Suka

1 0 0
                                    

Dan saat mereka menemukan tempat sewa sepeda, mereka justru melihat Haiden dan Mira yang ingin menyewa sepeda di tempat itu juga.

"Mira?", sapa Elvina pada mereka.

Mira pun terkejut melihat Elvina dan Arion, begitu juga dengan Haiden.

"k-kalian ngapain?", tanya Mira penasaran.

"kami lagi jalan jalan aja, kalo kamu sendiri?ngapain disini sama Haiden?", tanya Elvina yang juga penasaran.

"ini kencan pertama kami", sambung Haiden sambil tersenyum.

"wah selamat ya", ujar Arion.

"gak kok gak kaya gitu", sambung Mira.

"haha Mira malu malu ya?", ledek Elvina sambil tersenyum.

"b-bukan..", ujar Mira.

Mira pun sangat bingung harus berbuat apa, karna sebenarnya ia masih sangat menyukai Arion, tapi keliatan nya Arion menyukai Elvina.

"gimana kalo kita balapan sepeda?", tantang Elvina pada Haiden dan Mira.

"boleh tuh", balas Haiden.

"kamu gila ya?", ujar Arion pada Elvina.

"g-gila kenapa?".

"aku gak mau, nanti kalo kamu kenapa kenapa gimana?".

"pliss Arion, ini keinginan aku", ujar Elvina menggenggam tangan Arion sambil merengek seperti anak kecil.

Melihat Elvina seperti itu ia tidak bisa menolak sebenarnya, namun ia masih sangat khawatir dengan kondisi Elvina.

"ayo woy Arion, kita liat siapa pasangan terbaik", tantang Haiden lagi.

"p-pasangan?", ujar Arion gugup, karna Haiden bilang kalau dirinya dan Elvina adalah pasangan.

Begitu juga dengan Elvina yang pipinya memerah malu karna Haiden berbicara seperti itu.

"loh kalian kok malu malu?", tanya Haiden.

"kamu gak usah urusin orang lain dulu, sekarang emang kita pasangan?", tanya Mira pada Haiden.

"iya aku kan pasangan kamu", balas Haiden sambil tersenyum.

"terserah lah", ujar Mira.

"yaudah ayo, jadi gak?", tanya Haiden pada Elvina dan Arion.

"ayo, tapi kita balapan sepeda pasangan, bukan sepeda yang cuma bisa satu orang", ujar Arion.

"oke".

Kemudian mereka pun menyewa sepeda pasangan (tandem), di tempat itu.

Setelah menyewa nya, mereka berbaris sejajar untuk berbalapan.

"Elvina, kamu gak usah kayuh sepeda nya cepet cepet, biar aku aja", suruh Arion pada Elvina yang berada di belakang nya.

"apa peraturan nya?", tanya Haiden yang berada disamping kanan Arion dan Elvina.

"muterin 3 gedung di depan, dan gak boleh motong jalan atau main curang", jawab Arion.

"oke, kalo cape biar aku aja yang kayuh sepeda nya ya", ujar Haiden pada Mira yang berada di belakang nya.

"berisik!", balas Mira.

"satu, dua, tiga", ujar Haiden lalu mereka semua mengayuh sepeda nya dengan sangat kencang.

Arion dan Elvina pun memimpin jalan nya pertandingan itu, karna mereka mengayuh lebih cepat dari Haiden dan Mira.

"yuuhuuuu...", teriak Elvina sambil mengayuh sepeda.

"kamu seneng?", tanya Arion yang juga mengayuh sepeda.

"iya seneng banget", balas Elvina dengan wajah yang sangat bahagia, karna ia bisa menaiki sepeda dengan Arion.

Sementara Haiden dan Mira pun terlihat sangat kelelahan, karna mereka tertinggal cukup jauh dari Arion dan Elvina.

Dan yang memenangkan pertandingan itu adalah Arion dan Elvina, karna mereka lebih dulu sampai dibanding Haiden Dan Mira.

"hahaha gimana?kita menang kan?", ledek Arion pada Mira dan Haiden.

"dasar lemot", ujar Mira pada Haiden yang kesal karna kalah.

"lagian kamu cepet banget cape nya", balas Haiden.

"tadi kan kamu yang bilang aku boleh berhenti ngayuh sepeda kalo aku cape".

"ya tapi gak secepet itu juga cape nya", ujar Haiden.

"bodo lah!", balas Mira.

"hahaha udah udah kalian jangan berantem dong, padahal kalian cocok", ujar Elvina sambil tersenyum karna melihat mereka bertengkar.

"yaudah kita pergi dulu ya?", ujar Arion pada Mira dan Haiden.

"iya kalian hati hati", balas Mira sambil melambaikan tangan nya, begitu juga dengan Haiden.

Setelah pergi dari tempat sewa sepeda, mereka berdua pun menaiki bus lagi untuk menuju ke suatu tempat.

"kita mau kemana lagi?", tanya Elvina pada Arion.

"kita ke museum, karna aku denger kabar kalo lukisan kita udah di taro disana", jawab arion.

"wah beneran?", ujar Elvina yang sangat bersemangat.

"iya, kamu semangat banget?karna kamu juara satu ya?", ledek Arion.

"b-bukan, tapi karna aku mau liat wajah aku yang kamu lukis di museum itu".

Arion pun tersenyum, dan mengelus rambut Elvina dengan lembut, sesampainya disana, mereka berdua merasa takjub karna banyak sekali lukisan yang sangat bagus.

"wahh keren banget ya Arion?", ujar Elvina sambil melihat sekeliling museum.

"iya ini keren, ayo kita liat lukisan kita", ajak Arion sambil menarik tangan Elvina.

Sesampainya ditempat lukisan mereka, mereka sangat senang, karna lukisan mereka telah disejajarkan dengan para pelukis profesional lain nya.

"Arion, kamu kenapa lukis wajah aku?", tanya Elvina penasaran sambil ia terus menatap lukisan nya.

"karna aku belajar ngelukis buat deketin kamu lagi", jawab Arion.

"deketin aku?".

"iya deketin kamu, karna kamu suka ngelukis, jadi aku harus belajar ngelukis".

"haha bodoh", ledek Elvina sambil tertawa, karna Arion begitu polos tentang cinta, padahal dia lelaki.

"kenapa bodoh?padahal itu kata Azkia", tanya Arion yang bingung.

"bukan bodoh karna kamu belajar ngelukis buat deketin aku, tapi kamu bodoh karna tetep suka sama aku walaupun aku terus sama Helmi", jelas Elvina.

"itu karna aku suka banget sama kamu, aku gak mau kamu jadi deket sama Helmi", jawab Arion.

Mendengar itu Elvina pun sangat senang, tapi itu membuat jantung nya terus berdetak dengan sangat cepat, karna Arion selalu bilang suka padanya.

"udah ah", ujar Elvina memalingkan wajah nya karena ia salah tingkah.

"cih yaudah".

"oiya, aku mau tanda tangan di lukisan kamu, boleh?", tanya Elvina.

"boleh, aku panggil penjaga dulu sebentar, buat izin", ujar Arion lalu mencari penjaga yang ada.

Dan Arion pun menjelaskan kepada penjaga kalau ia adalah pemilik lukisan itu sambil menunjukan kartu pelajarnya.

Setelah diizinkan, penjaga pun membuka tali merah yang menjaga sekeliling lukisan itu, agar Elvina dapat mendekati lukisan nya.

********

Maaf kalo ada typo 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang