1. Terlambat

7.9K 592 25
                                    

Jakarta, 07.50

"JEON JUNGKOOK! BANGUN KAMU! LIAT SEKARANG JAM BERAPA? MAU BOLOS LAGI KAMU?"

Jungkook yang masih setengah sadar cuma bisa nyipitin matanya sembari liat jam, sekaligus dengerin Erin -bundanya- yang udah ngegas dari tadi gara-gara ulah Jungkook yang bangun kesiangan.

Sontak, Jungkook langsung bangun dari tidurnya.

"Iya Bun, semalem aku begadang."

"Kebiasaan," Erin narik telinga kanan Jungkook, "Nggak usah begadang-begadang lagi, kerjaannya main game terus."

Dengan sangat malas, Jungkook bangun dari tidurnya karena Erin sudah menunjukan aksi menarik telinga Jungkook.

"Cepetan! Mandi sekarang, mau bunda seret?!"

"Kayak kuat aja, hehe"

"Bunda mandiin!"

Terkejut tidak main dengan ucapan yang keluar dari mulut Erin, sontak laki-laki berambut hitam itu melotot, "OKE, JUNGKOOK MANDI SEKARANG."

"Galak amat ampe mau dimandiin, adek gue diliatin kan ga lucu."

Jungkook kalau mandi emang cepet, apalagi sekarang dia udah telat sepuluh menit buat sekolah. Terlalu santai? Jelas. Jungkook emang hampir setiap hari telat begini buat ke sekolah, udah makanan sehari-hari buat dia.

Udah pasti lengkap banget kalau masalah telat gini, pasti selalu ada Mingyu dan Jaehyun, kerabat Jungkook sejak masih kecil. Guru-guru kalau udah liat mereka bertiga telat, sampai bosen buat dipanggil, apalagi dapet SP.

"Nih bekelnya, dimakan pas sampe sekolah, nggak ada waktu buat makan di rumah jam segini."

Biasanya memang Erin selalu membuatkan sarapan untuk anak laki-lakinya itu. Biasanya juga Jungkook tidak pernah melewatkan acara makan paginya di rumah. Namun, sudah beberapa hari ini dengan terpaksa Erin membuatkan bekal untuk Jungkook. Ini salah Jungkook, jika ia bangun lebih awal, ia tidak akan sarapan di sekolah dengan membawa bekal di kotak makannya.

"Bun, lagi?"

"Sarapan itu perlu."

Bagi Jungkook, membawa bekal itu seperti anak kecil.

"Jungkook udah kelas 12, masa masih dibawain bekel gini?"

Erin menghampiri Jungkook, "Kenapa? Malu kamu kalau bunda bawain bekel?"

"Ya nggak gi—"

"Di mata Bunda, kamu tetep anak kecilnya Bunda."

Belum selesai berbicara, suara klakson mobil terdengar, ternyata itu mobil yang dikendarai oleh teman satu partner telat si Jungkook, siapa lagi kalau bukan Jaehyun ada Mingyu.

"Udah dateng, tuh, jemputan kamu, sana berangkat."

Dengan muka malasnya sembari menatap kotak makan yang ia genggam, Jungkook mengabaikan suara klakson mobilnya.

"Malah diem. Berangkat sana. Bilangin Jaehyun nggak usah ngebut-ngebut."

Cuma dibalas anggukan sama Jungkook. Dengan langkah yang malas, Jungkook meraih telapak tangan Erin dan mencium punggung tangan Erin.

Setelah berpamitan, Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari rumah besar miliknya, sembari menggerutu tidak jelas dalam hatinya karena lagi dan lagi membawa bekal.

Bukan ia tidak menghargain masakan Erin, lebih tepatnya ia sudah menduga bahwa Jaehyun dan Mingyu akan meledekinya beberapa saat lagi.

"Asik, diliat-liat bekel lagi, nih." Kalimat pembuka dari Mingyu saat Jungkook membuka pintu mobil.

Senior *revisi bentar*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang