***
Gemericik air tidak lagi terdengar mengisyaratkan aktivitas yang melibatkan air telah usai.
"Hem.. heem... hem......"
Senandung kecil memenuhi ruangan. Ayla menyanyikan lagu yang liriknya dia ganti dengan deheman.
Sembari mengeringkan tubuh dengan handuk gadis itu merasa ada yang mengawasi."Eeunng....?" gumamnya dalam hati.
Masih di ruang yang sama hanya di batasi sebuah kaca, orang lain berjalan mondar-mandir.
Bayangan dari balik kaca jenis frosted itu menghentikan langkahnya. Kedua lensa tertuju pada pantulan di dalam sana.
Manik hitamnya menangkap bayangan seorang gadis tampak melepas lilitan handuk yang membungkus tubuhnya.
Lekuk tubuh semakin tergambar jelas.
Dan....
1.....
2 ......
3.......
Segera dia memutar badan. Indra penglihatnya terkejut dengan apa yang barusan ia lihat, kedua pipinya seketika memanas.
Sraak.....
Ayla menggeser pintu kaca menampilkan diri dengan outfit tidur.
Tap....
Weshhhhh......
Bulu kuduknya berdiri, semilir angin menerpa leher yang masih lembab sehabis mandi.
"Ihhh............."
Gadis itu bergidik mengelus leher jenjangnya kemudian buru-buru meninggalkan kamar mandi.
Kini Ayla melepas penat di kasur, sesekali gadis itu memeriksa ponsel dengan sebelah tangannya terus menggosok- gosokan handuk kering ke rambut yang basah sisa keramas.
Cuaca malam ini lumayan dingin mengingat hujan masih turun di luar. Tirai pintu menuju balkon sedikit terbuka menampakan kegelapan malam tanpa cahaya bulan.
Kiett...
Ayla merasakan volume kasurnya semakin turun, seperti ada orang lain yang menambah berat di ujungnya.
"Eh, kok kasurnya...?"
Ayla mendekati ujung kasur, ia meraba-raba bagian kasur yang tertekan ke bawah.
Sosok lelaki itu mengikuti Ayla dari kamar mandi ke kasur.
"Iih kok anget?" Ayla meraba atmosfer di depan nya.
Sosok itu menggigit bibir bawah, mengumpat atas kebodohan yang ia lakukan dalam hati.
Bersamaan dengan Ayla yang memposisikan duduk ke tempat semula, kesempatan itu ia gunakan untuk menyingkir.
Ting.. ting...........
Gemerincing lonceng gantung dari arah balkon terdengar samar-samar tertiup angin. Menambah kesan mistis malam ini.
Wushhhhhh......
Ayla merasakan hawa dingin, matanya kembali ke screen ponsel pintarnya. Gadis itu berusaha mengalihkan imajinasi yang semakin liar. Perasaannya tidak enak. Ia terus merasa seseorang mengawasinya sedari tadi.
Trepp......trepp.......treppp .....
Cietttt...
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBEROSIS
Teen FictionLIBEROSIS (Keinginan untuk tidak mengkhawatirkan segala hal) "Aku yang selalu ada namun tak kasat mata" Bertemu seseorang dari masa lalu memang hal lumrah, tapi bagaimana jika dia bukan lagi manusia? Bisakah waktu berhenti, dia begitu cepat sekarang...