Dare Me - 1

94K 426 0
                                    

"Sayang, bisa kamu tinggalin kita dulu?"

"Sure do," jawab JJ sambil menggaruk kedalam celananya.

"Jijik tau gak?!" sentak Poli ketika melihat JJ.

"Serius?" tanya JJ.

Mereka bahkan telah bersama-sama dari kecil. Meskipun segala yang ada di tubuhnya sudah berubah tapi setidaknya mereka sudah pernah melihatnya semua.

"Keluar JJ!" teriak Alsey.

"Okee." JJ angkat tangan sambil berjalan keluar.

"First of all, Elena, JJ adalah orang terjorok yang pernah gue tau. Kenapa lo masih betah sama dia?" tanya Alsey membuka pembicaraan setelah JJ keluar dari ruangan tersebut.

"Eum, mungkin karena dia jago di ranjang?"

Jawaban Elena sontak membuat semua yang ada disana menatapnya tidak percaya dan melongo sejenak sebelum akhirnya mereka tertawa keras bersama-sama.

"Gue tau abang gue gak bakal kecewain lo hahaha!" Tawa Alsey pecah seketika diikuti yang lainnya.

Alsey mengangkat tangannya dan kembali berbicara. "Second of all, I miss you bitch so much!!" ucapnya sambil berdiri dan merentangkan tangan yang diikuti oleh yang lainnya dan berpelukan bersama.

Mereka bercanda setelah pelukan tersebut selesai. Berbicara ngalor-ngidul tanpa arah yang jelas. Tertawa bersama dan memakan makanan yang dibawa JJ untuk mereka. Sebelum akhirnya JJ keluar kembali karena tidak ingin menganggu girls night mereka.

"Jadi?" tanya Dinara ambigu.

"Jadi apa?" tanya Elena kembali.

"How's JJ?"

Elena mengerling. "Gue gak bakal jawab!"

"Elena gak seru!"

Elana hanya tersenyum. Ia tidak akan membagikan masalah ranjangnya dengan JJ. Demi apapun gak akan pernah.

"Gue punya ide," ucap Poli keras menghentikan ejekan mereka kepada Elena.

"Apaan?" tanya Dira.

"Kita main TOD. Dengan gitu gak akan bisa bilang enggak."

"I'm totally in,"ucap Dira dengan cepat dan diangguki oleh Dinara, Alsey, dan Kat. Sementara Elena masih bimbang.

"Ayolah Elena. Gak ada salahnya main ginian. Lo juga punya kesempatan buat tanyain hal-hal yang gak bakal gue jawab kalo gak karena tuntutan."

"Oke," jawab Elena akhirnya membuat mereka bersorak gembira.

"Oke stop! Gue punya peraturan di permainan kali ini," ucap Poli. "Jadi bagi mereka yang memilih truth harus seratus persen jujur sama jawabannya. Kalo kalian gamau jawab itu artinya kalian harus berganti ke dare. Gimana kalian setuju gak?"

"Setuju," ucap semua.

"Dan oh ya kita bebas ngelakuin apa aja. Apa aja for god sake. Jika ada yang nolak, bakal ada hukuman yang harus kalian terima sesuai kesepakatan mereka yang gak kena. Paham gak?"

"Eum gak," ucap Kat polos.

"Gini Kat, jadi kalo misal lo kena. Terus lo milih truth tapi lo gak mau jawab jadinya lo kena dare dan ketika lo gak mau ngelakuin dare itu kita," ia menunjuk Elena, Dinara, Alsey, dan Dira. "Bakal maksa orang buat ngelakuin sesuatu ke lo dengan kesepakatan kita yang gak kena. Paham?"

"Ohh gituu. Agak serem dong."

"Itu karena kita harus percaya kalo kita ini sahabat. Apa yang bakal. Lo ceritain, yang bakal lo lakuin, yang bakal kita lakuin ke lo itu cuma akan berlaku di dalam ruangan ini. Ketika kita keluar ruangan kita gak boleh bahas apapun yang terjadi disini. Kecuali, kalo lo kena dare yang harus lo lakuin di luar ruangan."

"Udah deh, kita ikutin alur si Poli aja. Ayok langsung main. Gue udah gak sabar pengen tau rahasia kalian," ucap Alsey.

"Gue ambil botol dulu," ucap Alsey lagi meninggalkan ruangan dan kembali dengan botol kecap.

"Kenapa bukan botol Wine gitu? Kenapa harus kecap?"

"Karena di rumah ini gak boleh ada alkohol. Mommy's rules."

Alsey dengan segera memutar botol tersebut. Dan berhenti di....


Next>>

Dare Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang