6.

18 4 17
                                    

Ada yg belom tidur?

Maapkan Zy yang update malem - malem :) 

Awas banyak typo!

Happy Reading!

-

  Tepat hari ini tiga hari aku mengenal dan selalu bersama Haechan dan hari ini aku dengan semangat berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya agar bisa pergi sarapan bersama Haechan.

  Aku berjalan di sepanjang koridor dengan wajah berseri - seri. Sesampainya di kelas aku hanya mendapati Haechan yang tengah tertidur pulas di bangku yang Haechan tempati , aku segera meletakan tas milikku ke bangkuku dan menghampiri Haechan yang tengah tertidur sesampainya di sana aku mendudukan diri salah satu kursi di depan Haechan dan memandangi wajah Haechan yang tertidur dengan wajah damainya namun aku merasa janggal kenapa ada luka baru di wajah Haechan kenapa bibirnya sobek setauku kemarin bibirnya baik - baik saja 'Tidak mungkin bibirnya robek karena terpeleset kan?' tanyaku pada diriku, aku mengabaikan pikiran segela pikiran negatifku dan dengan hati hati aku menyingkirkan poni Haechan yang cukup panjang karena mentupi matanya saat aku selesai menyingkirkan poni yang menutupi mata Haechan , sang empu perlahan terbangun dan menyadari kehadiranku.

"Kamu udah dateng daritadi ya?" tanya Haechan kepadaku dengan matanya yang mengerjap - ngerjap lucu.

"Enggak, tidur aja lagi gak papa kok." jawabku, Haechan menggeleng sebagai jawaban namun masih dengan kesadaran yang belum sepenuhnya sadar.

"Kamu kok tidur di kelas trus pagi banget datengnya di rumah kamu gak papa kan?" tanyaku. Haechan hanya menggeleng dengan pipi sedikit merona aku memberanikan diri menata rambut Haechan yang sedikit berantakan.

"Makasih." ucap Haechan tiba - tiba.

"Buat apa?" tanyaku.

"Rapiin rambutku yang berantakan." jelas Haechan, aku hanya terkekeh malu.

"Kamu jangan tidur posisi kayak gitu lagi nanti punggungmu sakit." nasihatku ,Haechan mengangguk lucu sebagai jawaban setelahnya ada sejumlah murid yang datang dan beberapa diantara mereka adalah Jeno dkk.

"Wah, tumben amat lo dateng pagi." sindir Jaemin.

"Gak papa mau aja kok" jawabku.

"Bukannya biar bisa berdua sama Haechan enggak ada yang ganggu. UHUK-!!" sahut Renjun memanas - manasi dengan alis yang naik turun.

"Apaan dah? Ngeledek mulu." elakku Haechan hanya terkekeh geli.

"Tuh tugas kimia kemaren dah kerjain belum? Jangan ngeledek mulu." sindirku.

"Eh emang ada ya?" tanya Jeno panik.

"Ada ya, Chan." jawabku, Haechan mengangguk mengiyakan.

"Ha?! Yang mana?!" sekarang Renjun yang panik segera Renjun mengeluarkan buku kimia miliknya dan wajahnya seketika tambah panik.

"Eh iya ada,Jen!" ucap Renjun panik.

"Eh gue juga belom ternyata anjir!" ucap Jaemin tak kalah panik.

"Chan, lo dah ngerjainkan liat dong!" pinta Jeno dengan wajah sok memelas , Haechan segera memberikan buku kimia miliknya dan segera menjadi rebutan mereka bertiga. Kami hanya terkekeh.

"Chan, harusnya jangan dikasih bukunya tau." ujar Saeron kecewa.

"Iya tau ,Chan." ucapku memanas - manasi.

" Hoo harusnya jangan lo sih ,Chan." Heejin semakin kompor.

"Diem kalian dasar kembaran dakjal!" umpat Renjun kesal , aku dan yang lain terkekeh geli.

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang