4

575 76 4
                                    

Jinny sedari tadi menggigit kuku berjalan mondar-mandir di depan mobilnya sambil menunggu Dita pulang

Hatinya sedang bingung memikirkan cara dan bagaimana berbicara ke Dita. Tanpa dia sadari Dita sudah melewatinya dan Jinny baru sadar saat melihat seseorang berponi baru saja melewati gerbang

Jinny panik dan buru-buru masuk mobil mengejar Dita, setelah menyusul Dita, Jinny menepikan mobilnya dan turun

“Dita.... Bisa kita bicara? Kumohon” tanpa menjawab Dita melewatinya, entah sudah berapa kali Dita sudah menolak

“Maaf, tapi aku harus memaksamu” Jinny mecengkeram pergelangan Dita dan menariknya menuju mobil

“YAAAAH!!! AKU TIDAK MAU JINNY!!!” Dita berusaha melepaskan. Saat cengkraman Jinny lepas Dita berlari menjauh. Jinny hanya bisa menghela nafas kesal dan pasrah

BRUUUK

Dita jatuh tersandung karena jalan itu agak rusak. Jinny yang melihat Dita jatuh, langsung berlari menghampiri. Melihat lutut berdarah dan telapak tangan Dita yang lecet membuat Jinny teringat mimpinya lagi membuat Jinny khawatir dan takut

“Please gal usah nolak ya, capek kejar-kejaran terus begini tau, gak usah berisik juga” Jinny mengalungkan lengan Dita di lehernya dan membantu Dita berdiri berjalan ke mobilnya

“Jangan kemana-mana, kuobati dulu. Kalo uda sembuh boleh lari lagi” Jinny mendudukkan Dita di Jok depan mobilnya lalu membuka bagasi, Ya dia menyimpan kotak P3K kecil

“Aaah, sakit tau!!” Dita merasakan perih saat Jinny mulai membersihkan luka di lututnya

“salah sendiri lari terus” Jinny terus membersihkan luka dan sesekali meniup

“Mau ngomong apa?

“Diajak ngomong baik-baik dengerin dulu, jadi gini kan. Padahal mau kuajak ke Cafe atau taman gitu biar enak ngobrolnya” Jinny masih fokus menempelkan plester di lutut Dita

“oke done!”

“ke Taman”

“oke” sepanjang perjalanan sepi tidak ada yang memulai pembicaraan


@Taman

“ya uda cepet mau ngomong apa?” Dita meletakkan tasnya

“tenang dulu dong, ga capek apa ngomel mulu? Di taman tuh buat bikin tenang, dinikmati udaranya... Pemandangannya...” Jinny melebarkan tangan seolah merasakan udara yang berhembus

“oke, to the point aja ya dit... Aku mewakili my daddy minta maaf banget buat apa yang dulu pernah kita lakuin ke keluarga kamu,please maafin kita. Daddy minta maaf dulu pernah bikin ayah kamu ditangkap polisi, tapi daddy belum sempat bantu ayahmu keluar, sayangnya daddy dipindah ke California sejak saat itu. Kami minta maaf dit... Kalo boleh tau gimana kondisi ayahmu sekarang?” Dita tiba-tiba tertawa sinis

“Maaf bisa merubah segalanya? Keluargaku berantakan karena kalian. Ayahku? Dulu akhirnya dikeluarkan dari sekolah, ayahku dan ayahmu beda Jinny..... Ayahku hanya anak pemilik toko kecil, dan tidak punya uang dan harus menjual toko kecil untuk pindah sekolah. Ayahku berjuang keras menjadi pekerja part-time hingga lulus kuliah. Entah takdir atau bukan akhirnya ayahku bekerja di salah satu anak perusahaan milik keluarga ayahmu. 2th yang lalu ayahku dipecat dari perusahaan itu tanpa alasan yang jelas. Dan kau tau? Bahkan aku tidak tau ayahku dimana saat ini” Dita melipat tangan di dadanya dengan mata berkaca-kaca marah menceritakan tentang keluarganya

“sorry.... Ayahmu menghilang kemana dan kenapa?”

“2th yang lalu setelah ayahku dipecat, ibuku minta bercerai dan menikah lagi, dia meninggalkan kita berdua. Ayahku depresi lalu pergi dari rumah entah kemana hingga detik ini” air mata dita turun, dia tetap tidak mau melihat Jinny sedikitpun

“Dit.... Aku benar-benar minta maaf....” Jinny yang melihat Dita menangis berusaha mendekat mencoba menenangkan

“stop!!! Jangan mendekat” Dita segera menghapus air matanya

“oke... oke... Aku mewakili keluargaku benar-benar minta maaf dengan apa yang terjadi dengan keluarga mu, tolong beritahu aku bagaimana kita bisa menebus semua kesalahan kita? Sorry.. My mom and Dad sekarang lagi di California jadi sementara biar aku sendiri yang membantumu. Kau butuh apa? Katakan semua, akan kubantu sebisa mungkin” Jinny berusaha meyakinkan Dita

“No.... Aku gak perlu dikasihani ya, aku bisa hidup sendiri”

“Bagaimana caranya aku menebus semuanya dit?”Dita hanya diam saja

“kalau kau berpikiran untuk balas dendam, kumohon jangan. Itu akan menambah lukamu saja, dan coba pikir lagi kalau kau balas dendam dengan menghancurkan keluargaku, apa itu membuatmu bahagia dan ayahmu kembali?” Jinny memberi waktu Dita berpikir sebentar

“aku janji kubantu sebisaku, kita cari ayahmu dan perbaiki hubungan keluarga kita”

Hatiku sakit mendengar semua kejadian yang dialami Dita, sebegitu beratnya hidup sendiri ditinggalkan kedua orang tuanya. Tapi memang sumber masalah yang dia alami karena keluargaku. Mungkin jika itu aku yang ada di posisi Dita sekarang, mungkin aku yang tidak akan bisa melewati semua ini

“Kau mau aku berlutut di hadapanmu dan di depan semua orang yang ada di taman ini? I’ll do it” Jinny berlutut di depan Dita

Posisi Jinny yang berlutut di hadapan Dita otomatis menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di taman saat ini. Itu membuat Dita merasa tidak nyaman dan berusaha membuat Jinny bangun

“Jinny... Ayo bangun, orang-orang melihat kita. Malu tau!!” Jinny tidak bergerak sedikitpun

“Gak... Aku gak akan berdiri sebelum kamu maafin aku dan keluargaku” Dita masih menarik badan Jinny

“oke fine!!! Aku maafin” Jinny langsung berdiri dan tersenyum

“Jadi kita baikan?” Jinny menyodorkan tangan untuk berjabat tangan tanda mereka baikan

“Iya... Kita baikan, kupegang janjimu mencari ayahku” akhirnya Dita dan Jinny berjabat tangan

“Oke siap... Hehehe” Jinny memberi tanda hormat

“masih ada yang mau diomongin? Kalo gak, aku mau pulang” Dita langsung berdiri sambil menenteng tasnya

“aku antar pulang, kakimu juga luka. Gak terima penolakan ya”Jinny berdiri dan langsung merebut tas Dita

“perlu kubantu jalan juga?”

“aku bisa jalan sendiri” Dita mencoba berjalan sendiri tapi hanya bisa berjalan pelan karena menahan perih luka yang ada di lututnya
Jinny berjalan pelan di belakang Dita menyamakan irama jalan hingga ke mobil


Sepanjang jalan di mobil banyak pertanyaan yang masih mengganjal di pikiranku
Bagaimana cara agar Dita memaafkan keluargaku?
Bagaimana cara menemukan ayah Dita?
Apakah mimpi itu berhubungan dengan kejadian saat ini?


@Dita’s house

“terimakasih sudah mengobati dan mengantarkan pulang” Dita membungkuk tanda terimakasih

“harusnya aku yang berterimakasih sudah mau memaafkan aku dan keluargaku. Kalo boleh jujur aku bersyukur dengan luka itu” Jinny menunjuk lutut Dita yang luka

“hah? Bersyukur?”

“Dengan luka itu kau tidak bisa lari dan akhirnya memaafkanku dan aku tau rumahmu” Jinny tersenyum lebar

“kenapa kau mulai membuatku kesal dengan perkataanmu tadi? Ya kalau saja aku tidak jatuh aku akan tetap berlari menjauh, kau mempermalukan kita berdua hingga akhirnya aku terpaksa memaafkanmu saat itu juga. Setidaknya kau sudah janji untuk mencari ayahku, sementara hanya itu yang bisa kuharapkan darimu” Jinny tersenyum mendengarnya

“Terimakasih sudah jujur jika kau kesal denganku, itu lebih baik daripada nantinya kau tetap diam dan berusaha balas dendam padaku”

“Pulang lah, aku mau istirahat”Jinny mengangguk

“oke aku pamit pulang dulu, besok kujemput berangkat. Tidak menerima penolakan” Jinny langsung pergi tanpa mendengar jawaban Dita

“Terserah” Dita pun langsung masuk ke dalam rumah

Next day

"Lama kali sih, uda jam berapa ini nanti kalau macet gimana?" Jinny langsung menghampiri Dita, dan langsung menggandeng lengan Dita sedikit menyeret agak lebih cepat

"Siapa suruh jemput sih? Kan aku bisa naik bus"

"Kan kemarin aku uda bilang gak ada penolakan"

"yauda cepetan nanti telat ish" Jinny mendorong Dita dari belakang

Dita dan Jinny turun dari mobil dan langsung membuat semua mata fokus memperhatikan mereka berdua. Apalagi Jinny mengantarkan Dita sampai ke kelas, sepanjang jalan semua orang mulai berisik tanpa melepaskan pandangan mereka

"Jangan didengerin apapun yang mereka omongin"

"Aku gak pernah dengerin mereka kok"

Jinny langsung ke kelas dan pastinya membuat Lea dan Soodam bingung

"Gila... Seorang Jinny pagi-pagi sudah membuat keributan dan gosip" Lea langsung menggoda

"Sudah meluluhkan hati seorang Dita?" Soodam ikut menggoda

"apasih... Kupingku uda mulai panas denger mereka bisik-bisik gak jelas ditambah dengan kalian" menutup kuping dan mengambil earphonenya dan mulai menyalakan lagu

"Ayolah...." Lea menarik paksa earphone Jinny

"Oke... Oke... Aku janji nanti deh pulang aku ceritain semuanya, ceritanya bakal panjang banget kalo perlu nanti kalian tidur di rumahku"

"Awas kalo batal lagi" Jinny mengangguk mengiyakan

============================================

Sowry banget ya update lama banget
Ini di draft uda lama sih cuma bingung aja hahaha
Well, ya kambek SN bikin excited banget
Gue uda ikutan PO album SN kok
Buat yang gak beli plis bantu vote di Mama ya

sebutkan pengguna


Our Previous LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang