hanya Yerin, dua manusia lainnya pun melebarkan mata tak percaya. Hei, Yoongi itu jarang sekali mengucapkan kata terima kasih, ini sungguh langka.

Jadi, apakah disini kalian bisa menyimpulkan sesuatu atas perasaan Yoongi pada Yewon?

"Terima kasih karena kau sudah mengataknnya, jadi aku tak perlu repot-repot untuk mengulanginya. Langsung saja, Umji kau mau jadi kekasihku?"

Philosophy of Flower » ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang