Senior high school

0 0 0
                                    


Ini hari pertamaku masuk SMAN garuda jakarta. Memakai seragam kecil dan rambut yang masih berwarna ombre merah. Bukan untuk bergaya, aku memang lupa memotongnya sebelum hari masuk sekolah tiba.

Aku berangkat sekolah dengan kereta commuter line. Tiba di stasiun dekat rumahku sebelum matahari menampakkan wujudnya.
Sesampainya di stasiun aku melihat banyak siswa siswi baru bersama orangtuanya menuju sekolahku.

Hari ini tidak ada yang spesial menurutku, hanya MPLS biasa. Tidak berharap tinggi untuk mendapatkan teman sefrekuensi seperti di SMP atau memiliki seorang pacar.

Sempat kecewa karena aku satu kelas dengan Alana di MIPA 4, tapi tidak satu bangku. Ia selalu satu sekolah dengan ku di Tk, SD, SMP dan sekarang SMA.

Aku yang mudah berteman dan talk active ini. Langsung mendapatkan teman. Dan mereka meminta untuk menyimpan nomer watsappnya kepadaku.

Hari ke 3 adalah penampilan yel yel dari setiap kelas 10. Semua kelas diminta untuk membawa properti untuk meramaikan yel yelnya. Aku yang memiliki latar belakang seorang supporter sepakbola ini, memiliki ide untuk membawa smoke bom ke sekolah. Dan didukung oleh teman temanku yang lain.

Sekarang giliran kelas ku yang tampil, aku yang memakai seragam sangat kecil dan rok yang jauh lebih pendek dari teman temanku menjadi sorot perhatian banyak orang. Dan aku tidak bangga, aku memakainya karena suka.

Kelasku akhirnya selesai menampilkan yel yelnya. Smoke bok pun sudah dinyalakan, dan berhasil membuat satu sekolah dipenuhi asap. karena, smoke bom yang ku bawa adalah smoke bom untuk di stadion bukan foto foto jadi lebih banyak asapnya.

Firasatku tidak enak. Sudah ku duga hampir semua kaka kelas perempuan melihat ke arahku sambil menunjukku.

Selesai sudah semua acara MPLS disekolahku. Bersyukur aku langsung dapat punya banyak teman. Terutama 6 orang yang sepertinya akan selalu bersama sampai lulus dari sekolah ini, mereka gila, dan se frekuensi denganku, tapi tetap jadi murid unggulan dikelas.

Hari hari pun ku lalui, tiba saatnya semua orang di kelasku sudah beradaptasi satu sama lain. Sehingga aku bisa meminta untuk tukar bangku dengan teman yang sebelumnya duduk bersama temanku Alana.
Ya, aku sekarang duduk sebangku dengan Alana. Tepat dibelakang ku ada Siva dan Fira.
Sebuah lingkar pertemanan yang baru bagiku, karena mereka sangat taat peraturan, sangat rajin ibadah, dan saat bicara pun sangat lembut, berbeda 180 derajat denganku. Tak lama aku membuat grub yang beranggotakan Alana, Siva, Fira dan aku. Aku menamai grub tersebut "Fans nadin". Dan mereka pun tidak keberatan.

Aku juga memiliki 3 teman laki laki di kelas yang se frekuensi denganku, selebihnya sangat alim, pendiam selayaknya anak jurusan MIPA pada umumnya. 1 diantara 3 orang laki laki tersebut selalu pulang denganku, yaitu Dito.

Lambat laun, aku pun sangat akrab dengan beberapa kaka kelas laki laki angkatan 2018 (kelas 12). Mereka menganggapku seperti laki laki. Dan selalu menyapaku saat aku bertemu dengan mereka.

Hingga pada akhirnya, saat pulang sekolah tiba, Dito mengajakku..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eye contactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang