chapter 3

7 1 3
                                    

Sesampai dikampus dera bernafas lega karena bisa sampai walaupun telat. Di liriknya jam tangan kesayangannya jam kuliah pertama telah usai tinggal jam kuliah kedua masih siang nanti.
Dera melirik sehun berharap memberi tahu siapa gadis yang akan dikenalkan kepadanya.
" Hei, kenapa melirik oppa seperti itu turun sudah sampai kampus kan oppa harus pergi kekantor sekarang".seru sehun.
"Aish,,,, kalau begitu Terima kasih oppa".ucap dera turun dari mobil memberi salam selamat tinggal kepada sehun dan berjalan menuju kantin karena perutnya sudah berbunyi kelaparan.
" Hahhhh, jika bukan karena memasak makanan untuk si gunung es aku sudah sampai dari tadi dikampus".gerutu dera.
Ketika dera sedang asyik memakan sarapannya seseorang dibelakangnya sedang berjalan mengendap-endap berniat mengagetkan dera.
" Dera".
Uhukk...uhukkk.
" Yakk sahna, uhukkk kau ini uhukkk benar-benar kau tidak liat aku sedang makan".omel dera.
" Maaf aku sengaja".ucap sahna nyengir merasa tak bersalah.
" Dasar kau ini". Ucap dera sambil mengangkat buku berniat melemparkannya kearah sahna.
" Upss sorry, ehhh mona dimana? ".
" Lagi dirumah hari ini dia kosong gak ada jadwal kuliah kenapa? ".
" Ehhh aku ada berita baru dengerin ya". Sahna duduk mendekati dera membisikkan sesuatu ke telinga dera.
" Hahh serius". Dera terkejut.
Sahna hanya menganggukkan kepalanya.
Dera kembali melanjutkan makannya sambil memikirkan ucapan sahna.

Di restoran, mona sedang menatap makanan yang begitu menggugah selera makan, hyukjae yang melihatnya hanya tersenyum tipis.
"Ini makanan mahal hyukjae".
" Sekali-kali aku mentraktir sahabatku bukan, ayo makanlah kelihatan kau begitu kelaparan padahal dirumah kau sudah menghabiskan 2 piring nasi goreng, ckckck dasar rakus".di kalimat terakhir hyukjae mengucapkannya dengan sangat lirih agar tidak didengar mona.
Mona makan dengan lahapnya seketika berhenti melihat seseorang berjalan masuk ke restoran tempat dimana mereka sedang makan, hyukjae mengikuti arah pandangan mata mona amarahnya kembali memuncak orang yang dilihat mona tak lain adalah donghae mantan kekasih mona sontak membuat hyukjae menarik tangan mona untuk pergi meninggalkan restoran tak lupa ia menaruh uang untuk membayar makanannya dimeja.
" Yakk hyukjae, kenapa pergi tiba-tiba kasian makanannya belum ku makan kan jadi terbuang."
" Jadi kau lebih senang makan disana dengan melihat mantan kekasihmu sedang bermesraan dengan kekasih barunya dan kau akan mengadu padaku, menangis dihadapan ku merasa terluka apa itu yang kau mau hah, jika ia silahkan kembali." Ucap hyukjae dengan suara yang tajam membuat mona diam.
"Kenapa masih disini ayo masuk sana lihat mantan terindahmu itu yang pernah kau banggakan."
Hyukjae berjalan meninggalkan mona yang masih diam mematung didepan restoran, diraihnya ponsel dari saku menelpon seseorang untuk menjemput mona.

Dera yang sedang membaca buku, sedikit terganggu dengan dering ponselnya mengambil ponsel dan melihat siapa yang menelponnya.
"Ngapain ni orang telpon ganggu ketenangan aja gak ada kerjaan lain apa ya?." Omel dera.
" Bisa kau jemput mona sekarang di restoran, alamatnya akan ku kirim lewat pesan".
Panggilan telpon berakhir dan dera belum menjawab apapun.
"Dasar cowok sinting, pantas saja gak ada cewek yang mau dekat dengannya karena terlalu dingin, cuek.ehhh,kenapa aku jadi pengen liat ya gimana dia bucin atau cemburu." Senyum evil muncul diwajah dera seketika muncul sebuah ide diotaknya.
Diraih tasnya bergegas menjemput mona setelah mendapat pesan dari hyukjae, perduli dengan jam kuliah sekalian bolos karena jam pertama ia terlambat.

Dera terengah-engah berlari menemui mona, karena letak halte dengan restoran lumayan cukup jauh dilihatnya mona yang duduk diam dikursi tak jauh dari restoran.
"Kau berdebat lagi dengan hyukjae?." Tanya dera setelah dekat dengan mona, menoleh kesamping dilihatnya kedalam restoran ia melihat donghae sedang bermesraan dengan wanita lain.
' pantas hyukjae marah, rupanya dia cemburu, ahhh ternyata mulai ada cerita benih cinta yang baru'. Ucap dera dalam hati hanya senyuman yang terpancar diwajahnya.
" Ayo pulang, atau kau ingin ikut aku dengan sehun oppa untuk menemui temannya, aku tau kau pasti sedang dalam suasana tak baik, ayo kita pergi." Ajak dera tak lupa mengulurkan tangannya.
Mona menatap dera dengan senyum tipis menerima uluran tangan dera.
" Dasar bucin ayo". Ledek dera yang disambut tertawa hangat dari mona.
" Awas entar ikutan bucin loh sama wookie oppa baru tau".balas meledek.
" Gak usah ditanya udah bucin akut aku ma dia ayo".
Dera mengambil ponselnya mengirim pesan pada sahna sebelum menelpon oppanya.

Di dalam restoran, donghae duduk dengan tidak nyaman, sesekali melirik keluar restoran ia melihat mona dan hyukjae keluar dari restoran setelah dirinya masuk, ia juga melihat mereka seperti sedang bertengkar dan berakhir hyukjae meninggalkan mona dan mona duduk dengan diam, ia melihat semuanya namun, tak berani melangkah untuk mendekati mona hanya bisa memandang dari kejauhan setelah kedatangan dera barulah ia bisa duduk dengan lega.
" Oppa maaf hari ini aku sedang ada janji menemui teman lamaku tak apa kan kita bertemu dilain waktu aku sedang buru-buru". Ucap seorang gadis cantik setelah kembali dari toilet.
"Tak apa, oppa antarkan".
Gadis itupun tersenyum merasa begitu diperhatikan.
" Ayo oppa".
" Oya krys, siapa teman lamamu itu?." Tanya donghae setelah keluar dari restoran.
"Akan aku perkenalkan pada oppa, sekalian memberikan undangan pertunangan kita kepadanya, sebenarnya dia teman oppaku".
Donghae hanya menganggukkan kepala.

Hyukjae berjalan menuju cafe milik Ryeowook yang tak begitu jauh dari restoran yang ia kunjungi.
Kebetulan cafe sedang sepi, dan Ryeowook sedang sibuk membuat menu baru, hyukjae duduk dan memukul meja membuat si pemilik cafe terkejut.
"Yakk kau hyung, kenapa kau selalu ada dimanapun aku berada dan apa yang kau lakukan disini dengan wajah terus ditekuk seperti itu, memukul meja orang kau ingin merusaknya hah,,,, wajahmu terlihat sedang menahan cemburu apa kau melihat bagian menyenangkan hari ini."
" Cihhh, kau meledek ku hah, kau akan tau perasaan ini ketika melihat dera berpaling darimu".ucap hyukjae sinis.
" Dan itu takkan terjadi hyung, dera itu gadis setia mana mungkin ia melakukan itu".
" Ya dia akan jadi gadis setia kalau kekasihnya memiliki waktu untuk bersamanya bukannya sibuk di cafe mulu, udah punya pegawai juga masih sok sibuk".
" Yakkk hyung, apa kau terbiasa berbicara pedas begitu terhadap orang yang kau temui".
"Tidak hanya kepadamu saja".
" Kau menyebalkan hyung, pantas tidak ada gadis yang mau dekat denganmu".
Hyukjae melempar buku menu kearah Ryeowook yang langsung ditangkap oleh Ryeowook.
" Kau ingin merusak ini juga hyung, kau sedang cemburukan".
"Tidak, aku tidak cemburu". Elak Hyukjae.
" Ayo ikut aku pergi dari pada kau disini merusak properti cafeku". Ryeowook menarik kerah belakang hyukjae,karyawan yang melihat kelakuan mereka sudah terbiasa dan hanya tersenyum menahan tawa takut bos mereka marah.


Jangan lupa votenya, maaf kalau telat postnya

I Love You BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang