Dare Me - 2

75.4K 535 0
                                    

"Fuck!" maki Dira.

"Jadi? Dira lo milih apa? Truth or dare?"

Dira menatap mereka dengan was was. Pasalnya mereka semua tersenyum menatap dirinya. Ia mempunyai feeling yang buruk tentang ini.

"Gue buka dengan dare deh."

Mereka berlima berkumpul membentuk bundaran dan membicarakan dare apa untuk Dira.

"Apaan nih dare-nya?"

"VCS?" Elana berkata.

"Gue tau Dira kayak gimana. Dia bakal langsung ngelakuin itu," sambungnya.

"Setuju?" semua mengangguk.

Mereka berbalik dan menatap Dira seperti tersangka.

"Jadi, Dira gue dare lo buat VCS sama Nate sekarang. Buat dia sampai cum."

Dira melotot mendengar apa yang dikatakan Elena. Tapi hanya sebentar ia menunjukkan ekspresi itu sebelum ia mengeluarkan ponselnya.

"Tungguu, jangan pake hape. Pake laptop aja. Skype. Biar kita bisa lihat punya si Nate."

"What? Seriously guys?"

"Kenapa? Lo bilang dia bukan pacar lo kan? Boleh dong bagi-bagi."

Dira memutar bola mata mendengar Kat berbicara. Ia mengatakan fine dan Alsey beranjak mengambil laptopnya di meja belajarnya.

Ia menyerahkannya kepada Dira dan segera Dira membuka Skype dan login sebelumnya ia mengirim pesan kepada Nate.

Ia membuka bajunya menyisakan pakaian dalam yang membuat teman-temannya berseru karena pakaian dalam yang digunakannya cukup menantang.

Ia mengambil foto selfi dengan menonjolkan dadanya. Lalu mengirimkannya kepada Nate.

[pict]
Dira: Waiting for you to cum for me. Skype me.

"Lalu?" tanya Dinara setelah Dira menujukkan pesan yang dikirimnya kepada Nate.

"Lalu kita menunggu."

Tak sampai lima menit mereka menunggu, ada notifikasi di Macbook Alsey bahwa ada panggilan masuk dari Skype. Mereka semua tersenyum melihat Dira harus memulai aksinya.

"Hai, Nate!"

"You waiting me to cum for you, baby?"

"Yaaa," jawab Dira sambil menggigit bibir bawahnya dan meremas payudaranya.

Dira memutar duduknya. Ia mengarah dinding diatas ranjang sementara teman-temannya duduk dibawah mengintip Nate tanpa masuk kamera.

"He's big," bisik Alsey kepada Poli ketika melihat Nate mengeluarkan kejantanannya.

Dira tersenyum. Ia memainkan tali bra-nya sebelum akhirnya melepaskannya dengan sangat perlahan. Nate di sebrang sana geregetan melihat Dira yang sepertinya main-main dengannya.

"C'mon Dira. Lo tau gue gak suka lama-lama."

"Tapi kali ini lo gak bisa maksa gue," ucap Dira.

"You're my girl."

Dira tersenyum mendengar apa yang dikatakan Nate. Ia membuka bra-nya meloloskan payudaranya kedepan Kamera. Ia meremas-remas dan melenguh. Teman-temannya menahan tawa melihat Dira yang seakan masturbasi di depan mereka.

"Lo seksi banget Dira."

"Gue tau," jawab Dira sambil mendesah dan terus meremas payudaranya. Ia mendekat ke kamera seakan memberi zoom out payudaranya kepada Nate.

"Oh my god!" ucap Nate sambil mengelus kejantannya.

"Lo dimana?" tanya Dira.

"Di kamar. Lo?"

"Pengen tau banget?"

"Gak juga. Gue lebih pengen lo buka rok lo sekarang."

"Jangan kasih dulu Dira," bisik Dinara pelan. Dira mengangguk pelan menuruti temannya sambil terus meremas payudaranya.

Tububhnya melengkung ke belakang sambil menjilat tangannya dan tertawa kepada Nate yang mulai mengurut kejantanannya.

"Diraaa," lenguhnya. "Buka rok lo!" perintah Nate.

Dira menatap teman-temannya sekilas. Mereka mengangguk.

Dia berdiri dengan lututnya dan melepas rok pendeknya perlahan. Hal tersebut membuat Nate kembali melenguh.

Dira melempar roknya begitu saja entah kemana. Sekarang ia hanya dengan celana dalamnya yang berwarna merah menyala.

"Celana dalam lo!" perintah Nate lagi.

Dira tersenyum sambil menjilat jarinya lagi hingga penuh dengan air liurnya.

"Sumpah lo seksi banget. Gue gak tahan. Gue bisa dateng ke tempat lo aja gak?" tanya Nate sambil terus mengurut kejantannya.

Dira mendesah melihat kejantanan Nate yang menegak. Ia menengok kesampingnya. Ternyata temannya sudah tidak ada disana. Mungkin mereka memberi sedikit privasi.

Dira mulai menurunkan celana dalamnya dan kembali membuangnya sembarangan. Ia mengangkang cukup dekat dengan kamera membuat vagina-nya sangat terlihat jelas oleh Nate.

Ia merangkak menatap kamera melihat wajah Nate yang begitu terangsang. Ia kembali berbaring sambil merangkangkan kakinya. Ia memasukkan tiga jarinya kedalam mulutnya dan mengeluarkannya setelah berlumur air liur. Ia mengusap pelan vagina-nya dan mendesah.

"Ughhh," desah Dira.

"I wish I was there, Baby," ucap Nate sambil terus mengurut kejantannya.

"Akuhh berharap ahh kamu disini juga Nate ahh," ucap Dira sambil terus mengusap vaginanya.

"Masukin baby," perintah Nate.

"Gak. Lo tau gue gak bisa."

"But I want you to. Just do it," ucap Nate dengan nada tajam.

Dira yang tadi memperhatikan tangannya yang mengusap vaginanya, mendongak menatap wajah Nate yang mengeras di layar laptop tersebut.

Dengan pelan Dira memasukkan satu jari kedalam vaginanya. Lalu mengeluarkannya lagi sebelum bahkan separuhnya masuk.

"Gue gak bisa. Lo boleh ngelakuin itu nanti ke gue. Buat sekarang cukup segini aja," ucap Dira berhenti mengusap vaginanya dan menatap Nate tajam.

"Oke. Do what you want to do. I'll handle mine."

Dira tersenyum mendengar itu dan melihat wajah Nate yang sudah tidak sekeras tadi. Namun semakin lama ia semakin mengurut kejantannnya dengan keras hingga akhirnya ia mencapai puncaknya. Begitu pun dengan Dira. Ia menurunkan kakinya yang mengangkang dan menetralisirkan napasnya.

Ia menatap Nate dan tertawa keras diikuti dengan Nate.

"That was intense," ucap Nate yang di angguki Dira.

"Kamu udah sampe?" Nate mengangguk mengarahkan tangannya yang penuh dengan cairan putih tersebut ke kamera. Dira tersenyum miring melihat itu.

"Next time aku janji kamu bakal dibawah aku."

Dira tertawa lagi sambil mengangguk-angguk. Ia berdiri mengambil tissue sebelum balik duduk di depan kamera dengan mengangkang dan membersihkan vaginanya di depan Nate.

"Dan aku juga janji aku bakal ngelakuin itu buat kamu next time. Ugh Dira I'm hard."

Dira tertawa lagi sepertinya ini bukan ide yang buruk. Ia sangat menyukainya. Ngomong-ngomong kemana teman-temannya pergi?

Dengan segera ia mengakhiri Video Call itu.

"I'll see you next time. I really have to go right now," ucap Dira sambil langsung memutus panggilan tanpa memberikan waktu untuk Nate membalas.

Ia dengan segera memakai kembali bajunya dan keluar dari ruangan tersebut.

Dare Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang