MOODMAKER #03: Tempat Penginapan

67 2 0
                                    

"IDE BAGUS TUH!" Chenle menjadi orang pertama yang berseru heboh menyetujui usulan Haechan untuk menginap di rumah Rena.

"NGGAK BOLEH! LO KIRA RUMAH GUE TEMPAT PENGINAPAN?!" bentakan Rena justru disambut rangkulan oleh Haechan membuat cewek itu melempar tatapan heran dan kesal, menanti hal konyol apalagi yang akan dilakukan.

"Jangan melarang dong, cangtip. Ini tuh udah malem banget, terus kita udah pada capek karena abis ngerusuh. Gimana kalau ntar malah nabrak pohon toge di tengah jalan gara-gara ngantuk pas nyetir mobil? Hayooo? Bahaya loh." Haechan berusaha meyakinkan Rena sementara yang lain memerhatikan akal-akalan bulusnya supaya mereka dapat menginap.

"Bahaya apaan, anjir?! Rumah lo ada di sebelah rumah gue!" Rena menjitak kening Haechan yang dilapisi plester bikin cowok itu mengaduh kesakitan sampai terjatuh di sofa, lalu Chenle dan Jisung berakting pura-pura khawatir.

Tapi by the way, keningnya memang beneran masih perih sakit nyes gitu sih. 

"Na, boleh ya kita nginep di sini??? Please~" Jaemin menggantikan posisi Haechan membujuk Rena dengan mengeluarkan aegyo andalannya sembari bergelayut manja pada cewek cantik itu.

"Jaemin, stop deh! Geli, astaga!"

"Izinin nginep di sini tapi ya??? Please~"

Rena berpikir sejenak menatap satu persatu wajah keenam temannya yang tengah memasang tampang memelas.

"Rumah kita lumayan jauh loh, Haechan doang yang rumahnya deket dari sini. Kalau kita kenapa-napa di perjalanan pulang gimana? Kan udah malem. Kita juga udah ngantuk banget, Na."

"Huft, ya udah! Kalian boleh nginep di sini." 

"YEAY!!!"

"Giliran Renjun yang ngomong aja langsung di iya-in." cibir Haechan bikin dia disambut tatapan sinis.

"Kecuali lo! Balik sono ke rumah lo! Cuma lima langkah doang, balik!" usir Rena.

"Nggak mau! Ntar gue kenapa-napa di jalan pulang."

"Halah!"

"Beneran, ih! Gue kan udah ngantuk berat nih, kalau tiba-tiba gue nyusruk di depan pintu gimana coba? Kan bahaya, bisa-bisa jidat gue tambah benjol. Kasihan wajah ganteng gue ini." Haechan beralibi.

"Semerdeka hidup lo aja dah! Udah ah, gue mau tidur. Bye!"

"EH!!!" seruan kompak itu bikin Rena menghentikan langkah dan berbalik menatap mereka kembali dengan bingung.

"Apaan lagi sih?! Kan udah gue izinin nginep tadi! Mau gue cabut izin nginep lo pada?!"

"Lo main pergi gitu aja dah."

"Ini kita tidur di mana???"

"Di balkon." 

"Rena, serius!!!"

"Ikut gue sini!" Rena melangkah meninggalkan ruang keluarga yang masih berantakan.

Keenam cowok itu mengikuti langkah sang putri pemilik rumah yang kini luluh hatinya untuk mengizinkan mereka menginap malam ini.

"Kamar tamunya cuma ada dua. Kalian bagi kelompok dah tuh, siapa aja yang tidur sekamar. Kamar ini bersih dan rapi juga wangi karena setiap hari dibersihin. Jadi kalau besok pagi berantakan, berarti kalian bakal gue siksa dengan kerja rodi bersih-bersih rumah!" kata Rena.

Mereka memasuki kedua kamar yang berhadapan tersebut dengan bersama-sama kemudian saling bertatapan bingung.

"Rena,"

"Apalagi sih, ya ampun?!" Rena lagi-lagi menghentikan langkahnya karena mendengar panggilan yang kali ini datang dari Jeno.

"Hng, kita bingung..."

Moodmaker ; LEE HAECHANWhere stories live. Discover now