Itu dia, Jeon Jungkook, kakak tingkat yang Yerim tunggu sedari tadi. Tubuh Yerim seketika bangun, kakinya melangkah tergesa untuk lebih cepat sampai pada Jungkook. Melewati orang-orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Jungkook tersenyum, menggemaskan sekali gadis Kim ini. Dirinya melangkah santai, sangat terbalik dengan Yerim yang melangkah tergesa.
Ketika Yerim sudah berada tepat di depannya, Jungkook mengangkat tangannya mengusak pelan surai hitam milik Yerim.
"Sunbae" Panggil Yerim
"Hm?" Jungkook menanggapi sambil menyelipkan rambut nakal Yerim ke telinga.
"Bagaimana pelajaran sunbae hari ini?" Tanya Yerim, matanya menatap Jungkook yang masih fokus menata rambutnya.
Kini Jungkook selesai, tangannya sudah tidak lagi sibuk di rambut Yerim. "Seperti biasa, memangnya bagaimana lagi?" Jawabnya.
Ah ya, memangnya bagaimana lagi?
Mereka kemudian berjalan beriringan menuju tempat parkir.
.
"Yerim"
"Rim"
"Yerim!"
Panggilan ketiga baru menyahut, "iya, ada apa sunbae?!" Sahut Yerim sedikit kencang. Maklum, mereka sedang di motor, ada angin yang membuat harus meninggikan suara agar terdengar.
"Jaehyun kemana?!" Tanya Jungkook sambil terus fokus menyetir. Biasanya kan Yerim pulang bersama Jaehyun. Tumben sekali hari ini meminta pulang bersamanya.
"Kakaknya berkunjung dari Incheon, harus menjemput di stasiun katanya." Jawab Yerim. Benar kok, Jaehyun bilang padanya hari ini tidak bisa mengantar pulang. Uhm.. Jaehyun itu teman dekat Yerim. Eh? Kalau begitu Jungkook juga teman dekat. Bagaimana ya? Jaehyun seperti teman dekat yang lebih dekat, mungkin.
Motor Jungkook perlahan berhenti, bukan mogok kok. Ada lampu merah di depan sana. Jungkook kemudian melanjutkan obrolan, "enak sekali ya, dia sibuk lalu kamu meminta bantuannya padaku." Katanya dengan sedikit nada bercanda.
Yerim tahu sunbae nya ini bercanda, tapi tetap saja merasa sedikit tidak enak. Hanya sedikit. "Eyy, bukan begitu sunbae. Aku hanya- uhm.." Yerim sendiri bingung dengan alasannya.
"Haha, sudahlah tidak apa. Kenapa kamu jadi bingung seperti itu." Ujar Jungkook dibalik helm nya.
"Ish, tadi aku ingin pulang bersama Doyeon tapi ternyata dia masih ada kelas. Aku ingin pulang bersama Mark, tapi dia sedang bersama Arin. Pokoknya semua temanku sibuk, Joy eonnie juga berpacaran terus dengan Sungjae oppa."
Kan, Yerim jadi berceloteh panjang lebar. Tidak apa-apa, Jungkook sudah biasa kok.
"Iya iya bawel," kata Jungkook lalu melajukan motornya lagi. Lampu merahnya sudah berubah hijau.
"Sunbae bagaimana dengan Eunbi eonnie?" Tanya Yerim.
Jungkook mendecak, "apanya yang bagaimana, kamu kan tahu aku berteman dengannya."
"Yak! Aku menyuruh sunbae dekat dengannya bukan cuma untuk berteman, tapi lebih dari berteman. Mengerti tidak sih?!" Kata Yerim menggebu, susah sekali membuat Jungkook memiliki hubungan dengan wanita. Kalau seperti ini kan Yerim jadi tambah susah berpaling, eh?
Jujur saja bagaimana? Sebenarnya Yerim memiliki perasaan lebih kepada Jungkook. Bukan sebagai teman atau adik tingkat. Tentu kalian paham bukan apa itu? Perasaan lebih ke lawan jenis, seperti itu lah. Hanya saja, Yerim tahu Jungkook tidak memiliki perasaan yang sama padanya. Jungkook menanggap Yerim adiknya, tidak lebih. Karena itu untuk menekan perasaannya, dia meminta agar Jungkook memiliki hubungan dengan Eunbi. Aneh sekali bukan? Hanya Yerim dan Tuhan yang bisa mengerti jalan pikiran Yerim.
Lalu Jaehyun? Dia hanya jalan lain agar perasaan pada Jungkook tidak semakin membesar. Terdengar jahat, tapi mau bagaimana lagi? Perasaan memang seperti itu, iya kan?
.
.
.Ini short story, ceritanya bakal pendek. Yaiyalah ya namanya juga short story hmz.
Bakal ada total 11 chapter udah sama prolog epilog. Setiap chapternya cuma sekitar 500-600 kata.
Saya udah selesai nulisnya jadi tinggal publish publish doang. Saya post nya dua hari sekali atau mungkin tiga hari sekali atau mungkin empat atau lima enam tujuh:v
Saya post nya kalau gaada halangan deh.Btw, HAPPY NEW YEARS SEMUAA. Semoga 2021 bisa lebih baik dari 2020 kemarin yaa.
#iniakupakesayabiarkeren
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold [Jungri]
Short StorySuatu hal yang tidak sempat tersampaikan (1 prolog - 8 chapters - 1 epilog - 1 bonus chapter) 01/01/2021