"Iya aku tahu kemarin kamu mengantar Yerim, tapi kenapa tidak mengabariku dulu? Aku menunggu di perpustakaan sampai jam 6," lirih Eunbi.
Jungkook menghela napas, merasa bersalah. Dirinya memang terlalu lupa akan janjinya bersama Eunbi kemarin. "Maaf Eun, aku benar benar lupa. Haruskah kita menggantinya hari ini?"
"Tidak perlu, aku sudah menyelesaikan tugasku," jawab Eunbi terlihat kesal namun masih tetap dengan nada biasa.
Jungkook jadi lebih merasa bersalah, "kamu marah? Maaf, aku benar-benar menyesal."
Eunbi menggeleng, aslinya sih kemarin ingin marah. Tapi sekarang kan sudah tidak. "Aku hanya kesal," kata Eunbi.
"Baiklah, aku minta maaf. Bagaimana kalau ice cream untuk menghilangkan kesal?" Tawar Jungkook.
Eunbi hanya terdiam, tidak menjawab apa pun.
"Tidak mau ya? Bagaimana kalau mojitos?" Tawar Jungkook lagi.
"Hanya mojitos?"
"Dengan kentang goreng deh"
"Kajja!"
.
Jungkook dan Eunbi sedang berjalan menuju cafetaria, well di sana ada mojitos dan kentang goreng.
"Hey, Jung!"
Itu suara Mingyu, teman Jungkook, teman Eunbi juga sih.
"Eh Eunbi, hai." Kata Mingyu lagi setelah benar benar di depan Jungkook dan Eunbi. Eunbi hanya tersenyum untuk menanggapi.
Mingyu kini menghadap Jungkook "Jung, nanti malam ikut ke rumah Eunwoo tidak?"
Kening Jungkook mengerut, salah satu alisnya naik, terlihat bingung. Mingyu menangkap gelagat kebingungan Jungkook. "Ah, belum membuka ponsel rupanya. Coba lihat dulu deh." Titah Mingyu.
Jungkook meraba kantung jeans nya, mengambil ponsel, lalu membuka pesan dari Eunwoo.
Eunwoo Cha
'Jung, nanti malam datang ke rumahku. Ada game baru, mau memainkannya bersama kan? Aku juga mengundang yang lain.'"Aku usahakan datang," kata Jungkook setelah mengembalikan ponselnya ke kantung.
"Sok sibuk sekali, tapi memang kau selalu sibuk sih. Sibuk bersama gadis-gadis, ups!" Tawa Mingyu kini terdengar.
"Yak! Sebenarnya siapa yang sibuk bersama gadis gadis?! Sudahlah aku malas bicara denganmu." Jungkook menarik tangan Eunbi, kembali melanjutkan perjalanan menuju cafetaria.
"Kalian mau kemana?!"
"Cafetaria!"
.
Di sinilah mereka sekarang, cafetaria. Mereka yang dimaksud itu Jungkook, Eunbi, dan yah Mingyu. Si hitam ini ikut ke cafetaria, minta traktir kentang goreng pula ke Jungkook. Tidak apa, uang Jungkook masih banyak kok. Tidak banyak banyak sekali sih, tapi cukup untuk membantu sesama yang sedang kesusahan.
"Mingyu sunbae ini untukmu," tiba tiba suara imut seseorang mengintrupsi mereka.
Mingyu yang sedang melahap kentang goreng pun berhenti mengunyah, "untukku?"
Gadis itu, Naeun, tampak malu malu mengangguk dan menyodorkan minuman isotonik di tangannya.
"Terima kasih," Mingyu mengambil minuman itu sambil tersenyum. Naeun mengangguk kemudian langsung melengos pergi dari cafetaria, malu tahu memberi sesuatu ke orang yang kita kagumi. Tapi bagaimana ya, kan sekalian modus.
"Lihat siapa yang dikelilingi gadis-gadis hah?!" Teriak Jungkook.
"Sunbae, sunbae kenapa teriak teriak?" Tanya Yerim santai yang tiba-tiba sudah duduk di samping Mingyu. Sudah seperti hantu memang Yerim ini. Tiba-tiba datang, tiba-tiba pergi. Hmm sama seperti doi juga kan?
Jungkook kembali memakan makanannya seakan tidak terjadi apa apa. Padahal orang orang menengok padanya tadi.
"Eunbi eonnie, hai" sapa Yerim pada Eunbi.
"Hai rim"
"Oh iya rim, hari ini pulang bersama Jaehyun?" Tanya Jungkook.
Yerim membuka snack nya kemudian membalas, "iya, sunbae pulang bersama Eunbi eonnie saja sana."
Huft, semoga mereka bisa dekat. Jika sunbae terus jomblo seperti ini aku terus berpikir untuk bersamanya, oh tidak. Batin Yerim.
"Tidak, nanti seperti kemarin lagi melupakan janji. Aku tunggu di perpustakaan tidak datang-datang." Gerutu Eunbi.
Yerim terkejut, kemarin kan Jungkook mengantarnya pulang. Apa karena itu dia melupakan janjinya dengan Eunbi? Duh, Yerim jadi tidak enak.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold [Jungri]
KurzgeschichtenSuatu hal yang tidak sempat tersampaikan (1 prolog - 8 chapters - 1 epilog - 1 bonus chapter) 01/01/2021