chapter 2

10 1 2
                                    

Malam semakin larut, mona masih belum bisa menutup matanya untuk tidur di liriknya dera yang sudah terlelap dalam mimpinya, mona menatap atap kamar dengan perasaan yang begitu sedih entah alasannya kenapa donghae tiba-tiba memutuskannya padahal mereka sudah berjanji akan terus bersama apapun yang terjadi.
Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 3 dini hari namun, hyukjae juga belum kembali perasaan khawatir pun menyelimuti hati mona di bangunkannya dera agar menemaninya mencari hyukjae.
" Dera bangun".seru mona menggoyangkan badan dera agar terbangun dari tidurnya.
" Hmmm,, apaan sih mon, bangunin tengah malam begini masih ngantuk nih".
" Hyukjae belum pulang, aku khawatir ".
" Ckkkk,, gunung es kau khawatirkan, palingan juga lagi nginap dirumah wookie oppa, sudahlah tidur lagi besok aku ada kelas pagi". Dera kembali memejamkan matanya namun, terganggu dengan suara rengekan mona.
" Kau hubungi wookie oppa tanyakan padanya apa hyukjae ada disana".
" Ini sudah tengah malam mona, pasti dia sudah tidur".
" Ayolah dera".rengek mona.
" Ckkkk,,, kau kelihatan seperti keponakanku yang sedang merengek meminta permen tunggu sebentar aku hubungi wookie oppa dulu".

Dirumah Ryeowook, hyukjae masih terjaga sedari tadi ia belum bisa memejamkan matanya, fikirannya selalu fokus terhadap mona.
Ia terkejut memandang ponsel Ryeowook yang berdering merasa jengkel hyukjae mengangkat telpon seseorang.
" Hei curut tengah malam begini kenapa telpon mengganggu orang tidur saja memangnya tidak ada waktu lain apa? ". Kesal hyukjae.
" Ehhh gunung es, aku kalau gak ada penting gak akan aku telpon tengah malam begini,aku cuma mau bilang kamu kalau gak pulang itu kasih kabar, tu mona nungguin dari tadi dasar cowok gak peka".omel dera dari seberang.
" Sorry".
" Kalau mau bilang maaf jangan sama aku, tuh sama mona".
Tuttttt!!!!!
Terdengar panggilan terputus, hyukjae meletakkan kembali ponsel ke meja dan membaringkan tubuhnya berusaha memejamkan matanya.

Ditempat lain, seseorang sedang mengomel setelah menelpon.
" Dia lagi dirumah wookie oppa, sudah jelaskan aku tidur lagi dan jangan bangunkan aku untuk membicarakan si gunung es itu". Dera kembali menarik selimut dan tak lama kemudian ia terlelap.
Hufftt!!!!!
Mona membuang nafas dengan sedikit lega dan membaringkan tubuhnya untuk tidur.

Pagi tiba, dera sedang bersiap-siap akan pergi kekampus, di liriknya mona masih terlelap dengan selimut tebal. Tak ingin menganggu dera keluar menuju dapur untuk membuat sarapan.
Ketika berjalan melewati ruang tamu, dera terkejut melihat hyukjae sedang duduk santai.
" Kau membuatku terkejut".ucap dera sambil mengelus dadanya.
" Buatkan aku sarapan".ucap hyukjae bergegas jalan menuju kamarnya.
" Yakkk kau kira aku ini pembantu dirumah ini seenaknya aja kalau nyuruh ".
" Berisik kau curut, turuti saja apa yang aku perintah aku lelah dan anggap saja sebagai upah kau menginap dirumahku". Hyukjae berlalu memasuki kamarnya.
" Dasar manusia sinting".dera melanjutkan langkahnya menuju dapur dengan wajah ditekuk.

45 menit dera selesai memasak, hanya membuat nasi goreng dan segelas jus, dera melihat jam tangannya yang sudah menunjukan waktu ia berangkat ke kampus, diraihnya tas dan bergegas pergi.
Dikamar, mona menggeliat sambil mengerjapkan matanya melihat ke sampingnya dera sudah tidak ada lagi, mona pun turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk cuci muka.
Ketika keluar kamar mona berpapasan dengan hyukjae yang sudah rapi dengan pakaian kampusnya.
" Owhhh, sudah bangun". hyukjae memulai pembicaraan.
" Ya,,, dera sudah pergi? ".
" Sudah,,, hari ini kau tidak ada kelas jadi sebaiknya dirumah saja".hyukjae berjalan menuju ruang makan yang diikuti mona di belakangnya.
" Waahhh, nasi goreng pasti dera yang buat".ucap mona senang.
" Kau senang dengan masakan dera, padahal simpel begini".
" Heiii,,, ini itu salah satu masakan dera yang aku suka,,ehhh barusan kau memanggil dera dengan namanya".
" Ya karena dia sudah baik hati memasak makanan untukku".
" Kurasa kau yang memaksanya".
" Aishhh, ya sudah makanlah hari ini aku akan mengajakmu jalan-jalan".
"Uhhhh jalan-jalan". Teriak mona senang yang diikuti senyuman kecil dari bibir hyukjae.
'Aku senang melihatmu tersenyum lagi aku akan membuatmu bahagia sampai kau bisa melupakan si brengsek itu' ucap hyukjae dalam hati.

Di tempat lain, dera sedang menunggu bis dihalte karena semalam ia hanya diantar supir itu juga mendadak ketika ia baru saja sampai rumah setelah mengunjungi neneknya yang ada dirumah sakit hyukjae menelponnya agar menemani mona di rumahnya.

Flashback

Dera baru saja turun dari mobil rasa lelah merasuk ketubuhnya, ia berjalan buru-buru masuk rumah ingin segera merebahkan tubuhnya kekasur kesayangannya.
Baru meletakkan tas, ponselnya berdering dengan malas dera mengangkat telponnya.
"Hei curut bisa kerumahku malam ini menemani mona aku sedang ada urusan".ucap hyukjae.
" Untuk,,,,, ".belum selesai dera berbicara hyukjae sudah memutuskan sambungan telponnya.
" Dasar sinting,, belum juga selesai bertanya main putus aja".ujar dera segera diraih tas dan tak lupa pula memakai mantel.
Berjalan turun dari tangga menuju dapur tempat biasa supirnya menikmati waktu istirahat.
" Paman, bisa antarkan dera kerumah teman dera sekarang".
"Sekarang nona, diluar sedang hujan".
" Ya paman sekarang, ayolah teman dera sudah menunggu, pelan-pelan saja menyetir nya paman jalanan licin".
"Baik non".
Setelah menempuh perjalanan hampir 1 jam dera sampai di rumah hyukjae.
" Paman pulang saja ya,,, dera menginap malam ini gak perlu khawatir paman, dera sudah minta izin sama sehun oppa".

Flashback off

Dera melirik jam tangannya sesekali sambil duduk gelisah di halte menunggu bis datang.
" Hahhh kenapa lama sekali bisnya datang, mampuslah aku bisa telat jam kuliah pertama".
Sebuah mobil berhenti di depannya membuka sedikit kaca mobilnya sebuah senyum mengembang diwajah seseorang yang membuat dera ikut tersenyum.
" Oppa, kenapa ada disini?". Tanya dera heran.
" Tadinya mau jemput adik kesayangan oppa ternyata sudah disini ayo oppa antar".
Dera segera masuk kedalam mobil.
" Ahhh oppa kau yang terbaik deh sudah menyelematkan hariku".ucap dera memeluk sehun dengan erat.
" Pandai sekali berbicara ayo ke kampus, setelah pulang dari kampus kita jalan-jalan ada seseorang yang akan oppa perkenalkan kepadamu".
" Siapa? Kekasih oppa?".
" Kau juga akan tahu nantinya". Ucap sehun menghidupkan mobilnya menuju kampus.

"Wahhh, ayo kesana hyukjae kudengar ada aksesoris baru ditoko itu".teriak mona sambil menarik lengan hyukjae.
" Ayolah mona, jangan seperti anak kecil".
Walaupun begitu hyukjae tetap menuruti keinginan mona.
Mona menatap gantungan ponsel berbentuk merpati dengan mata berbinar.
"Cantik".gumam mona.
" Gantungan itu sepasang mona tidak bisa dibeli satu".
Mona meletakkan kembali gantungan tersebut dan berjalan ke tempat lain untuk melihat aksesoris.
Hyukjae mengambil gantungan tersebut tanpa sepengetahuan mona dan membayarnya dikasir, ia memasangkan gantungan merpati ke ponselnya dan yang satunya lagi akan ia pasang diponsel mona ketika akan pulang nanti.

"Bagaimana, apa sudah ada yang dicari?". Tanya hyukjae.
Mona hanya menggelengkan kepala dan berjalan keluar toko dengan wajah murung.
" Berikan ponselmu".
"Untuk! ". Mona menatap hyukjae.
" Sudah berikan saja".
Mona memberikan ponselnya segera hyukjae memasang gantungan ponsel yang diminati mona dan memberikan ponselnya kembali ke mona.
" Hyukjae, ini beneran wah cantik sekali, tapi bukannya sepasang lalu satunya lagi".
Hyukjae mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan kepada mona sontak membuat hyukjae terkejut karena mona tiba-tiba memeluknya.
Degggg!!!!
'Perasaan apa ini' pikir mona.

I Love You BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang