〔'⩩. hari-H 〕

402 55 14
                                    

Hari pernikahan yang dinanti telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pernikahan yang dinanti telah tiba. Kedua mempelai yang telah menunggu selama berbulan-bulan dalam persiapan pernikahannya, kini telah menunggu akad nikah.

Jas mempelai nan sangat indah, dalam paduan hitam dan putih, serta hiasan dinding di dalam rumah besar tersebut menambah aksen elegan dalam setiap ruangannya.

Akad nikah yang dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala, membuat kedua mempelai menangis bahagia. Air mata haru mengiringi suasana perayaan tersebut.

Pernikahan mereka memang tidak dilaksanakan besar-besaran, namun keluarga besar mereka cukup untuk memenuhi persyaratan pernikahan, serta meramaikannya. Tawa canda diselingi rasa bahagia itu sangat membuat suasana menjadi lebih hangat.

Setelah acara pernikahan usai, masing-masing membagi tugas dan saling membereskan barang-barang.

Sang kakak ipar, seokjin, memasuki kamar si pengantin baru. Ia membawa sekotak hadiah yang telah terbungkus rapi dengan balutan pita besar di atasnya.

"Gguk? ini, dari Hyung sama suami. Maaf ya ngasihnya telat." Kekehan kecil keluar dari si pengantin, "ngga apa-apa hyung. Nanti saya buka hadiahnya, setelah beres-beres. Terimakasih ya." Seokjin pun keluar, membantu sang suami membereskan barang-barang.

Setelah selesai, mereka semua makan malam bersama. Dengan sajian yang dibuat oleh para wanita di rumah itu, tak lupa dengan berbagai macam menu makanan yang tersaji, membuat orang-orang yang ada di sana menatap lapar.

"Nak gguk, bunda  sama ayah, sama yang lain juga, mau nginep di sini ya? lumayan biar rame" ucap bunda jeongguk, yang dibalas dengan anggukan singkat olehnya. Walau agak terpaksa.

Setelah selesai makan, mereka asik dengan kegiatan masing-masing. Di ruang tengah, terdapat jeongguk dengan adiknya, jaemin, sedang berbincang singkat.

"Taetae hyung mana Hyung?"  tanya jaemin sang adik setelah duduk di sebelah jeongguk yang sedang memakan makanan ringannya.

"Gatau, kayaknya mandi deh . Kenapa?" Jeongguk bingung, mengapa adiknya menanyakan istrinya ah—suaminya yang bahkan belum sehari bersamanya? Pikiran-pikiran buruk itu mulai memenuhi isi kepala jeongguk yang seketika disadarkan dengan suara jaemin.

"Enggak, cuman Hyung tau kan abis ini harus ngapain?" Jaemin dengan suara yang menggoda tak lupa kedua alis yang dibuat naik turun bergantian, membuat jeongguk mengerutkan keningnya.

"Hah? apa?" Jeongguk menatapnya dengan serius, karena jauh dalam ulu hatinya, ia tak mengetahui maksud dari perkataan kakaknya.

"Mantap mantap sama taetae hyung loh." Jaemin berucap santai, dengan sebelah kaki yang diangkat menumpu kaki lainnya.

"Mantap mantap?" Jeongguk mencondongkan badannya mendekati kakaknya

"Gausah sok bego hyung, aku tau hyung paham maksud aku."  Jeongguk hanya memutar bola matanya tanpa menjawab, merasa agak sedikit risih dan malu sebenarnya jika membahas hal semacam ini. Terlebih lagi, jaemin berbicara seakan tidak memiliki malu sama sekali!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐄𝐘𝐄𝐒 𝐓𝐄𝐋𝐋 - 𝐤𝐯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang