Sang Samudra,
Hari itu, kau tundukkan wajahmu
Tanda kau ingin tenggelam seorang diri dalam kesibukan
Sedetik, dua detik, tiga detik aku masih mencuri pandang
Menanti kau duduk di sampingku seperti dulu
Kau masih menyelami setiap jengkal urusan duniawi
Aku masih mencuri pandang
Hingga kau beranjak dari tempatmu
Bersiap bertempur menerjang kejamnya jalanan ibu kota
Kau bersiap pergi
Lalu kau berdiri di hadapanku
Memanggil namaku di antara suara deru kendaraan
Senyumku merekah
Pipiku memerah
Kali ini kau pergi dengan ucapan perpisahan
Berbeda dengan rasa ini
Yang datang tanpa sambutan
Dan tak ingin beranjak tanpa ucapan perpisahan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unspoken Words of Langit and Samudra [PUBLISHED|
General Fiction[Note: Beberapa part telah dihapus karena cerita dalam proses editing untuk diterbitkan] Link ebook: https://ebooks.gramedia.com/id/buku/the-unspoken-story-of-langit-and-samudra Langit Anastasia, cewek 22 tahun yang harus menghadapi kompleksitas keh...