3

695 81 6
                                    

3

Jinny’s house

“Dad mom, aku pulang!!” aku pulang tapi tidak ada yang menjawabnya akhirnya aku pergi ke kamar mereka. Kubuka pintu dan yang kulihat mereka sibuk dengan koper terbuka dan beberapa baju tersusun rapi disana

“ada apa ini?” aku duduk di kasur mereka

“oh kau sudah pulang? Daddy minta maaf ya, ini mendadak tapi Daddy harus pergi ke california. Perusahaan keluarga kita hampir bangkrut jadi Daddy harus mengurusnya kesana” jawab daddy yang masih sibuk dengan barangnya

“berapa lama daddy disana?” Daddy menghentikan kegiatan dan duduk di sebelah ku

“entah, daddy minta maaf kalau kau harus tinggal sendiri disini karena nantinya mommy juga akan ikut, mungkin seminggu ini mommy masih disini mengurus beberapa dokumen yang daddy butuhkan. Terpaksa kau harus sendiri disini, mommy dan daddy minta maaf ya” Daddy sedih dan memelukku mommy pun ikut memelukku, aku pun akhirnya menangis

“hmm Mom Dad, aku ingin bertanya sesuatu”

“Apa itu?” Mommy mengusap kepalaku dan menghapus air mataku

“Apa daddy kenal dengan Dita Karang? Atau kenal dengan keluarga Karang?” Daddy melepas pelukanku

“seumur hidup, Daddy cuma kenal 1 orang bermarga Karang, dia dulu sahabat daddy waktu SMA namanya Agung Karang, tapi Daddy sudah hilang contact dengannya sejak pindah ke California”


Deg... Agung? Aku jadi ingat dengan mimpiku Kerajaan Raja Agung

“hilang contact? Daddy pernah bermasalah dengannya?”

“Dulu, Daddy punya geng di sekolah. Semua salah Daddy mengajak geng kita untuk tawuran. Salah satu anggota lawan babak belur dan melaporkan ke polisi, dan Agung ditangkap sebagai pelakunya. Daddy ingin sekali membantu tapi sayangnya kakekmu ketika tau masalah ini, Daddy dipindahkan ke California saat itu juga bahkan daddy belum sempat bertemu Agung sebelum pindah” wajah daddy sangat sedih mengingat hal itu

“Jadi Daddy hilang contact setelah pindah ke California?” Daddy mengangguk

“Daddy minta kamu cari tau dimana mereka tinggal, sekaligus jaga siapa tadi? Dita? Ah iya Dita Karang. Tolong jaga dia sebagai permintaan maaf Daddy ke keluarganya, sampai Daddy selesaikan ini semua. Oke?” aku hanya mengangguk

Jinny’s Room

Aku masih berpikir apa yang terjadi selanjutnya dengan keluarga Karang saat itu hingga akhirnya mereka sangat membenci keluargaku. Akupun memaksa diri untuk tidur karena besok pagi harus ke sekolah

Mimpi itu datang lagi sama seperti mimpi waktu itu tapi mimpi yang sekarang berlanjut

Jinny's dream

Pasukan ayahnya berhasil menemukan keberadaan Jinhee dan membawanya ke sebuah tempat persembunyian. Ya raja Park sedang melarikan diri jauh dari kerajaan Agung

“Putriku Jinhee, kau tidak apa-apa kan? Kau tidak terluka sedikitpun? Ayah bersyukur kau selamat” Raja Park memeluk putri mahkota Jinhee

“Ayah... Sebenarnya ada apa ini? Kenapa sampai terjadi peperangan ini? Kenapa prajurit ayah membunuh putri mahkota kerajaan Raja Agung?” Jinhee mulai berteriak karena marah dan menangis

“Kau tau putri mahkota Aditya Karang sudah mati?”

“Aku masih ada disana ayah!! bagaimana ayah tega menyuruh prajurit ayah membunuhnya? Aku melihat dengan mataku sendiri ketika prajurit ayah membunuhnya. Asal ayah tau, dia yang menyelamatkanku dari kejaran prajuritnya, dia juga yang mengantarku untuk kabur. Jika dia tidak menolongku aku bahkan tidak bisa pulang ayah!!”

Tangis Jinhee pecah sedih, marah, tidak bisa berbuat apa-apa sedangkan dia melihat orang yang menolongnya mati bersimbah darah di hadapannya saat itu

“Maafkan ayah, ayah tidak punya pilihan lain asal kau selamat, ayah tidak tau jika dia menolongmu. Maafkan ayah” Raja Park berusaha memeluk Jinhee tapi tangannya ditepis oleh Jinhee

“Semua sudah terlambat ayah, dia sudah mati”

Salah satu kaki tangan ayahnya masuk ke dalam ruangan itu

“Maaf Raja saya mengganggu, ada berita yang harus saya sampaikan. Pihak kerajaan Agung sudah tau jika putri mahkota Aditya Karang telah mati dan Kerajaan Agung menyatakan perang kembali dan saya mendapatkan info jika mereka dapat bala bantuan dari kerjaan lain. Sebaiknya kita pergi menjauh lagi, karena jika kita harus berperang prajurit kita tinggal sedikit tidak akan mungkin”

“Baik lah kita akan pergi dari sini, yang penting kita selamat dulu. Soal kematian putri mahkota Aditya Karang kita bicarakan lagi nanti” Raja Park memaksa Jinhee pergi


Jinny terbangun

Dita?? Aditya?? Aditya Karang??

Itu yang ada di pikiran Jinny saat ini
Air mata terus menetes bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Ya, bagaimana Jinny tidak menangis dia baru menyadari jika putri Jinhee adalah dirinya sendiri dalam mimpinya itu dan jika di mimpi sebelumnya dia bahkan tidak bisa mengenali wajah sang putri mahkota, sekarang dalam mimpinya dengan jelas dia bisa mengenali orang dalam mimpinya putri mahkota Aditya Karang tidak lain adalah Dita Karang, orang yang saat ini sangat membenci dirinya.

Yang ada dalam pikiran Jinny saat ini adalah ketika Dita menolongnya saat pingsan sampai melihat jasad dan wajah Dita yang bersimbah darah. Rasa sedih, marah, kasihan bercampur jadi satu

*Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing* alarm Jinny berbunyi, entah sudah berapa lama Jinny termenung memikirkan mimpinya sampai alarm Jinny menyadarkannya kembali ke kenyataan. Jinny menghapus air matanya dan segera bersiap ke sekolah


@school

“Hey gurls aku bawa oleh-oleh nih, kemarin aku ke airport jemput ayahku pulang dari Jepang” Soodam semangat tapi berbeda dengan Jinny yang hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
Disaat yang bersamaan Denise bersama 2 orang melewati meja makan Jinny Soodam Lea. 2 orang itu tertunduk tidak berani melihat ke arah Jinny, tapi beda dengan Denise yang malah sengaja membuat kontak mata dengan Jinny tapi dengan tatapan kesal

“woow woow ketinggalan gosip apa nih? Kenapa Denise kelihatan kesal denganmu Jin?” Lea yang menyadari itu langsung bertanya tapi Jinny hanya menggelengkan kepala

“Come on Jin... Ada apa? Biasanya juga kau cerita” tanya Soodam sambil mengunyah oleh-oleh Lea

“Aku bingung” Jinny mengacak-acak rambutnya

“Gara-gara Dita?” Soodam menebak dan Jinny mengangguk

“what? Tunggu... Tunggu... Perasaan aku gak masuk cuma sehari deh tapi kenapa ketinggalan banyak sih?” Lea makin bingung

“cerita lah Jin.....” Soodam ikut bingung melihat Jinny seperti ini

“Bakal aku ceritain kalo masalah ini uda selesai” Jinny tetap berusaha memendam ceritanya sendiri

“Cerita aja barangkali kita bisa bantu Jin, ada apa denganmu dan Dita??” Lea berusaha membujuk Jinny

“Gak mau.... Yang ada masalah belom kelar, yang muncul malah gosip” Jinny pergi meninggalkan Soodam Lea begitu saja

============================================

Mianhae.....
Update lama banget
Tulisan berantakan? Iya sama kyak love-life gue
Doain aja dia balik ke gue lagi ya
Kalo dia balik kan mood gue bagus nih buat nulis *curcol

Our Previous LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang