THE NOTES BTS : ALL ALBUM VERSION pt.1

331 25 7
                                    

Hello guyss
I'm back with another general knowlegde. Dan disini aku mau bagiin tentang the notes nya bts. Yap,, bts. Jadi buat para ARMY silakan klo kalian mau berpendapat or anything, karena disini bebas buat berpendapat tentang alur ceritanya mereka, okayy.
Aku nge share the notes ini karena aku tertarik dengan storytellingnya mereka yang beda banget dan bikin mikir banget si😂 so, check this out.

Year : 2010

TAEHYUNG, 28 FEBRUARI 2010 (Mots:7)
Seseorang berjongkok di depan toko. Seorang lelaki yang tidak pernah kulihat. Dia sedang bermain dengan Dong-ie. Dia mengelus Dong-ie lalu memberi sesuatu yang terlihat seperti roti. Lalu pandangan kami bertemu. Kaget, aku kembali menatap ke depan dan berjalan. Aku bersembunyi di sebuah gang lalu mengintip. "Ugh, siapa sih dia?". Aku memasukan tanganku ke dalam saku, meraba kantong plastik yang sudah kuisi daging ham dan roti isi. "Argh, aku sudah susah payah mengambil sisa makanan tanpa diketahui Ibu"

"Huh? Taehyung, kau datang. Tapi kenapa kau disini seperti ini? Bukankah kau kesini untuk bermain dengan Dong-ie?", pemilik toko. Kakak yang tadi menoleh dan menatapku. Ahh, pasti karena ahjlussi. Aku sudah tertangkap basah jadi ku hampiri saja kakak itu. "Hyung, siapa kau?"

"Aku?", dia menatapku dengan penuh tanya, tak tau harus menjawab apa. "Kenapa kau bermain dengan Dong-ie?". "Huh?", lagi, kakak ini tidak mengatakan apapun. Saat itulah aku mulai bicara lagi, "Ayahku bilang dia akan mencari banyak uang dan beli rumah yang besar. Dia mengizinkanku memelihara seekor anjing. Aku akan membawa Dong-ie untuk tinggal bersamaku. Jadi, Hyung, jangan coba-coba untuk mengambilnya juga". Kakak itu hanya mengangguk lalu berkata, "Bagus untukmu". "Hyung, apakah keluargamu tidak punya uang? Makanya kau tidak bisa membeli seekor anak anjing?", mendengar pertanyaanku, kakak itu menatapku dan bilang, "Uang?", lalu ia menggelengkan kepala sebelum melanjutkan, "Aku tidak boleh memelihara anjing"

"Cobalah merengek pada ayahmu. Kata ibu, semua ayah tidak tahan dengan rengekan anaknya". Hyung menggeleng kepala lagi sambil mengelus Dong-ie, lalu bergumam "Enaknya...". Aku bertanya lagi, "Jadi, Hyung, siapa kau? Siapa namamu?". Kakak itu menjawab tanpa menengok sedikit pun, "Aku? Kim Seokjin"

HOSEOK, 23 JULI 2010 (Tear)
Ketika aku menghitung sampai tiga ,aku mendengar suara tawa seperti halusinasi. Selanjutnya aku berjalan sambil menggenggam tangan seseorang. Aku melihat ke belakang tapi tidak ada orang itu kecuali teman sekelasku. "Hoseok-ah" guruku memanggil namaku. Kemudian aku sadar dimana aku sekarang.  Sekarang adalah trip sekolah. Aku menghitung jumlah buah yang tertulis dibukuku. Lima, enam, aku tetap menghitung tapi suaraku bergetar dan tanganku berkeringat. Ingatan itu terus muncul, aku tidak bisa ingat dengan jelas wajah ibu hari itu.

Aku hanya ingat coklat yang ibu berikan padaku saat ia mengajakku jalan-jalan ke taman hiburan. "hoseok-ah,  hitung sampai sepuluh setelah itu buka matamu"

Setelah aku menghitung sampai sepuluh aku membuka mata tapi ibu sudah pergi. Aku menunggu dan menunggu tapi ia tidak pernah kembali. Aku menghitung lagi sampai ibali,  tapi suaraku tidak bisa keluar.

Telingaku berdengung dan sekeliling ku mulai gelap. Guru terus menunjuk ke arahku dan menyuruhku tetap berhitung. Teman-teman menatapku. Aku tidak ingat wajah ibu. Sepertinya jika aku tetap menghitung ,ibu benar-benar tidak akan pernah kembali lagi padaku.

Kemudian aku pingsan.

TAEHYUNG, 29 DESEMBER 2010 (Her)
Sambil melepas sepatuku dan menjatuhkan tasku, aku masuk ke kamar dan menemukan ayahku masuk. Sudah lama sekali sejak kita terakhir kali saling bertemu, namun aku tidak pernah bertanya-tanya kemana dia pergi selama ini. Meski begitu, aku melompat ke pelukan ayahku. Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Apakah aku pertama kali mencium bau alkohol, mendengarnya memarahi ku, atau apakah aku mendapat tamparan ini untuk pertama kali? Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bau alkohol, napasnya yang keras dan bau mulut. Matanya merah dan jenggotnya berantakan. Lalu dia menampar ku dengan tangan besar itu, bertanya apa yang aku lihat, dan menamparku lagi. .

Setelah itu, dia mengangkatku tinggi-tinggi di udara. Meski matanya yang merah sangat menakutkan, aku terlalu takut untuk menangis. Orang itu bukan ayahku. Dia tampak seperti ayahku tapi juga tidak. Kakiku menggantung di udara. Saat berikutnya, kepalaku jatuh ke dinding, dan aku menjatuhkan diri ke lantai. Rasanya seperti kepalaku akan meledak. Penglihatanku kabur dan gelap. Yang bisa kudengar di kepalaku hanyalah napas ayahku.
(Notes : ini cerita taehyung pas masih kecil, dia sering dikasarin sama ayahnya, makanya dia gedenya jadi urakan (?). 

Pengetahuan Umum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang