Part two (Matcha Michelle)

26 4 0
                                    

"if I were you then I would have loved" you from heart not from ego

Makhluk bumi itu anehMereka tidak pernah merasa cukup, akan diri mereka yang lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makhluk bumi itu aneh
Mereka tidak pernah merasa cukup, akan diri mereka yang lebih...
Juga...
Cinta mereka yang terbuat dari ego
Rasanya sangat sulit hidup di antara banyaknya manusia
Mereka yang tak pernah mengetahui bahwa diri mereka yang begitu Angkara
Dan aku hanya berharap selama tinggal di sana mereka tak pernah sedikitpun berpikir ingin menyakiti ku
Karena pada akhirnya yang benar lah yang akan menang.

                        Matcha Michelle

***

"Giorgi tau tidak? Rasanya aku sangat gugup" Ujar Matcha yang menatap dunia nya, rasanya baru kemarin Ia di lahirkan dan sekarang dirinya harus meninggalkan dunia nya lagi.

"Matcha, kau tidak seharusnya gugup. Asal kau tahu saja,kau akan menjadi makhluk yang luar biasa di sana" Giorgi menatap Matcha seolah memberitahukan bahwa gadis itu akan baik-baik saja.

"Oh ya....kenapa aku akan merasa luar biasa?" Tanya matcha heran. Karena Ia pikir hal itu akan terasa mengerikan.

"Karena alasan luar biasa itu adalah kamu sendiri Matcha. Kamu sangat lah luar biasa...dan yang terpenting kamu berbeda dari yang lain" Ucap Giorgi membangkitkan semangat Matcha.

"Oh Iya...Matcha jika kamu sudah tiba disana aku harap kamu tidak melupakan ku dan karena ini hari terakhir mu di sini bagaimana jika kita berkeliling dengan NIDAMARPE ku" Sambung nya.

"Baiklah" Jawab Matcha dengan Senyum tulus yang berkembang pada bibirnya.

Lalu mereka pun terbang mengelilingi angkasa, dengan bintang yang bertaburan dan bulan yang sedikit redup. Matcha pikir bulan itu menggambarkan hatinya.

                          🐡🐡🐡

Matcha POV

"Matcha ini bukan permainan. Di sana semua nya sudah kami progam, pemikiran mu tidak pernah berubah namun tubuh mu akan mengecil seperti bayi dan tugas mu menganalisa seperti apa sifat makhluk di bumi. Apa semua sudah jelas?" Tanya Bu kepala padaku.

"Baik, sudah jelas Bu kepala" Jawab ku setengah gugup, memikirkan hal apa saja yang akan kualami disana nantinya.

"Baiklah, kita akan mulai menjalankan mesin waktunya." Bu kepala mulai memencet tombol yang tak pernah ku lihat sebelumnya. Ia nampak begitu gesit menekan setiap tombol yang tak pernah aku ketahui apa fungsinya.

"Matcha saya percaya padamu, lakukan sebaik mungkin" Itulah kata terakhir Bu kepala padaku sebelum aku masuk pada mesin waktu.

"Baik Bu kepala" Gumamku sedih, sedikit meneteskan air mata.

Pikiran ku agak berkecamuk pagi ini, entah aku harus berbahagia atau bersedih. Rasanya mustahil namun nyata, aku mulai merasa sedikit pusing lalu lama kelamaan kesadaran ku mulai menghilang dan yang aku rasakan aku sudah bukan berada di duniaku lagi.

________________

HALLO SEMUAAA ....

SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITA NYA 🥰 ...
Dan jangan lupa ya buat luangin waktu kalian cuma 2 detik aja kok untuk vote dan komenyaaa😉

THANKS IN ADVANCE ALL
LOVE YOU ALL❤️

Kalo ada typo bilang ya...

I M M O R T A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang